32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:23 PM WIB

40 Kapal Terbakar, BPBD Sesalkan Tidak Ada Kran Air Pelabuhan Benoa

DENPASAR – Dibutuhkan waktu 12 jam lebih untuk memadamkan api yang melahap 40  kapal ikan di Pelabuhan Benoa, tepatnya  di Dermaga Barat Utara depan PT Intimas Surya, kemarin.

Hal tersebut disebabkan kurangnya sarana prasarana penanggulangan  pemadaman api, seperti hydrant (keran air ).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Penanggulangan  Kedaruratan BPBD Kota Denpasar, IB Yoga saat ditemui di lokasi.

Padahal, menurut IB Yoga, sesuai standar hydrant harus ada per 50 meter di pelabuhan. “Masalahnya ya itu tidak ada satu pun keran air yang siap digunakan setiap saat.

Padahal, setiap lima puluh meter harus ada keran. Seperti yang kami pasang di jalan-jalan.  Kendalanya mobilisasi pengambilan air. Pengambilan air sampai 30 menit,” ucapnya.   

Kalak BPBD Kota Denpasar IB Joni Arimbawa mengatakan pemadaman api memakan waktu sampai 12 jam. Itu  dilakukan dari pukul 02.30 sampai 14.30 sore.

Pengerahan petugas pemadaman kebakaran ada 64 dengan 8 unit mobil kebakaran dari BPBD Kota Denpasar,

dibantu juga dari Badung mengerahkan 3 unit mobil kebakaran dan dari pemadaman api dari  Pelindo serta dibantu water canon milik kepolisian.

“ Kami minta bantuan ke Badung. Badung juga mengerahkan 3 unit dari  Badung, dari pemadam 2 kendaraan damkar ditambah 3 water canon Polda Bali. Jadi ada sekitar  15 unit,” ucapnya.

Gus Joni menjelaskan kendala lain dari BPBD yakni hanya bisa memadamkan yang dipinggir saja. Tidak bisa menjangkau ke tengah laut.

Sedangkan kapal pemadam dari Pelindo terbatas. Besarnya api juga dipengaruhi oleh angin yang besar dan bahan-bahan kapal dari kayu dan dilapisi fiber.

Ditambah juga  sebagian  kapal siap berangkat, sehingga ada memuat logistik  dan membawa bahan bakar minyak (BBM).

DENPASAR – Dibutuhkan waktu 12 jam lebih untuk memadamkan api yang melahap 40  kapal ikan di Pelabuhan Benoa, tepatnya  di Dermaga Barat Utara depan PT Intimas Surya, kemarin.

Hal tersebut disebabkan kurangnya sarana prasarana penanggulangan  pemadaman api, seperti hydrant (keran air ).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Penanggulangan  Kedaruratan BPBD Kota Denpasar, IB Yoga saat ditemui di lokasi.

Padahal, menurut IB Yoga, sesuai standar hydrant harus ada per 50 meter di pelabuhan. “Masalahnya ya itu tidak ada satu pun keran air yang siap digunakan setiap saat.

Padahal, setiap lima puluh meter harus ada keran. Seperti yang kami pasang di jalan-jalan.  Kendalanya mobilisasi pengambilan air. Pengambilan air sampai 30 menit,” ucapnya.   

Kalak BPBD Kota Denpasar IB Joni Arimbawa mengatakan pemadaman api memakan waktu sampai 12 jam. Itu  dilakukan dari pukul 02.30 sampai 14.30 sore.

Pengerahan petugas pemadaman kebakaran ada 64 dengan 8 unit mobil kebakaran dari BPBD Kota Denpasar,

dibantu juga dari Badung mengerahkan 3 unit mobil kebakaran dan dari pemadaman api dari  Pelindo serta dibantu water canon milik kepolisian.

“ Kami minta bantuan ke Badung. Badung juga mengerahkan 3 unit dari  Badung, dari pemadam 2 kendaraan damkar ditambah 3 water canon Polda Bali. Jadi ada sekitar  15 unit,” ucapnya.

Gus Joni menjelaskan kendala lain dari BPBD yakni hanya bisa memadamkan yang dipinggir saja. Tidak bisa menjangkau ke tengah laut.

Sedangkan kapal pemadam dari Pelindo terbatas. Besarnya api juga dipengaruhi oleh angin yang besar dan bahan-bahan kapal dari kayu dan dilapisi fiber.

Ditambah juga  sebagian  kapal siap berangkat, sehingga ada memuat logistik  dan membawa bahan bakar minyak (BBM).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/