RadarBali.com – Rekonstruksi jilid kedua kasus penusukan Prada Yanuar Setiawan, 20, siswa dikjur infanteri kemarin (13/7) berjalan lancar.
Kompol Aris Purwanto menjelaskan, rekonstruksi jilid II tersebut terdiri atas 25 adegan. “Adegan dimulai saat korban dicekik oleh RA. Kemudian yang bersangkutan lari. Dikejar. Diteriaki begal. Akhirnya menyeberang jalan. Ditangkap dan dipukuli kemudian ditinggal,” rinci Kompol Aris.
Mirisnya, bukannya berhenti dan segera pergi CI alias Imen dkk justru melakukan tindakan yang sangat tidak terpuji, yakni mengencingi Jouhari.
Dewa Komang DA, jelasnya, kala adegan itu telah meninggalkan TKP. Dia pergi dan mengambil kendaraan di arah Nusa Dua.
“Mereka ini di luar kelompok Dewa Komang DA. Karena tersangka RA meneriaki begal, akhirnya ikut menendang dan memukuli korban,” tandasnya.
Siapa yang meremukkan rahang Jouhari? Perwira satu melati di pundak menjawab mengacu dari hasil pemeriksaan penyebabnya adalah benda tumpul.
“Masih dilakukan pemeriksaan terkait yang menyebabkan itu. Tapi, hampir semua tersangka memukul wajah korban. Tidak menggunakan alat. Tangan dan kaki,” terangnya.
Disinggung soal kondisi para tersangka yang terkesan happy dan tanpa penyesalan ditandai oleh nyanyian yang mereka lantunkan di gedung lantai II Satuan Reserse Narkoba Polresta Denpasar, Kompol Aris menjawab mungkin mereka stres. “Mereka mungkin stres. Jadi untuk menghibur diri mereka bernyanyi,” tutupnya.