26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:11 AM WIB

Viral Duel Pelajar SMA, Kapolres Buleleng Ungkap Fakta Mengejutkan

SINGARAJA – Sebuah video perkelahian pelajar di Kota Singaraja, Buleleng berdurasi 1 menit 20 detik mendadak viral di panggung dunia maya sejak dua hari terakhir.

Duel perkelahian dua siswa tersebut sontak mendapat beragam tanggapan dari netizen. Mayoritas sangat menyayangkan.

Menurut netizen, tugas utama seorang pelajar adalah menuntut ilmu, bukan adu jotos. Beredarnya video perkelahian pelajar SMA di media sosial Buleleng itu membuat geram aparat kepolisian.

Apalagi video tersebut mendapat komentar ratusan orang dan ditonton ribuan warga melalui halaman media sosial.  

Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa langsung memanggil pihak sekolah, orang tua siswa dan siswa yang berkelahi.

Mereka dikumpulkan di ruang Command Center Polres Buleleng, Rabu (12/3) sore kemarin.

Dalam pertemuan berlangsung dua jam lebih terungkap masalah perkelahian dua siswa berawal dari ketersinggungan saat di kantin. Sehingga terjadi selisih paham dan muncul perkelahian.

“Perkelahian usai jam pelajaran selesai, saat mereka pulang sekolah,” kata Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa.

Kejadian perkelahian ini sangat disayangkan pihak kepolisian. Apalagi siswa yang lain asyik menonton. Bahkan salah satu dari siswa juga merekam dengan hand phone.

Kemudian video itu dikirimkan kepada rekan-rekannya yang ada di tempat kejadian. Tak lama kemudian beredar di media sosial.

“Kalau ada hobby pencak silat, tinju atau lainnya, ya salurkan dengan tepat. Tidak malah arogan, apalagi berkelahi di jalan. Ini bukan meraih prestasi sebagai siswa malah buat ribut,” kesal Kapolres.

Perihal apa yang membuat terjadi ketersinggungan di kantin sekolah kedua pelajar tersebut, Kapolres Buleleng enggan berkomentar.

Dia meminta perkelahian pelajar seperti ini yang terakhir terjadi. Jangan pernah ada lagi di Buleleng. Guru dan orang tua siswa harus memperhatikan pergaulan dan prilaku anak-anak mereka.

“Mari jaga nama Buleleng yang terkenal dengan sebutan Kota Pendidikan, jangan tercoreng dengan ulah siswa yang berkelahi di jalanan,” ungkapnya.

SINGARAJA – Sebuah video perkelahian pelajar di Kota Singaraja, Buleleng berdurasi 1 menit 20 detik mendadak viral di panggung dunia maya sejak dua hari terakhir.

Duel perkelahian dua siswa tersebut sontak mendapat beragam tanggapan dari netizen. Mayoritas sangat menyayangkan.

Menurut netizen, tugas utama seorang pelajar adalah menuntut ilmu, bukan adu jotos. Beredarnya video perkelahian pelajar SMA di media sosial Buleleng itu membuat geram aparat kepolisian.

Apalagi video tersebut mendapat komentar ratusan orang dan ditonton ribuan warga melalui halaman media sosial.  

Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa langsung memanggil pihak sekolah, orang tua siswa dan siswa yang berkelahi.

Mereka dikumpulkan di ruang Command Center Polres Buleleng, Rabu (12/3) sore kemarin.

Dalam pertemuan berlangsung dua jam lebih terungkap masalah perkelahian dua siswa berawal dari ketersinggungan saat di kantin. Sehingga terjadi selisih paham dan muncul perkelahian.

“Perkelahian usai jam pelajaran selesai, saat mereka pulang sekolah,” kata Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa.

Kejadian perkelahian ini sangat disayangkan pihak kepolisian. Apalagi siswa yang lain asyik menonton. Bahkan salah satu dari siswa juga merekam dengan hand phone.

Kemudian video itu dikirimkan kepada rekan-rekannya yang ada di tempat kejadian. Tak lama kemudian beredar di media sosial.

“Kalau ada hobby pencak silat, tinju atau lainnya, ya salurkan dengan tepat. Tidak malah arogan, apalagi berkelahi di jalan. Ini bukan meraih prestasi sebagai siswa malah buat ribut,” kesal Kapolres.

Perihal apa yang membuat terjadi ketersinggungan di kantin sekolah kedua pelajar tersebut, Kapolres Buleleng enggan berkomentar.

Dia meminta perkelahian pelajar seperti ini yang terakhir terjadi. Jangan pernah ada lagi di Buleleng. Guru dan orang tua siswa harus memperhatikan pergaulan dan prilaku anak-anak mereka.

“Mari jaga nama Buleleng yang terkenal dengan sebutan Kota Pendidikan, jangan tercoreng dengan ulah siswa yang berkelahi di jalanan,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/