33.1 C
Jakarta
5 November 2024, 14:41 PM WIB

Geng Motor Pembunuh Pria Sumba Mayoritas ABG dan Kendarai Motor Scoopy

DENPASAR – Kematian Darius Taba Kababa, 32, di tangan anggota geng motor di depan SD Immanuel Jalan Raya Dalung, Banjar Kwanji, Desa Dalung, Kuta Utara, Rabu (10/1) dini hari 04.00, menyisakan cerita kelam.

Ternyata kematian korban terjadi sesaat setelah korban menjenguk kerabatnya yang mengalami kecelakaan lalu lintas di RS Sanglah.

“Korban yang membonceng saksi Ayub Kedu Lere, 27, mengendarai motor Shogun DK 5129 FW hendak pulang ke kosan mereka di Banjar Gede, Desa Abianbase, Mengwi,” ujar sumber.

Namun, setiba di TKP, korban dan saksi di pepet dari samping dan langsung dihadang dari depan oleh dua orang Anak Baru Gede (ABG).

Menurut saksi hidup, mereka mengendarai sepeda motor Scoopy warna putih. Dari belakang, datang lagi teman pelaku. Jumlahnya mencapai belasan. Mereka mengendarai enam motor.

Para pelaku tak dikenal ini terlihat memegang kayu balok dan pedang samurai. Setelah berhenti, para pelaku diminta menyerahkan dompet dan HP.

“Karena tak digubris oleh korban dan saksi, beberapa anak muda melakukan pemukulan kepada ke dua korban ini. Karena posisi dibonceng akhirnya saksi berhasil kabur menyelamatkan diri,” sebut sumber.

Teman korban yang berusaha kabur ini sempat di kejar. Namun, beberapa ABG yang diduga dalam kondisi setengah mabuk itu tak berhasil menangkap.

Dari kejauhan, dia melihat seorang bapak-bapak berusaha melerai keributan dan mengusir para ABG berandal jalanan itu.

Setelah agak tenang, saksi Ayub Kedu Lere kembali ke TKP dan ternyata temannya sudah tak berdaya mengalami luka memar dan luka tebasan.

“Darius Taba Kababa bersimbah darah di TKP. Diduga sudah tewas di lokasi kejadian,” beber sumber kepolisian.

Kanitreskrim Polsek Kuta Utara IPTU I Putu Ika Prabawa membenarkan peristiwa tersebut. Katanya, petugas sementara memeriksa keterangan saksi.

Tim juga mencari bukti petunjuk CCTV di seputaran TKP untuk mencari tahu identitas para pelaku. Lantas apa motif pelaku membunuh korban?

 “Kami belum bisa pastikan. Kami masih melakukan penyelidikan,” singkatnya. 

DENPASAR – Kematian Darius Taba Kababa, 32, di tangan anggota geng motor di depan SD Immanuel Jalan Raya Dalung, Banjar Kwanji, Desa Dalung, Kuta Utara, Rabu (10/1) dini hari 04.00, menyisakan cerita kelam.

Ternyata kematian korban terjadi sesaat setelah korban menjenguk kerabatnya yang mengalami kecelakaan lalu lintas di RS Sanglah.

“Korban yang membonceng saksi Ayub Kedu Lere, 27, mengendarai motor Shogun DK 5129 FW hendak pulang ke kosan mereka di Banjar Gede, Desa Abianbase, Mengwi,” ujar sumber.

Namun, setiba di TKP, korban dan saksi di pepet dari samping dan langsung dihadang dari depan oleh dua orang Anak Baru Gede (ABG).

Menurut saksi hidup, mereka mengendarai sepeda motor Scoopy warna putih. Dari belakang, datang lagi teman pelaku. Jumlahnya mencapai belasan. Mereka mengendarai enam motor.

Para pelaku tak dikenal ini terlihat memegang kayu balok dan pedang samurai. Setelah berhenti, para pelaku diminta menyerahkan dompet dan HP.

“Karena tak digubris oleh korban dan saksi, beberapa anak muda melakukan pemukulan kepada ke dua korban ini. Karena posisi dibonceng akhirnya saksi berhasil kabur menyelamatkan diri,” sebut sumber.

Teman korban yang berusaha kabur ini sempat di kejar. Namun, beberapa ABG yang diduga dalam kondisi setengah mabuk itu tak berhasil menangkap.

Dari kejauhan, dia melihat seorang bapak-bapak berusaha melerai keributan dan mengusir para ABG berandal jalanan itu.

Setelah agak tenang, saksi Ayub Kedu Lere kembali ke TKP dan ternyata temannya sudah tak berdaya mengalami luka memar dan luka tebasan.

“Darius Taba Kababa bersimbah darah di TKP. Diduga sudah tewas di lokasi kejadian,” beber sumber kepolisian.

Kanitreskrim Polsek Kuta Utara IPTU I Putu Ika Prabawa membenarkan peristiwa tersebut. Katanya, petugas sementara memeriksa keterangan saksi.

Tim juga mencari bukti petunjuk CCTV di seputaran TKP untuk mencari tahu identitas para pelaku. Lantas apa motif pelaku membunuh korban?

 “Kami belum bisa pastikan. Kami masih melakukan penyelidikan,” singkatnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/