26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:44 AM WIB

Anaknya Dikenal Pemabuk, Ini Respons Dewa Rai…

RadarBali.com – Polisi akhirnya memastikan pisau yang digunakan menghabisi nyawa Prada Yuniar Setiawan, 20, siswa dikjur infanteri, Minggu (9/7) lalu milik Dewa Komang DA, 16.

Menarik lagi, dari hasil pengembangan polisi di ketahui bahwa pelaku utama ini kerap mabuk-mabukan di jalanan.

Menurut informasi, sebelum kejadian, pelaku dan tiga temannya minum-minum di salah satu café di Jalan Popies Legian. Setelah pulang itulah terjadi masalah.

“Anak ini kerap minum mabukan, setiap kali keluar pasti minum bersama dengan gengnya itu. Pisau yang digunakan untuk menusuk juga milik dia (Dewa Komang DA). Jadi, setiap kali keluar malam selalu membawa pisau, alasannya untuk menjaga diri,” ujar sumber.

Namun, temuan polisi itu dibantah Dewa Nyoman Rai, orang tua kandung Dewa Komang DA. Kebetulan secara khusus anggota DPRD Bali ini kemarin (12/7) datang ke Polresta Denpasar untuk mendampingi anaknya menjalani pemeriksaan.

“Anak saya ini pendiam dan baik kalau di rumah. Karena itu, saya shock begitu Pak Kapolsek menghubungi saya, kalau anak saya menusuk tentara sampai meninggal. Sumpah, kami keluarga tak habis pikir,” ujar Dewa Rai.

Ia mengaku kerap kali anaknya pulang larut malam, namun selalu diingatkan oleh dirinya dan juga ibunya. Karena itu, jarang anaknya kelayapan.

Namun tidak tahu mengapa, hari itu (Minggu, red), anaknya pulang subuh dan membawa masalah basar bagi keluarga.

“Kami tidak pernah melihat ia membawa pisau karena diduga pisau itu bukan pisau anak saya. Bahkan, di depan kami dia tidak pernah minum. Orang dia baik-baik saja kok. Terbukti kata pengacara, yang memicu keributan lebih awal teman anak saya,” papar politisi PDIP ini.

Walaupun demikian, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan kebaikan di dalam rumah, di bawa keluar rumah.

Apalagi di lingkungan pergaulan anak-anak seusia mereka. Karena itu, dia tidak bisa pastikan seperti apa pergaulan anaknya di luar rumah.

Karena itu, dia tak akan membela anaknya. “Saya serahkan ke penyidik saja, silakan diproses sesuai hukum yang berlaku agar anak saya dan temannya tidak melakukan kenakalan lagi,” paparnya. 

 

RadarBali.com – Polisi akhirnya memastikan pisau yang digunakan menghabisi nyawa Prada Yuniar Setiawan, 20, siswa dikjur infanteri, Minggu (9/7) lalu milik Dewa Komang DA, 16.

Menarik lagi, dari hasil pengembangan polisi di ketahui bahwa pelaku utama ini kerap mabuk-mabukan di jalanan.

Menurut informasi, sebelum kejadian, pelaku dan tiga temannya minum-minum di salah satu café di Jalan Popies Legian. Setelah pulang itulah terjadi masalah.

“Anak ini kerap minum mabukan, setiap kali keluar pasti minum bersama dengan gengnya itu. Pisau yang digunakan untuk menusuk juga milik dia (Dewa Komang DA). Jadi, setiap kali keluar malam selalu membawa pisau, alasannya untuk menjaga diri,” ujar sumber.

Namun, temuan polisi itu dibantah Dewa Nyoman Rai, orang tua kandung Dewa Komang DA. Kebetulan secara khusus anggota DPRD Bali ini kemarin (12/7) datang ke Polresta Denpasar untuk mendampingi anaknya menjalani pemeriksaan.

“Anak saya ini pendiam dan baik kalau di rumah. Karena itu, saya shock begitu Pak Kapolsek menghubungi saya, kalau anak saya menusuk tentara sampai meninggal. Sumpah, kami keluarga tak habis pikir,” ujar Dewa Rai.

Ia mengaku kerap kali anaknya pulang larut malam, namun selalu diingatkan oleh dirinya dan juga ibunya. Karena itu, jarang anaknya kelayapan.

Namun tidak tahu mengapa, hari itu (Minggu, red), anaknya pulang subuh dan membawa masalah basar bagi keluarga.

“Kami tidak pernah melihat ia membawa pisau karena diduga pisau itu bukan pisau anak saya. Bahkan, di depan kami dia tidak pernah minum. Orang dia baik-baik saja kok. Terbukti kata pengacara, yang memicu keributan lebih awal teman anak saya,” papar politisi PDIP ini.

Walaupun demikian, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan kebaikan di dalam rumah, di bawa keluar rumah.

Apalagi di lingkungan pergaulan anak-anak seusia mereka. Karena itu, dia tidak bisa pastikan seperti apa pergaulan anaknya di luar rumah.

Karena itu, dia tak akan membela anaknya. “Saya serahkan ke penyidik saja, silakan diproses sesuai hukum yang berlaku agar anak saya dan temannya tidak melakukan kenakalan lagi,” paparnya. 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/