DENPASAR – Puluhan warga menggunakan pakaian adat Bali terlihat di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Kamis (12/9) siang.
Mereka hadir untuk memberi dukungan terhadap mantan wakil gubenur Bali Ketut Sudikerta yang menjalani sidang perdana kasus penipuan dan penggelapan.
Saat menuju ruang Kartika, tempat sidang berlangsung, sejumlah pendukung Sudikerta terlihat mengawal dari ruang tahanan PN Denpasar hingga duduk di kursi pesakitan.
Ruang sidang yang awalnya leluasa langsung sesak. Sidang dengan agenda pembacaan dakwaan dari pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) sekaligus pembacaan eksepsi berlangsung cukup lama.
Hampir dua jam menghabiskan waktu untuk agenda sidang perdana ini. Usai sidang, Sudikerta sibuk melemparkan senyum sambil menyalami para pendukung yang hadir.
“Izin pak jaksa. Saya harus salamin satu persatu mereka ini. Mereka kangen dengan saya,” kata Sudikerta usai sidang.
Pria asal Pecatu ini juga sempat mengatakan kepada para pendukungnya jika kasus yang sedang dihadapainya adalah murni persoalan bisnis.
Bukan soal korupsi selama ia menjabat sebagai Wakil Gubenur Bali di era Gubernur Mangku Pastika tersebut.
“Ini murni bisnis. Sehingga teman-teman tidak terprovokasi kalau Pak Sudikerta itu korupsi. Selama menjabat tidak pernah.
Boleh ditanya. Selama saya menjabat tidak pernah saya melakukan itu (korupsi),” ujarnya disambut tepuk tangan pendukungnya.
Sudikerta juga mengimbau kepada para pendukungnya agar pulang dengan hati-hati. “Untuk agenda sidang selanjutnya, silakan tanya ke Pak Jaksa ya,” pungkasnya.
Yang menarik, saat Sudikerta akan masuk ke ruang tahanan di PN Denpasar usai sidang tersebut, salah satu pendukung bertanya apakah Sudikerta sudah makan?
“Belum. Saya lapar, ada yang bawa makanan?” ujar pria kelahiran 1967 silam ini kemudian pendukung memberikan nasi jingo satu tas kresek besar yang kemudian dititipkan ke penjaga ruang tahanan.