32.6 C
Jakarta
25 November 2024, 12:06 PM WIB

Mayat Bayi Dimakan Biawak, Polisi Cek Bidan Sampai Dukun Beranak

GEROKGAK – Penemuan mayat bayi berjenis kelamin laki-laki yang dimangsa seekor biawak di Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Gerokgak, Minggu (7/6) lalu masih jadi perbincangan hangat masyarakat setempat.

Mereka masih bertanya-tanya kok ada orangtua yang tega membuah janinnya sendiri hingga akhirnya dimakan binatang liar.

Aparat kepolisian Polsek Gerokgak kini terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa dalang dibalik pembuangan mayat bayi malang tersebut.

Selain terus menggali keterangan dari warga, polisi sudah tengah memeriksa sejumlah saksi yang menemukan mayat bayi pertama kali.

Kapolsek Gerokgak Kompol I Made Widana menyatakan, pihaknya sejauh ini masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari bidan desa, puskesmas, dokter praktik,

rumah bersalin dan dukun beranak disetiap kampung dan desa yang berada di wilayah hukum Polsek Gerokgak dan sekitarnya.

Apakah lima hari kebelakang yang lalu ada warga desa yang melahirkan atau mengalami keluhan sakit melahirkan.  

“Anggota kami saat ini bergerak menelusuri mulai dari dari ujung barat Desa Sumber Kelampok sampai dengan Desa Banyupoh, Gerokgak,” terang Kompol Widana.

Dia melanjutkan pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi warga desa setempat. Termasuk saksi yang menemukan pertama kali.

Sejauh itu polisi belum menemukan titik terang maupun petunjuk signifikan untuk membuka tabir pembuangan mayat bayi tersebut.

“Karena dugaan kami bayi yang terbungkus kardus tersebut dibuang dengan sengaja,” katanya. Kepolisian memperkirakan bayi laki-laki tersebut berusia dua sampai tiga hari sebelum ditemukan.

Jika melihat kondisi di TKP, hampir sebagian tubuh bayi dalam kondisi utuh. Hanya saja beberapa bagian tubuh seperti jari-jari kaki hilang.

Bagian kepala ada yang dimakan biawak dan ada bagian tubuh bayi yang terbakar. Sehingga mayat bayi sepakat untuk kuburkan dengan persetujuan Desa Adat Pemuteran    

“Kami terus berupaya mengungkap kasus ini agar pelakuknya dapat ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” pungkasnya.

Sebelumnya seorang warga Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Gerokgak, Kadek Suwitra yang datang dari pantai menemukan pertama kali sesosok mayat bayi berjenis kelamin laki-laki di TKP.

Suwitra spontan kaget melihat biawak yang menyeret benda dari tumpukan sampah. Suwirta pun mendekat. Ternyata benda yang diseret biawak adalah mayat.

Setelah itu bersama rekannya Made Musti dan Putu Darmada, saksi melaporkan peristiwa itu ke Kelian Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran dan selanjutnya dilaporkan ke polisi.

GEROKGAK – Penemuan mayat bayi berjenis kelamin laki-laki yang dimangsa seekor biawak di Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Gerokgak, Minggu (7/6) lalu masih jadi perbincangan hangat masyarakat setempat.

Mereka masih bertanya-tanya kok ada orangtua yang tega membuah janinnya sendiri hingga akhirnya dimakan binatang liar.

Aparat kepolisian Polsek Gerokgak kini terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa dalang dibalik pembuangan mayat bayi malang tersebut.

Selain terus menggali keterangan dari warga, polisi sudah tengah memeriksa sejumlah saksi yang menemukan mayat bayi pertama kali.

Kapolsek Gerokgak Kompol I Made Widana menyatakan, pihaknya sejauh ini masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari bidan desa, puskesmas, dokter praktik,

rumah bersalin dan dukun beranak disetiap kampung dan desa yang berada di wilayah hukum Polsek Gerokgak dan sekitarnya.

Apakah lima hari kebelakang yang lalu ada warga desa yang melahirkan atau mengalami keluhan sakit melahirkan.  

“Anggota kami saat ini bergerak menelusuri mulai dari dari ujung barat Desa Sumber Kelampok sampai dengan Desa Banyupoh, Gerokgak,” terang Kompol Widana.

Dia melanjutkan pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi warga desa setempat. Termasuk saksi yang menemukan pertama kali.

Sejauh itu polisi belum menemukan titik terang maupun petunjuk signifikan untuk membuka tabir pembuangan mayat bayi tersebut.

“Karena dugaan kami bayi yang terbungkus kardus tersebut dibuang dengan sengaja,” katanya. Kepolisian memperkirakan bayi laki-laki tersebut berusia dua sampai tiga hari sebelum ditemukan.

Jika melihat kondisi di TKP, hampir sebagian tubuh bayi dalam kondisi utuh. Hanya saja beberapa bagian tubuh seperti jari-jari kaki hilang.

Bagian kepala ada yang dimakan biawak dan ada bagian tubuh bayi yang terbakar. Sehingga mayat bayi sepakat untuk kuburkan dengan persetujuan Desa Adat Pemuteran    

“Kami terus berupaya mengungkap kasus ini agar pelakuknya dapat ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” pungkasnya.

Sebelumnya seorang warga Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Gerokgak, Kadek Suwitra yang datang dari pantai menemukan pertama kali sesosok mayat bayi berjenis kelamin laki-laki di TKP.

Suwitra spontan kaget melihat biawak yang menyeret benda dari tumpukan sampah. Suwirta pun mendekat. Ternyata benda yang diseret biawak adalah mayat.

Setelah itu bersama rekannya Made Musti dan Putu Darmada, saksi melaporkan peristiwa itu ke Kelian Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran dan selanjutnya dilaporkan ke polisi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/