31 C
Jakarta
1 Mei 2024, 9:36 AM WIB

UPDATE INFO! Polisi Sebar Sketsa Pelaku Penganiaya Anggota Brimob Pold

RadarBali.com – Pengembangan kasus kekerasan yang dialami anggota Brimob Polda Bali Brigadir I Bagus Suda Suwarna terus bergulir.

Polisi kini membuat sketsa wajah terduga pelaku penganiayaan dan perampasan senjata SS 1 milik anggota brigade mobil tersebut.

Bahkan, tim gabungan sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk melakukan pencekalan terhadap tiga terduga yang diduga masih berada di Bali ini.

Menurut informasi, tim gabungan sudah membuat dan menyebar sketsa wajah terduga pelaku penganiayaan dan perampasan senjata yang menimpa Brigadir I Bagus Suda Suwarna.

Hanya saja, sumber enggan merinci total sketsa wajah pelaku dan lokasi penyebarannya. “Kami terus melakukan pengembangan. Sketsa sudah kami sebarkan. Sketsa itu berdasar analisa rekaman kamera pengawas, keterangan saksi dan saksi korban,” tutur sumber.

Selain itu, katanya, petugas kepolisian yang dibentuk khusus untuk mengungkap kasus ini sudah melayangkan surat pencekalan terhadap WNA yang diduga terlibat dalam kasus perampasan dan penganiayaan tersebut.

“Sudah kok (surat pencekalan). Dugaan awal terduga masih berada di Bali,” tuturnya. Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose mengatakan bahwa berdasar hasil penyelidikan dan pemeriksaan TKP dan saksi yang berjumlah lima orang, pihaknya sudah mendapatkan gambaran untuk membuat sketsa terduga pelaku.

Hanya saja, jendral bintang dua dipundak ini enggan merinci apakah pelaku merupakan WNA atau WNI.

Katanya, pelaku masih dalam pengejaran.

“SOP yang kita tempuh mulai dari TKP yang berhubungan dengan saksi dan juga korban sendiri. Saat ini sudah mengarah pada pembuatan sketsa,” bebernya.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Ngurah Rai Ari Budjanto mengaku bahwa pihaknya sudah mendapatkan permintaan dari Polda Bali perihal pencekalan terhadap beberapa WNA.

Permintaan itu dilayangkan penyidik pada Rabu (9/8) kemarin. Hanya saja, dia enggan merinci kewarganegaraan yang dicekal dan totalnya.

 “Ya benar. Karena itu kami perketat pengamanan dan pemeriksaan di lapangan,” paparnya singkat. 

RadarBali.com – Pengembangan kasus kekerasan yang dialami anggota Brimob Polda Bali Brigadir I Bagus Suda Suwarna terus bergulir.

Polisi kini membuat sketsa wajah terduga pelaku penganiayaan dan perampasan senjata SS 1 milik anggota brigade mobil tersebut.

Bahkan, tim gabungan sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk melakukan pencekalan terhadap tiga terduga yang diduga masih berada di Bali ini.

Menurut informasi, tim gabungan sudah membuat dan menyebar sketsa wajah terduga pelaku penganiayaan dan perampasan senjata yang menimpa Brigadir I Bagus Suda Suwarna.

Hanya saja, sumber enggan merinci total sketsa wajah pelaku dan lokasi penyebarannya. “Kami terus melakukan pengembangan. Sketsa sudah kami sebarkan. Sketsa itu berdasar analisa rekaman kamera pengawas, keterangan saksi dan saksi korban,” tutur sumber.

Selain itu, katanya, petugas kepolisian yang dibentuk khusus untuk mengungkap kasus ini sudah melayangkan surat pencekalan terhadap WNA yang diduga terlibat dalam kasus perampasan dan penganiayaan tersebut.

“Sudah kok (surat pencekalan). Dugaan awal terduga masih berada di Bali,” tuturnya. Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose mengatakan bahwa berdasar hasil penyelidikan dan pemeriksaan TKP dan saksi yang berjumlah lima orang, pihaknya sudah mendapatkan gambaran untuk membuat sketsa terduga pelaku.

Hanya saja, jendral bintang dua dipundak ini enggan merinci apakah pelaku merupakan WNA atau WNI.

Katanya, pelaku masih dalam pengejaran.

“SOP yang kita tempuh mulai dari TKP yang berhubungan dengan saksi dan juga korban sendiri. Saat ini sudah mengarah pada pembuatan sketsa,” bebernya.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Ngurah Rai Ari Budjanto mengaku bahwa pihaknya sudah mendapatkan permintaan dari Polda Bali perihal pencekalan terhadap beberapa WNA.

Permintaan itu dilayangkan penyidik pada Rabu (9/8) kemarin. Hanya saja, dia enggan merinci kewarganegaraan yang dicekal dan totalnya.

 “Ya benar. Karena itu kami perketat pengamanan dan pemeriksaan di lapangan,” paparnya singkat. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/