SUKASADA – Lagi-lagi kasus ulah pati terjadi di Bumi Panji Sakti, Buleleng. Kali ini seorang pemuda bernama I Ketut Susila, 28, warga Dusun Kubu, Desa Pegayaman, Sukasada,
mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah pohon manggis di kebun milik Putu Sapa, Dusun Batudinding, Desa Pegadungan, kemarin.
Belum diketahui pasti korban bunuh diri. Namun, sejak dua hari terakhir korban terlihat murung dan sering kebingungan sendiri.
Menurut informasi, sebelum ditemukan tewas gantung diri, korban minta izin buang air kecil kepada saksi Gede Sedana.
30 menit ditunggu, korban tak kunjung kembali. Karena khawatir, saksi kemudian mencari korban di seputaran rumahnya.
Namun, korban tak juga ditemukan. Korban akhirnya ditemukan pagi kemarin dengan kondisi meninggal dunia dengan cara gantung diri di pohon manggis.
Dari hasil pemeriksaan saksi, korban diduga melakukan aksi gantung diri lantaran mengalami depresi, sebab sejak dua hari terakhir korban selalu murung dan kebingungan.
Dari pemeriksaan Bidan Desa Pegadungan Ni Made Desi Artini, 40, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Korban diperkirakan meninggal dunia kurang lebih sekitar 11 jam sebelum ditemukan. Keluarga menerima kejadian ini karena dianggap sebagai musibah.
SUKASADA – Lagi-lagi kasus ulah pati terjadi di Bumi Panji Sakti, Buleleng. Kali ini seorang pemuda bernama I Ketut Susila, 28, warga Dusun Kubu, Desa Pegayaman, Sukasada,
mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah pohon manggis di kebun milik Putu Sapa, Dusun Batudinding, Desa Pegadungan, kemarin.
Belum diketahui pasti korban bunuh diri. Namun, sejak dua hari terakhir korban terlihat murung dan sering kebingungan sendiri.
Menurut informasi, sebelum ditemukan tewas gantung diri, korban minta izin buang air kecil kepada saksi Gede Sedana.
30 menit ditunggu, korban tak kunjung kembali. Karena khawatir, saksi kemudian mencari korban di seputaran rumahnya.
Namun, korban tak juga ditemukan. Korban akhirnya ditemukan pagi kemarin dengan kondisi meninggal dunia dengan cara gantung diri di pohon manggis.
Dari hasil pemeriksaan saksi, korban diduga melakukan aksi gantung diri lantaran mengalami depresi, sebab sejak dua hari terakhir korban selalu murung dan kebingungan.
Dari pemeriksaan Bidan Desa Pegadungan Ni Made Desi Artini, 40, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Korban diperkirakan meninggal dunia kurang lebih sekitar 11 jam sebelum ditemukan. Keluarga menerima kejadian ini karena dianggap sebagai musibah.
