AMLAPURA – Pasca dilaporkan hilang terseret arus bawah laut saat melakukan penyelaman di Perairan Tepekong, Candidasa, Kecamatan Manggis, Karangasem, Sabtu (12/12) kemarin,
Basarnas Bali langsung bergerak melakukan pencarian jasad I Gede Surya Risuana, 26, peneliti bawah laut yang bekerja di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Minggu (13/12) pagi hingga sore.
“Segera setelah menerima laporan ada satu anggota peneliti hilang dalam penyelaman, Sabtu 12 Desember 2020 pukul 11:50 Wita, kami melakukan penyisiran diseputar Pulau Gili Tepekong,
ke arah Nusa Penida dan pesisir Karangasem sampai Padang Bai. Namun, hingga pukul 17:00 Wita saat upaya pencarian dihentikan karena sudah gelap,
Surya belum ditemukan,” ujar Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan SAR Karangasem I Gusti Ngurah Eka Wiyadnyana dalam rilisnya yang diterima redaksi Radarbali.id
Minggu (13/12) pagi, Basarnas Bali ikut terjun melakukan pencarian via udara dengan menggunakan helikopter Basarnas Bolcow BO-105 HR – 1521 dipimpin Mayor Laut Handra Mildiawan selaku pilot dan Letda Laut Tanta Ananda S selaku copilot.
Namun, sampai berita ini diturunkan, pencarian belum membuahkan hasil. Sesuai rencana, pencarian akan dilakukan sampai lima hari ke depan sesuai SOP operasi SAR yang berlangsung 7 hari.
Basarnas Bali sendiri menerjunkan 12 personel, 1 rigit inflatable boat (RIB) Basarnas, 1 RIB Bakamla, 1 speed boat Polair Polres Karangasem, dan 1 speed boat Ditpolair Polda Bali Pos Padangbai.
“Pencarian akan diperluas, semoga korban bisa ditemukan,” kata I Gusti Ngurah Eka Wyadnyana.