MANGUPURA – Hingga Minggu kemarin (13/6), tersisa lima orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar di rawat di RSUP Sanglah Denpasar.
Sementara 15 lainnya dinyatakan sehat dari keracunan oplosan disinfektan dan nutrisari. Menariknya, 15 napi yang dinyatakan pulih itu langsung berurusan dengan pihak kepolisian.
Keterangan mereka diambil satu per satu. Kepada Jawa Pos Radar Bali, Kasubbaghumas RSUP Sanglah Dewa Ketut Kresna, hingga kemarin, WBP Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar tersisa 5 orang.
“Ya, Sabtu kemarin (12/6) yang masih menjalani perawatan 6 orang. Minggu siang (kemarin), setelah dicek, 5 orang masih di rawat,” beber Dewa Ketut Kresna kemarin.
Dijelaskannya, dari 20 pasien, tersisa 5 orang WBP tahanan Lapas Perempuan kelas II A Denpasar. Sementara ini, mereka di rawat untuk pemulihan di ruang terpisah.
“3 orang di ruangan medical surgical. Lalu 2 lagi di ruangan ruangan Lely. Kondisi 5 WBP ini lebih stabil dibandingkan beberapa hari sebelumnya,” tutur Dewa Ketut Kresna.
Dikonfirmasi terpisah, Kalapas Perempuan Kelas II A Kerobokan Lili belum merespons pertanyaan awak media.
Sekadar mengingatkan, aksi ugal-ugalan 21 napi menenggak disinfektan yang dicampur Nutrisari makan korban. Seorang napi narkoba bernama Radita alias RT asal Jagakarsa, Jakarta Selatan tewas.
Perkembangan penyelidikan sendiri masih berkutat pada pemeriksaan saksi. “Penyelidikan awal masih seputar saksi-saksi.
Kami segera mendalami keterangan napi. Infonya sebagian sudah pulih dan dikembalikan ke dalam Lapas Perempuan,” timpal Kasatreskrim Polres Badung AKP I Putu Ika Prabawa.
“Yang sudah pulih segera kami periksa. Menyangkut dugaan kelalaian, rencananya, kami memperdalam keterangan saksi korban dan sipir yang tugas saat kejadian,” tutur mantan Kanitreskrim Polsek Kuta Utara ini.