27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 9:10 AM WIB

Pengurus Hikmast Tanggung Jawab, Selesaikan dengan Adat Sumba Timur

DENPASAR- Kasus siswi SMA berinisial Regina VRNM,17, yang menjadi korban keberingasan anggota Satgas Himpunan Keluarga Matawai Amahu Sumba Timur (Hikmast) memasuki babak baru.

 

Ketua Hikmast Bali Loni Rihi bersama pengurus akhirnya mendatangi rumah orang tua Regina, Frengky Mahabar, 48, di Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar dan meminta maaf, Senin (11/4). Yang menarik, pengurus Hikmast menyelesaikan persoalan yang sempat viral itu dengan cara adat Sumba Timur, yakni tikam babi sebagai lambang persaudaraan di tanah rantau sekaligus sebagai simbol sumpah adat agar ke depan tidak ada lagi insiden serupa menimpa warga Hikmast yang justru dilakukan oleh Satgas Hikmast.  

 

Pihak keluarga korban yang diwakili Alex T. Ngunju Ama dan Frits Atabuy menyambut dengan penuh kehangatan kedatangan rombongan pengurus Hikmast Bali.

 

Frits Atabuy mengatakan, proses perdamaian secara kekeluargaan ini sejatinya tidak terkait dengan proses hukum yang sedang berjalan. Dua pelaku penganiyaan Regina masing-masing Andi Hamid, 36, dan Ruben Here, 40, lanjut Frist, saat ini sudah diproses hukum dan ditahan di Mapolresta Denpasar.

 

“ Perlu kami tegaskan di sini bahwa proses perdamaian secara kekeluargaan dengan Himkast dan keluarga kedua pelaku. Peguyuban Hikmast merasa bertanggungjawab karena sebagai unit suka duka di bawa Flobamora yang menyelenggarakan turnamen Futsal Hikmast Cup yang ke IX di lapangan futsal My Stadium, Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Minggu 6 Maret 2022 lalu,” kata Frits.

 

Seperti diketahui, kasus yang menimpa korban remaja perempuan berinisial Regina VRNM,17, terekam CCTV sempat viral beberapa minggu lalu dan meresahkan masyarakat Bali hingga Senator asal Bali Arya Wedakarna ikut buka suara melalui postingannya di akun facebook miliknya. Proses hukum terhadap kedua pelaku masih terus berjalan di Polresta Denpasar.

 

Mirisnya lagi, aksi pengeroyokan terhadap remaja putri itu justru terjadi di hadapan bupati Sumba Timur, Drs Khristofel Praing saat menghadiri turnamen Futsal Hikmast Cup yang ke IX, di lapangan futsal My Stadium, Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Minggu 6 Maret 2022 lalu.

DENPASAR- Kasus siswi SMA berinisial Regina VRNM,17, yang menjadi korban keberingasan anggota Satgas Himpunan Keluarga Matawai Amahu Sumba Timur (Hikmast) memasuki babak baru.

 

Ketua Hikmast Bali Loni Rihi bersama pengurus akhirnya mendatangi rumah orang tua Regina, Frengky Mahabar, 48, di Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar dan meminta maaf, Senin (11/4). Yang menarik, pengurus Hikmast menyelesaikan persoalan yang sempat viral itu dengan cara adat Sumba Timur, yakni tikam babi sebagai lambang persaudaraan di tanah rantau sekaligus sebagai simbol sumpah adat agar ke depan tidak ada lagi insiden serupa menimpa warga Hikmast yang justru dilakukan oleh Satgas Hikmast.  

 

Pihak keluarga korban yang diwakili Alex T. Ngunju Ama dan Frits Atabuy menyambut dengan penuh kehangatan kedatangan rombongan pengurus Hikmast Bali.

 

Frits Atabuy mengatakan, proses perdamaian secara kekeluargaan ini sejatinya tidak terkait dengan proses hukum yang sedang berjalan. Dua pelaku penganiyaan Regina masing-masing Andi Hamid, 36, dan Ruben Here, 40, lanjut Frist, saat ini sudah diproses hukum dan ditahan di Mapolresta Denpasar.

 

“ Perlu kami tegaskan di sini bahwa proses perdamaian secara kekeluargaan dengan Himkast dan keluarga kedua pelaku. Peguyuban Hikmast merasa bertanggungjawab karena sebagai unit suka duka di bawa Flobamora yang menyelenggarakan turnamen Futsal Hikmast Cup yang ke IX di lapangan futsal My Stadium, Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Minggu 6 Maret 2022 lalu,” kata Frits.

 

Seperti diketahui, kasus yang menimpa korban remaja perempuan berinisial Regina VRNM,17, terekam CCTV sempat viral beberapa minggu lalu dan meresahkan masyarakat Bali hingga Senator asal Bali Arya Wedakarna ikut buka suara melalui postingannya di akun facebook miliknya. Proses hukum terhadap kedua pelaku masih terus berjalan di Polresta Denpasar.

 

Mirisnya lagi, aksi pengeroyokan terhadap remaja putri itu justru terjadi di hadapan bupati Sumba Timur, Drs Khristofel Praing saat menghadiri turnamen Futsal Hikmast Cup yang ke IX, di lapangan futsal My Stadium, Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Minggu 6 Maret 2022 lalu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/