26.3 C
Jakarta
25 November 2024, 0:02 AM WIB

888 KTV Digerebek, Pemandu Lagu Diciduk, Tjok Budi: Kami Dijebak

DENPASAR – Manajemen Karaoke Keluarga 888 KTV yang terletak di Lantai 1-3 Hotel Berry Glee di Jalan Raya Kuta akhirnya angkat bicara terkait penggerebekan yang dilakukan Polresta Denpasar beberapa hari lalu.

Dalam keterangan pers yang berlangsung di aula lantai dua Triple Eight (888), KTV, Rabu kemarin, kuasa hukum 4 Pilar Law Office Tjokorda Alit Budi Wijaya dkk menegaskan bahwa kliennya dijebak.

“Ya, benar Sabtu dini hari tanggal 7 April 2018 sekitar pukul 00.30, 888 KTV digeledah dan dilakukan penangkapan serta penahanan

terhadap 12 orang karyawan dan staff kami oleh Satuan Reskrim Unit V Judi dan Asusila Polresta Denpasar,” beber Tjokorda Alit Budi.

Kejadian tersebut bermula ketika tiga orang tamu yang menginap di Hotel Berry Glee yaitu di kamar nomor 3203 dan 3211 (check in pada tanggal 6 April 2018 dan check our pada tanggal 7 April 2018).

Salah satunya diduga anggota kepolisian berinisial KM, datang ke 888 KTV untuk karaoke. “Mereka diterima oleh karyawan kami berinisial FS yang merupakan

salah satu koordinator pemandu lagu 888 KTV (Papi). Kami kemudian memilih beberapa pemandu lagu untuk menemani mereka karaoke, yaitu inisial NA, RS, dan JL,” katanya.

Sepanjang karaoke, para tamu ini terus mencekoki FS dan para pemandu lagu ini minuman beralkohol tinggi (dibuat mabuk). Sedangkan para tamu hanya minum bir sekadarnya saja.

Kemudian salah satu tamu berinisial KM bertanya kepada Papi menanyakan apakah di 888 KTV menyediakan narkoba?

Si papi kemudian mengatakan di tempat tersebut merupakan karaoke keluarga dan tidak ada barang-barang narkoba.

Untuk memperkuat kesaksian, FS diberi kesempatan menceriterakan kronologis saat berada di dalam room.

FS mengaku bersama ladies lain diberi minum sebanyak-banyaknya sehingga dirinya ikut mabuk berat.

Setelah itu, KM kembali bertanya kepada Papi, apakah pemandu lagu dapat di B0? Dijawab bahwa di tempat tersebut pemandu lagu  (PL) tidak bisa di booking out atau booking order (BO).

 Karena dipaksa, papi memastikan lagi dan bertanya kepada pemandu lagu yakni  kepada RS dan JL.

“BO itu tak selamanya yang negatif. Mungkin jalan-jalan keluar, bercerita dan mencari makan. Setelah ditanyakan ke para pemandu lagu,

dua di antaranya menyanggupi lalu disampaikan kepada KM bahwa dua PL bisa di bawa,” tutur Papi kepada awak media.

Setelah itu, KM lalu bertanya kepada Papi apakah menyediakan alat kontrasepsi (kondom), papi lalu menjawab tidak ada menyediakan alat kontrasepsi karena memang 888 KTV tidak menyediakan layanan prostitusi.

KM kemudian menyuruh Papi membeli alat kontrasepsi, nanti uangnya diganti. “Saya kan sudah mabuk, dan aku kira kalau dipaksa

untuk melayani oknum pria hidung belang maka ladiesnya akan menolak. Ternyata PL pun di paksa melakukan hal itu,” ucap Papi.

Usai beli kontrasepsi, KM ini memilih NA, sementara temannya dengan JL. NA menolak, tetapi KM memaksa NA dengan cara menarik tangan wanita ini untuk ikut dengannya ke kamar No.3203 Hotel Berry Glee.

