26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:11 AM WIB

Sadis! Tanpa Banyak Kata, Anak Dewa Rai Tusuk Prada Yanuar Tanpa Ampun

RadarBali.com – Untuk melengkapi Berkas Acara Pemeriksaan (BAP), Satreskrim Polresta Denpasar, Selasa (11/7) malam menggelar reka ulang kasus penusukan anggota TNI Prada Yanuar Setiawan, 20, di halaman samping Polresta Denpasar.

Dari rekonstruksi tersebut diketahui korban dan teman-temannya tiba di Jalan Bypass Nusa Dua, tepatnya tidak begitu jauh dari SPBU.

Tak lama kemudian datang dari arah belakang (Kuta menuju Nusa Dua) RA, 19 membonceng FR, 22, dan CI,17, membonceng DKDA, 16. Mereka langsung menyalip korban dan teman-temannya. 

Saat menyalib, topi RA jatuh sehingga RA langsung menancap rem secara tiba-tiba. Akibatnya, laju motor menghalangi laju sepeda motor yang dikendarai Stefanus Iman yang membonceng Munajir yang berada di posisi depan korban Prada Yanuar Setiawan.

Rombongan korban pun langsung menancap rem agar tidak terjadi tabrakan.   Saat itu, terjadilah saling pandang antara RA, FR, Stefanus Iman, dan Munajir.

Pasalnya, kedua pelaku ini justru memutar mengambil topi dari arah kiri (naik dari trotoar). Sambil saling pandang itu lah terjadi aksi saling gertak dan saling maki. 

Melihat kedua temannya balik arah mengambil topi, CI yang membonceng DKDA menurunkan kecepatan sambil menunggu. 

Di sisi lain, teman korban, Isra Mihard yang membonceng Tegar Ananta dan Mohammad Jouhari yang berkendara sendirian sedang mampir di Pertamina yang tak jauh dari TKP.

Korban sendiri tetap berkendara dengan pelan sembari menunggu temannya. Ternyata para pelaku ini mengejar korban dan dua temannya.

Sesampai di TKP, RA yang membonceng FR langsung memepet sepeda motor yang di kendarai oleh Stefanus Iman dan Munajir, hingga berhenti.

Melihat temannya di pepet, korban Prada Yanuar Setiawan pun berhenti di bagian belakang. Terjadilah pertengkaran mulut antara dua teman korban dan dua teman pelaku.

Salah satu yang terlibat adalah Dewa Komang DA, anak anggota DPRD Bali Dewa Rai. Celakanya, meski sempat terlibat keributan, Stefanus Iman dan Munajir terus berusaha untuk mengambil haluan dan memberikan jalur ke para pelaku.

Keduanya justru mereka menancap gas ke arah Nusa Dua tanpa mengetahui bahwa korban Prada Yanuar Setiawan sementara terlibat saling tantang untuk berkelahi dengan para pelaku. 

Dalam adegan ke 18, diketahui bahwa korban terlibat saling pandang dengan RA sembari memarkir dan turun dari sepeda motor.

Setelah itu, keduanya terlibat saling berkelahi lalu korban memukul lebih dahulu kepala RA. Tak terima akhirnya korban di tendang di dada dan ditonjok di bagian rahang korban.

Melihat perkelahian itu, FR turun dari sepeda motor dan memukul dagu kanan korban. Tak hanya itu, ia juga menendang perut korban saat konsentrasi korban berada pada RA. 

Pada adegan 20, Dewa Komang DA, 16, turun dan mendorong korban sambil ancang-ancang mengambil pisau yang disisipkan di pinggang.

Melihat pelaku mengeluarkan pisau, RA dan FR langsung naik ke atas motor yang di parkir di tengah jalan.

CI yang berstatus saksi ini pun mendekatkan motor ke arah posisi pelaku. Pada adegan ke 22, saat korban hendak mengayunkan tonjokannya, pelaku langsung menusukkan pisau itu ke arah dada kanan korban.

Melihat korban lemas, mereka langsung kabur. CI yang membonceng  Dewa Komang DA lalu kabur ke arah Kuta (lawan arah). Sementara itu, dua pelaku masih di TKP. 

Kemudian, pada adegan 24 hingga 26, saat RA dan FR hendak meninggalkan TKP, tiga teman korban Mihard membonceng Tegar Ananta lalu Mohaman Johari yang mengemudi sepeda motor sendirian pun tiba.

Apesnya, mereka justru kena bogem. Muhammad Jouhari di pukul di bagian rahang kanan oleh RA. Sedangkan Tegar Ananta di pukul di bagian wajah oleh CI. 

“Jadi ada dua TKP. Ini TKP 1, dengan adegan sebanyak 26. Besok (hari ini, red), kami lanjutkan kembali. Motifnya masih karena salah paham, aksi salip, topi pelaku jatuh dan akhirnya cekcok mulut berujung pada penusukan,” kata Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto.

