29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:43 AM WIB

Pamit Kencing, Terpeleset, Tewas Diseret Air Bah Tukad Nyampuh

DENPASAR – Sungai Poh Manis, Penatih Dangri, Denpasar Timur, makan korban. Pekak I Ketut Subrata, 60, tewas terseret air bah yang meluap di Tukad Nyampuh, Dusun Poh Manis di belakang rumahnya.

Jasad korban ditemukan kurang lebih 300 meter dari belakang rumah tak jauh dari Jembatan Trenggana Gang 6 Banjar Plagan, Penatih, Denpasar, Kamis sore.

“Setelah menerima laporan, saya terjun ke TKP bersama anak buah untuk mencari korban bersama tim evakuasi,” ujar Kapolsek Denpasar Timur Kompol Adnan Pandibu.

Menurut istri korban, Ni Wayan Pindar, 58, kejadian bermula ketika suaminya yang memiliki riwayat stroke pamit buang air kecil di belakang rumah.

“Karena hampir 30 puluh menit tak kunjung kembali, istrinya lalu bertanya kepada menantu dan keluarga, namun tidak ada yang tahu,” beber Kompol Adnan.

Keluarga lalu mencari korban dan menemukan sandal korban di pinggir sungai Poh Manis yang terletak di belakang rumah yang jaraknya kurang lebih 100 meter.

“Melihat ada bekas bebatuan yang runtuh dan rumput yang tercabut, diduga korban terpeleset, jatuh dan terseret arus. Kebetulan, sungai di belakang rumahnya lagi banjir,” kata Kompol Adnan.

Tim SAR, Basarnas, BPBD, dan kepolisian kemudian melakukan pencarian. “Sekitar pukul 15.30, korban ditemukan tak jauh dari bawah Jembatan Trenggana nyangkut di kayu dalam kondisi sudah meninggal,” bebernya.

Setelah ditemukan, korban langsung dibawa ke RS Sanglah untuk pemeriksaan luar. “Dari hasil pemeriksaan luar ditemukan luka lecet diduga terbentur bebatuan, lalu hanyut terseret arus,” pungkasnya. 

DENPASAR – Sungai Poh Manis, Penatih Dangri, Denpasar Timur, makan korban. Pekak I Ketut Subrata, 60, tewas terseret air bah yang meluap di Tukad Nyampuh, Dusun Poh Manis di belakang rumahnya.

Jasad korban ditemukan kurang lebih 300 meter dari belakang rumah tak jauh dari Jembatan Trenggana Gang 6 Banjar Plagan, Penatih, Denpasar, Kamis sore.

“Setelah menerima laporan, saya terjun ke TKP bersama anak buah untuk mencari korban bersama tim evakuasi,” ujar Kapolsek Denpasar Timur Kompol Adnan Pandibu.

Menurut istri korban, Ni Wayan Pindar, 58, kejadian bermula ketika suaminya yang memiliki riwayat stroke pamit buang air kecil di belakang rumah.

“Karena hampir 30 puluh menit tak kunjung kembali, istrinya lalu bertanya kepada menantu dan keluarga, namun tidak ada yang tahu,” beber Kompol Adnan.

Keluarga lalu mencari korban dan menemukan sandal korban di pinggir sungai Poh Manis yang terletak di belakang rumah yang jaraknya kurang lebih 100 meter.

“Melihat ada bekas bebatuan yang runtuh dan rumput yang tercabut, diduga korban terpeleset, jatuh dan terseret arus. Kebetulan, sungai di belakang rumahnya lagi banjir,” kata Kompol Adnan.

Tim SAR, Basarnas, BPBD, dan kepolisian kemudian melakukan pencarian. “Sekitar pukul 15.30, korban ditemukan tak jauh dari bawah Jembatan Trenggana nyangkut di kayu dalam kondisi sudah meninggal,” bebernya.

Setelah ditemukan, korban langsung dibawa ke RS Sanglah untuk pemeriksaan luar. “Dari hasil pemeriksaan luar ditemukan luka lecet diduga terbentur bebatuan, lalu hanyut terseret arus,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/