29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:10 AM WIB

Pendaki Tewas di Batur Diduga Kelelahan, Almarhum Dikenal Gamers Andal

BANGLI – Fakta-fakta baru terkuak dibalik tewasnya seorang pendaki bernama Ida Bagus Andyka Eka Arcana Manuaba, 23, asal Lingkungan Pasdalem, Kelurahan/Kecamatan Gianyar.

Seperti diberitakan, korban tewas saat mendaki di Gunung Batur, Minggu subuh (8/3). Korban diduga jatuh dari puncak II Gunung Batur sedalam 40-an meter.

Kasubaghumas Polres Bangli AKP Sulhadi, menyatakan korban mendaki bersama 8 temannya. Sampai di puncak, korban tiba sekitar pukul 04.00.

“Korban bersama temannya hendak menggelar tikar untuk istirahat di pinggir tebing sebelah kiri padmasana Puncak Gunung Batur. Korban terpeleset hingga terjatuh ke jurang,” ujar AKP Sulhadi.

Korban jatuh sedalam kurang lebih 40 meter dari puncak. Selanjutnya, rekan korban berusaha mencari bantuan.

Tukang ojek gunung Batur bersama petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Kehutanan (BKSDA Kehutanan) melakukan evakuasi terhadap  korban.

“Kejadian tersebut juga dilaporkan ke Polsek Kintamani,” jelasnya. Di bagian lain, petugas BKSDA Kehutanan, Wayan Sumerta, usai evakuasi sempat mendatangi rumah duka di Geria Kelodan Pasdalem Gianyar.

Petugas asal Banjar Kesian, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar itu memberitahu keluarga korban mengenai kejadian itu. Sekaligus melaporkan kepada pimpinan.

Dihadapan keluarga korban, petugas memberikan sedikit kronologis di lokasi kejadian. “Perkiraan Ananda (korban, red) kelelahan dan kedinginan di puncak,” ujar Sumerta kepada pihak keluarga di rumah duka.

Saat terjatuh, BKSDA diberi tahu ojek gunung Batur yang juga informan. “Kemudian kami evakuasi ke bawah. Lokasi jatuh dekat areal suci pura Beji,” jelasnya.

Saat di lokasi terjatuh, korban masih bernafas namun matanya tertutup. Diduga, korban meninggal dunia sampai di perjalanan atau sampai di rumah sakit.

Kakak sepupu korban, Ida Bagus Ananda Manuaba menyatakan, setelah dievakuasi, jasad adiknya dititipkan sementara di ruang jenazah RSUD Sanjiwani Gianyar.

“Upacaranya menunggu habis rahinan, ini kan baru habis Galungan. Rencana besok (hari ini, red) akan nebusin Atma dan ngulapin di Gunung Batur,” jelasnya.

Ananda Manuaba menambahkan, sepupunya yang gemar game online itu sebetulnya sudah dilarang mendaki. Namun, dia tetap ingin naik gunung karena sudah janjian dengan temannya.

“Tumben mendaki, padahal sudah dilarang. Kata temannya, adik lewat jalur yang tidak biasa dilalui pendaki. Dia tidak pakai guide,” jelasnya.

Saat kejadian, keluarga dihubungi oleh teman yang mendaki. “Adik sudah tidak ada. Luka paling berat di bagian kepala,” jelasnya.

Sedangkan, ibu korban Ida Ayu Sri Winten menimpali, jika putranya sempat mimpi pulang ke rumah di Pasdalem.

“Kami sehari-hari kan tinggal di Bona. Dia bilang mimpi pulang ke Pasdalem. Disuruh tidur di sini (Geria Pasdalem, red),” jelasnya.

Atas kejadian itu, pihak keluarga pun telah merelakan kepergian korban. Korban menyusul almarhum ayahnya. Korban juga meninggalkan ibunda dan seorang adiknya.

BANGLI – Fakta-fakta baru terkuak dibalik tewasnya seorang pendaki bernama Ida Bagus Andyka Eka Arcana Manuaba, 23, asal Lingkungan Pasdalem, Kelurahan/Kecamatan Gianyar.

Seperti diberitakan, korban tewas saat mendaki di Gunung Batur, Minggu subuh (8/3). Korban diduga jatuh dari puncak II Gunung Batur sedalam 40-an meter.

Kasubaghumas Polres Bangli AKP Sulhadi, menyatakan korban mendaki bersama 8 temannya. Sampai di puncak, korban tiba sekitar pukul 04.00.

“Korban bersama temannya hendak menggelar tikar untuk istirahat di pinggir tebing sebelah kiri padmasana Puncak Gunung Batur. Korban terpeleset hingga terjatuh ke jurang,” ujar AKP Sulhadi.

Korban jatuh sedalam kurang lebih 40 meter dari puncak. Selanjutnya, rekan korban berusaha mencari bantuan.

Tukang ojek gunung Batur bersama petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Kehutanan (BKSDA Kehutanan) melakukan evakuasi terhadap  korban.

“Kejadian tersebut juga dilaporkan ke Polsek Kintamani,” jelasnya. Di bagian lain, petugas BKSDA Kehutanan, Wayan Sumerta, usai evakuasi sempat mendatangi rumah duka di Geria Kelodan Pasdalem Gianyar.

Petugas asal Banjar Kesian, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar itu memberitahu keluarga korban mengenai kejadian itu. Sekaligus melaporkan kepada pimpinan.

Dihadapan keluarga korban, petugas memberikan sedikit kronologis di lokasi kejadian. “Perkiraan Ananda (korban, red) kelelahan dan kedinginan di puncak,” ujar Sumerta kepada pihak keluarga di rumah duka.

Saat terjatuh, BKSDA diberi tahu ojek gunung Batur yang juga informan. “Kemudian kami evakuasi ke bawah. Lokasi jatuh dekat areal suci pura Beji,” jelasnya.

Saat di lokasi terjatuh, korban masih bernafas namun matanya tertutup. Diduga, korban meninggal dunia sampai di perjalanan atau sampai di rumah sakit.

Kakak sepupu korban, Ida Bagus Ananda Manuaba menyatakan, setelah dievakuasi, jasad adiknya dititipkan sementara di ruang jenazah RSUD Sanjiwani Gianyar.

“Upacaranya menunggu habis rahinan, ini kan baru habis Galungan. Rencana besok (hari ini, red) akan nebusin Atma dan ngulapin di Gunung Batur,” jelasnya.

Ananda Manuaba menambahkan, sepupunya yang gemar game online itu sebetulnya sudah dilarang mendaki. Namun, dia tetap ingin naik gunung karena sudah janjian dengan temannya.

“Tumben mendaki, padahal sudah dilarang. Kata temannya, adik lewat jalur yang tidak biasa dilalui pendaki. Dia tidak pakai guide,” jelasnya.

Saat kejadian, keluarga dihubungi oleh teman yang mendaki. “Adik sudah tidak ada. Luka paling berat di bagian kepala,” jelasnya.

Sedangkan, ibu korban Ida Ayu Sri Winten menimpali, jika putranya sempat mimpi pulang ke rumah di Pasdalem.

“Kami sehari-hari kan tinggal di Bona. Dia bilang mimpi pulang ke Pasdalem. Disuruh tidur di sini (Geria Pasdalem, red),” jelasnya.

Atas kejadian itu, pihak keluarga pun telah merelakan kepergian korban. Korban menyusul almarhum ayahnya. Korban juga meninggalkan ibunda dan seorang adiknya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/