DENPASAR – Kepolisian mulai melakukan persiapan pengamanan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden RI periode 2019 – 2024 yang akan dilaksanakan tanggal 20 Oktober mendatang.
Salah satu yang diantisipasi oleh kepolisian adalah pencegahan terhadap adanya aksi unjuk rasa ataupun pergerakan kelompok radikal yang ingin menggagalkan pelantikan.
Hal itu disampaikan langsung Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan saat apel kesiapan di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Rabu (9/10) pagi.
“Apel ini untuk mengantisipasi pergerakan orang, kelompok atau komunitas yang akan berangkat ke Jakarta melalui transportasi darat, laut dan udara, yang akan bergabung
dengan kelompok tertentu yang ingin menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih,” kata Kombes Ruddi di hadapan 700 personel dalam apel kesiapan tersebut.
Kombes Ruddi Setiwan juga mewanti-wanti anggotanya agar mengatisipasi upaya-upaya provokasi, propaganda oleh kelompok yang tidak suka terhadap pemerintah dalam pelaksanaan program dan kebijakan selama 5 tahun lalu.
Baik secara langsung atau melalui media sosial, cetak maupun mainstream. Antisipasi lain juga dilakukan terhadap pergerakan mahasiswa atau pelajar yang masih akan berunjuk rasa
berkaitan keinginan agar presiden mengeluarkan Perppu UU KPK hasil revisi oleh DPR RI, penolakan RUU KUHP dan beberapa RUU lainnya.
“Kepada personel yang terlibat pengamanan ini untuk melakukan koordinasi dan pencegahan agar tidak ada aksi unjuk rasa dan rusuh masa yang berkaitan dengan pelantikan presiden dan wakil presiden,” ujar Kombes Ruddi.
Pengamanan akan semakin diperketat. Hal ini diharapkan dapat menghilangkan rasa cemas dan rasa takut masyarakat.