DENPASAR – I Wayan Muka Udiana kembali mendatangi Propam Polda Bali, kemarin. Sama seperti saat melapor ke Ditreskrim, Muka Udiana membawa aduan terkait dugaan korupsi dana bansos yang diduga melibatkan Ketua DPRD Klungkung Wayan Baru.
Muka Udiana berharap pihak kepolisian tidak diintervensi oleh siapa pun. Ia pun mengaku tidak gentar sedikitpun terkait laporan balik ke Polres Klungkung oleh I Wayan Baru.
Kedatangannya di Propam Polda Bali membawa surat yang diadukan ke Direskrimsus Polda Bali, Kajati, dan surat tembusan ke Bareskrim Mebes Polri, KPK RI, BPK, BPKP, dan BPKAD.
Tujuannya agar Dit Propam Polda Bali ikut mengawal kasus ini agar seluruh instansi pemerintah dan kepolisian benar-benar bekerja dengan baik, teliti, dan serius.
Sebab ini menyangkut uang negara, yakni dana pemerintah dan rakyat. Kepolisian, kata dia, ada di pihak negara dan masyarakat.
“Yang senang dengan langkah saya hanya bisa salut. Yang tidak suka atau yang bertentangan mungkin saja memiliki penilaian lain, itu terserah mereka,” tuturnya.
Wayan Muka Udiana mengambil langkah tersebut lantaran melihat, mendengar, dan memperhatikan ada kejadian diduga korupsi.
Sehingga selaku warga asli Nusa Penida, dia berupaya melapor ke polisi. Dia meminta dugaan korupsi ini diungkap.
“Tidak boleh ada pihak yang mau diintervensi sampai masuk angin dan jangan pandang bulu. Mau berbulu atau tidak berbulu, dan jangan pandang siapa dia, harus tegas. Sekarang masalah ini tentunya harus diungkap hingga terang benderang,” timpalnya.
Menyangkut lapor balik, Wayan Muka mengatakan tidak ada masalah dan itu hak setiap warga negara.
Dan, jika ternyata nanti Wayan Baru tidak bersalah, dia siap menerima konsekuensinya.
“Saya tidak gentar sedikitpun, saya yakin masalah ini akan terungkap oleh aparat penegak hukum. Cek dengan baik, siapa yang bersalah, apakah saya sampaikan ini salah atau yang saya sampaikan itu benar?” tutunya.
Dari awal, dia bahkan sudah punya perasaan akan diadukan bali. Karena itu Muka berharap tidak ada masalah.
Nanti pada akhirnya akan ketahuan siapa yang salah dan siapa yang benar. Dia juga mengatakan, kasus ini tidak ada dengan kaitan politik. Sebab tujuan utama dia adalah mengamankan uang rakyat.
“Banyak masyarakat yang tahu tapi tidak tentu masyarakat itu punya keberanian. Saya tidak gentar laporan baliknya itu.
Catat ini, walaupun demikian, pertama Tuhan pasti tahu siapa yang salah. Ke dua alam menjadi saksi, yang ketiga tanyakan hati nurani Anda apa yang telah Anda lakukan,” tuturnya.