 

RadarBali.com – Untuk melengkapi Berkas Acara Pemeriksaan (BAP), Satreskrim Polresta Denpasar, Selasa (11/7) malam menggelar reka ulang kasus penusukan anggota TNI Prada Yanuar Setiawan, 20, di halaman samping Polresta Denpasar.

Dari rekonstruksi tersebut diketahui korban dan teman-temannya tiba di Jalan Bypass Nusa Dua, tepatnya tidak begitu jauh dari SPBU.

Tak lama kemudian datang dari arah belakang (Kuta menuju Nusa Dua) RA, 19 membonceng FR, 22, dan CI,17, membonceng DKDA, 16. Mereka langsung menyalip korban dan teman-temannya. 

Saat menyalib, topi RA jatuh sehingga RA langsung menancap rem secara tiba-tiba. Akibatnya, laju motor menghalangi laju sepeda motor yang dikendarai Stefanus Iman yang membonceng Munajir yang berada di posisi depan korban Prada Yanuar Setiawan.

Rombongan korban pun langsung menancap rem agar tidak terjadi tabrakan.   Saat itu, terjadilah saling pandang antara RA, FR, Stefanus Iman, dan Munajir.

Pasalnya, kedua pelaku ini justru memutar mengambil topi dari arah kiri (naik dari trotoar). Sambil saling pandang itu lah terjadi aksi saling gertak dan saling maki. 

Melihat kedua temannya balik arah mengambil topi, CI yang membonceng DKDA menurunkan kecepatan sambil menunggu. 

Di sisi lain, teman korban, Isra Mihard yang membonceng Tegar Ananta dan Mohammad Jouhari yang berkendara sendirian sedang mampir di Pertamina yang tak jauh dari TKP.

Korban sendiri tetap berkendara dengan pelan sembari menunggu temannya. Ternyata para pelaku ini mengejar korban dan dua temannya.

Sesampai di TKP, RA yang membonceng FR langsung memepet sepeda motor yang di kendarai oleh Stefanus Iman dan Munajir, hingga berhenti.

Melihat temannya di pepet, korban Prada Yanuar Setiawan pun berhenti di bagian belakang. Terjadilah pertengkaran mulut antara dua teman korban dan dua teman pelaku.

Salah satu yang terlibat adalah Dewa Komang DA, anak anggota DPRD Bali Dewa Rai. Celakanya, meski sempat terlibat keributan, Stefanus Iman dan Munajir terus berusaha untuk mengambil haluan dan memberikan jalur ke para pelaku.

Keduanya justru mereka menancap gas ke arah Nusa Dua tanpa mengetahui bahwa korban Prada Yanuar Setiawan sementara terlibat saling tantang untuk berkelahi dengan para pelaku. 

Dalam adegan ke 18, diketahui bahwa korban terlibat saling pandang dengan RA sembari memarkir dan turun dari sepeda motor.

Setelah itu, keduanya terlibat saling berkelahi lalu korban memukul lebih dahulu kepala RA. Tak terima akhirnya korban di tendang di dada dan ditonjok di bagian rahang korban.

Melihat perkelahian itu, FR turun dari sepeda motor dan memukul dagu kanan korban. Tak hanya itu, ia juga menendang perut korban saat konsentrasi korban berada pada RA. 

Pada adegan 20, Dewa Komang DA, 16, turun dan mendorong korban sambil ancang-ancang mengambil pisau yang disisipkan di pinggang.

Melihat pelaku mengeluarkan pisau, RA dan FR langsung naik ke atas motor yang di parkir di tengah jalan.

CI yang berstatus saksi ini pun mendekatkan motor ke arah posisi pelaku. Pada adegan ke 22, saat korban hendak mengayunkan tonjokannya, pelaku langsung menusukkan pisau itu ke arah dada kanan korban.

Melihat korban lemas, mereka langsung kabur. CI yang membonceng  Dewa Komang DA lalu kabur ke arah Kuta (lawan arah). Sementara itu, dua pelaku masih di TKP. 

Kemudian, pada adegan 24 hingga 26, saat RA dan FR hendak meninggalkan TKP, tiga teman korban Mihard membonceng Tegar Ananta lalu Mohaman Johari yang mengemudi sepeda motor sendirian pun tiba.

Apesnya, mereka justru kena bogem. Muhammad Jouhari di pukul di bagian rahang kanan oleh RA. Sedangkan Tegar Ananta di pukul di bagian wajah oleh CI. 

“Jadi ada dua TKP. Ini TKP 1, dengan adegan sebanyak 26. Besok (hari ini, red), kami lanjutkan kembali. Motifnya masih karena salah paham, aksi salip, topi pelaku jatuh dan akhirnya cekcok mulut berujung pada penusukan,” kata Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/