Dari sana, polisi bergerak dan menangkap para pelaku. Mereka digiring ke Mapolresta Denpasar untuk dimintai keterangan. 

DENPASAR – Manajemen Karaoke Keluarga 888 KTV yang terletak di Lantai 1-3 Hotel Berry Glee di Jalan Raya Kuta akhirnya angkat bicara terkait penggerebekan yang dilakukan Polresta Denpasar beberapa hari lalu.

Dalam keterangan pers yang berlangsung di aula lantai dua Triple Eight (888), KTV, Rabu kemarin, kuasa hukum 4 Pilar Law Office Tjokorda Alit Budi Wijaya dkk menegaskan bahwa kliennya dijebak.

“Ya, benar Sabtu dini hari tanggal 7 April 2018 sekitar pukul 00.30, 888 KTV digeledah dan dilakukan penangkapan serta penahanan

terhadap 12 orang karyawan dan staff kami oleh Satuan Reskrim Unit V Judi dan Asusila Polresta Denpasar,” beber Tjokorda Alit Budi.

Kejadian tersebut bermula ketika tiga orang tamu yang menginap di Hotel Berry Glee yaitu di kamar nomor 3203 dan 3211 (check in pada tanggal 6 April 2018 dan check our pada tanggal 7 April 2018).

Salah satunya diduga anggota kepolisian berinisial KM, datang ke 888 KTV untuk karaoke. “Mereka diterima oleh karyawan kami berinisial FS yang merupakan

salah satu koordinator pemandu lagu 888 KTV (Papi). Kami kemudian memilih beberapa pemandu lagu untuk menemani mereka karaoke, yaitu inisial NA, RS, dan JL,” katanya.

Sepanjang karaoke, para tamu ini terus mencekoki FS dan para pemandu lagu ini minuman beralkohol tinggi (dibuat mabuk). Sedangkan para tamu hanya minum bir sekadarnya saja.

Kemudian salah satu tamu berinisial KM bertanya kepada Papi menanyakan apakah di 888 KTV menyediakan narkoba?

Si papi kemudian mengatakan di tempat tersebut merupakan karaoke keluarga dan tidak ada barang-barang narkoba.

Untuk memperkuat kesaksian, FS diberi kesempatan menceriterakan kronologis saat berada di dalam room.

FS mengaku bersama ladies lain diberi minum sebanyak-banyaknya sehingga dirinya ikut mabuk berat.

Setelah itu, KM kembali bertanya kepada Papi, apakah pemandu lagu dapat di B0? Dijawab bahwa di tempat tersebut pemandu lagu  (PL) tidak bisa di booking out atau booking order (BO).

 Karena dipaksa, papi memastikan lagi dan bertanya kepada pemandu lagu yakni  kepada RS dan JL.

“BO itu tak selamanya yang negatif. Mungkin jalan-jalan keluar, bercerita dan mencari makan. Setelah ditanyakan ke para pemandu lagu,

dua di antaranya menyanggupi lalu disampaikan kepada KM bahwa dua PL bisa di bawa,” tutur Papi kepada awak media.

Setelah itu, KM lalu bertanya kepada Papi apakah menyediakan alat kontrasepsi (kondom), papi lalu menjawab tidak ada menyediakan alat kontrasepsi karena memang 888 KTV tidak menyediakan layanan prostitusi.

KM kemudian menyuruh Papi membeli alat kontrasepsi, nanti uangnya diganti. “Saya kan sudah mabuk, dan aku kira kalau dipaksa

untuk melayani oknum pria hidung belang maka ladiesnya akan menolak. Ternyata PL pun di paksa melakukan hal itu,” ucap Papi.

Usai beli kontrasepsi, KM ini memilih NA, sementara temannya dengan JL. NA menolak, tetapi KM memaksa NA dengan cara menarik tangan wanita ini untuk ikut dengannya ke kamar No.3203 Hotel Berry Glee.

Dari sana, polisi bergerak dan menangkap para pelaku. Mereka digiring ke Mapolresta Denpasar untuk dimintai keterangan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/