DENPASAR– Belum tuntas kasus dugaan korupsi LPD Desa Adat Serangan, kini kembali muncul kabar tak sedap dari LPD Intaran, Sanur. Informasi yang didapat, banyak nasabah yang kesulitan menarik uang tabungannya.
“Mau menarik uang tabungan sendiri tidak bisa. Malah saya hanya dikasih bunganya saja Rp 300 ribu. Itu pun saya harus daftar dulu,” ujar salah satu nasabah yang minta namanya dirahasikan, Minggu (12/6).
Informasinya, LPD Intaran saat ini sedang mengalami krisis alias kesulitan keuangan, sehingga tidak mampu lagi membayar tabungan dan deposito.
Pengakuan serupa disampaikan nasabah lainnya. Nasabah yang juga meminta identitasnya tidak ditulis namanya itu mengatakan, dirinya tidak dapat menarik tabungan atau bunga.
“Jangankan dapat narik uang, bunganya saja tidak dapat narik. Saya harus daftar dulu, kalau sudah ada uangnya baru akan dihubungi. Masa, mau ambil uang sendiri ribet,” cetus sumber.
Menurut sumber, kondisi tersebut juga banyak dialami warga yang mau menarik tabungan atau deposito bernasib serupa. Para nasabah ini hanya bisa menarik bunga tak lebih dari Rp 300 ribu.
Malah, lanjut sumber, ada nasabah yang dapat Rp 200 ribu, bahkan ada juga yang tidak dapat menarik uang. Kondisi ini menurut sumber sudah terjadi beberapa bulan terakhir.
Informasi lainnya menyebutkan, situasi tersebut terjadi lantaran diduga ada oknum di LPD Intaran yang menggunakan uang nasabah untuk bermain treding. Salah satunya trading Binomo yang digawangi Indra Kenz. Selain itu juga diduga digunakan main trading Forex.
Sementara itu, Ketua LPD Intaran, Wayan Mudana secara tegas membantah kabar tersebut. Mudana menyebut saat ini LPD Intaran masih memiliki aset senilai Rp 160 miliar.
“Sampai saat ini kondisi LPD Intaran baik-baik saja. Tidak benar informasi itu. Tolong diluruskan,” bantahnya.
Mudana mengungkapkan, saat ini memang penarikan tabungan atau deposito nasabah dibatasi. Hal itu dilakukan karena sekarang tidak ada orang yang menabung. Tapi bukan berarti kondisi LPD Intaran sedang kolaps.
Di sisi lain, Kasi Penkum Kejati Bali, Luga Harlianto mengatakan akan segera menelusuri informasi ini. “Kami akan cek informasi ini,” terang Luga. (san)