25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:11 AM WIB

OMG! Mendadak Rem Blong, Hindari Motor, Truk Batako Nyungsep ke Jurang

GIANYAR– Turunan menuju Jembatan Banjar Susut, Desa Buahan, Kecamatan Payangan, kembali makan korban.

Sebuah truk Mitsubhisi DK 8178 KI nyungsep ke jurang sedalam kurang lebih 10 meter kemarin siang. Akibatnya kedua awak truk, sopir dan kernet dilarikan ke Puskesmas Payangan.

Truk tersebut mengangkut 300 buah batako. Awak truk, terdiri dari sopir, Rahsan, 26, dan kernet Sadlan, 24, merupakan warga Dusun Pandanan, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kapolsek Payangan AKP Gede Sudyatmaja menyatakan, truk awalnya melaju dari Desa Singakerta, Kecamatan Ubud.

Kemudian mengirim batako ke proyek di Banjar Pausan, Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan.

“Menurut keterangan dari sopir, dirinya datang dari arah atas atau timur menuju arah bawah atau barat dengan kondisi jalan turunan,” ujar Kapolsek.

Setibanya di lokasi kejadian, diduga rem truk blong. Kebetulan, saat jalan turunan itu, ada sepeda motor menghalangi truk.

Sopir Rahsan berusaha untuk menghindari motor yang berada didepannya. Sehingga sopir membanting stir mobilnya ke kanan.

Apes, truk malah masuk ke jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter. “Posisi truk terbalik dengan kepala mobil berada di atas,” jelasnya.

Ketika truk nyungsep, sopir Rahsan dan rekannya berhasil keluar dari kendaraan yang terbalik tersebut.

“Sopirnya tidak mengalami luka. Tapi penumpang Sadlan alami luka lecet,” ujarnya. Sadlan mengalami luka pada pelipis mata kanan, bengkak pada mata sebelah kanan, luka lecet pada kepala belakang.

“Sekarang dirawat di UPT Kesmas Payangan,” terangnya.  Hingga Jumat sore, kendaraan truk belum bisa dievakuasi. Truk warna putih itu masih terongok dalam semak-semak.

Tampak bagian kaca depan pecah, kaca pintu samping sebelah kanan pecah dan kepala truk penyok. Kerugian materiil akibat kejadian itu kurang lebih Rp 30 juta.

Kapolsek mengimbau truk untuk tidak membawa barang berlebihan. “Dan perhatikan tanjakan yang tajam dan curam karena sebelumnya banyak sekali truk yang tidak bisa naik karena bawaan yang berlebihan,” pungkasnya.

GIANYAR– Turunan menuju Jembatan Banjar Susut, Desa Buahan, Kecamatan Payangan, kembali makan korban.

Sebuah truk Mitsubhisi DK 8178 KI nyungsep ke jurang sedalam kurang lebih 10 meter kemarin siang. Akibatnya kedua awak truk, sopir dan kernet dilarikan ke Puskesmas Payangan.

Truk tersebut mengangkut 300 buah batako. Awak truk, terdiri dari sopir, Rahsan, 26, dan kernet Sadlan, 24, merupakan warga Dusun Pandanan, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kapolsek Payangan AKP Gede Sudyatmaja menyatakan, truk awalnya melaju dari Desa Singakerta, Kecamatan Ubud.

Kemudian mengirim batako ke proyek di Banjar Pausan, Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan.

“Menurut keterangan dari sopir, dirinya datang dari arah atas atau timur menuju arah bawah atau barat dengan kondisi jalan turunan,” ujar Kapolsek.

Setibanya di lokasi kejadian, diduga rem truk blong. Kebetulan, saat jalan turunan itu, ada sepeda motor menghalangi truk.

Sopir Rahsan berusaha untuk menghindari motor yang berada didepannya. Sehingga sopir membanting stir mobilnya ke kanan.

Apes, truk malah masuk ke jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter. “Posisi truk terbalik dengan kepala mobil berada di atas,” jelasnya.

Ketika truk nyungsep, sopir Rahsan dan rekannya berhasil keluar dari kendaraan yang terbalik tersebut.

“Sopirnya tidak mengalami luka. Tapi penumpang Sadlan alami luka lecet,” ujarnya. Sadlan mengalami luka pada pelipis mata kanan, bengkak pada mata sebelah kanan, luka lecet pada kepala belakang.

“Sekarang dirawat di UPT Kesmas Payangan,” terangnya.  Hingga Jumat sore, kendaraan truk belum bisa dievakuasi. Truk warna putih itu masih terongok dalam semak-semak.

Tampak bagian kaca depan pecah, kaca pintu samping sebelah kanan pecah dan kepala truk penyok. Kerugian materiil akibat kejadian itu kurang lebih Rp 30 juta.

Kapolsek mengimbau truk untuk tidak membawa barang berlebihan. “Dan perhatikan tanjakan yang tajam dan curam karena sebelumnya banyak sekali truk yang tidak bisa naik karena bawaan yang berlebihan,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/