31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:40 AM WIB

Lihat Kamar Tidur Tokoh Besar Bali Terduga Pedofil, Ini Temuan Komnas

SEMARAPURA – Tim investigasi Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia yang dipimpin Ketua Umum Komisi Nasional

Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mendatangi Ashram Gandhi Puri Sevagram Klungkung, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan.

Di Ashram Gandi, Arist Merdeka diterima koordinator ashram I Wayan Saridika. Kepada Saridika, Arist Merdeka meminta izin melihat kamar tidur pemilik Ashram Gandhi Puri Sevagram Klungkung berinisial GI.

Sembari menunjukkan kamar GI, Saridika menjelaskan jika kamar itu jarang ditempati GI. Sebab pria yang akrab disapa Guruji oleh anak-anak itu lebih sering berada di luar Klungkung.

Apalagi Guruji juga memiliki rumah di Klungkung di luar ashram. “Lebih sering tinggal di Denpasar, bahkan di India,” kata Saridika kepada Arist Merdeka.

Terkait kabar yang belakangan ini mencuat, yang menyatakan GI telah melakukan kejahatan seksual pada anak atau pedofil  

dalam bentuk sodomi terhadap anak-anak di ashram tersebut tahun 2008, pihaknya membantah hal itu walau ia baru tinggal di ashram sejak tahun 2011.

Menurutnya, selama ini GI memperlakukan anak-anak di ashram sangat baik selayaknya anaknya sendiri.

“Saya juga tidak pernah mendengar hal-hal seperti itu dari anak-anak di sini. Yang tahu kondisi di sini kan kami yang tinggal di sini.

Saya sudah komunikasi dengan Guruji terkait hal ini. Guruji meminta kepada saya untuk berbicara apa adanya jika ada yang meminta klarifikasi.

Jika nanti ada yang melaporkan ini, mungkin nanti baru akan melaporkan balik,” ujar pria yang kini sedang melanjutkan pendidikan S2nya.

Setelah melihat-lihat ashram dan mendapatkan informasi dari Saridika, Sirait menjelaskan bahwa pihaknya akan kembali datang ke ashram untuk bertemu dengan GI yang diperkirakan akan kembali ke Bali bulan Maret mendatang.

Lebih lanjut pihaknya mengungkapkan, akan mengumpulkan informasi dan bukti-bukti sebelum melaporkan kasus ini ke Polda Bali hari ini.

Dikatakannya, pihaknya akan mencari tempat tinggal orang yang sebelumnya merupakan anak ashram tersebut dan telah menjadi korban sodomi.

Meski belum mengetahui nama diduga korban itu, pihaknya mengaku sudah mengantongi tempat tinggal para korban. Korban-korban pedofil ini tinggal di wilayah Karangasem dan Klungkung.

“Berdasarkan informasi A1 yang saya dapatkan, orang yang dulu menjadi korban ini hingga saat ini dalam kondisi ketakutan,” terangnya.

SEMARAPURA – Tim investigasi Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia yang dipimpin Ketua Umum Komisi Nasional

Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mendatangi Ashram Gandhi Puri Sevagram Klungkung, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan.

Di Ashram Gandi, Arist Merdeka diterima koordinator ashram I Wayan Saridika. Kepada Saridika, Arist Merdeka meminta izin melihat kamar tidur pemilik Ashram Gandhi Puri Sevagram Klungkung berinisial GI.

Sembari menunjukkan kamar GI, Saridika menjelaskan jika kamar itu jarang ditempati GI. Sebab pria yang akrab disapa Guruji oleh anak-anak itu lebih sering berada di luar Klungkung.

Apalagi Guruji juga memiliki rumah di Klungkung di luar ashram. “Lebih sering tinggal di Denpasar, bahkan di India,” kata Saridika kepada Arist Merdeka.

Terkait kabar yang belakangan ini mencuat, yang menyatakan GI telah melakukan kejahatan seksual pada anak atau pedofil  

dalam bentuk sodomi terhadap anak-anak di ashram tersebut tahun 2008, pihaknya membantah hal itu walau ia baru tinggal di ashram sejak tahun 2011.

Menurutnya, selama ini GI memperlakukan anak-anak di ashram sangat baik selayaknya anaknya sendiri.

“Saya juga tidak pernah mendengar hal-hal seperti itu dari anak-anak di sini. Yang tahu kondisi di sini kan kami yang tinggal di sini.

Saya sudah komunikasi dengan Guruji terkait hal ini. Guruji meminta kepada saya untuk berbicara apa adanya jika ada yang meminta klarifikasi.

Jika nanti ada yang melaporkan ini, mungkin nanti baru akan melaporkan balik,” ujar pria yang kini sedang melanjutkan pendidikan S2nya.

Setelah melihat-lihat ashram dan mendapatkan informasi dari Saridika, Sirait menjelaskan bahwa pihaknya akan kembali datang ke ashram untuk bertemu dengan GI yang diperkirakan akan kembali ke Bali bulan Maret mendatang.

Lebih lanjut pihaknya mengungkapkan, akan mengumpulkan informasi dan bukti-bukti sebelum melaporkan kasus ini ke Polda Bali hari ini.

Dikatakannya, pihaknya akan mencari tempat tinggal orang yang sebelumnya merupakan anak ashram tersebut dan telah menjadi korban sodomi.

Meski belum mengetahui nama diduga korban itu, pihaknya mengaku sudah mengantongi tempat tinggal para korban. Korban-korban pedofil ini tinggal di wilayah Karangasem dan Klungkung.

“Berdasarkan informasi A1 yang saya dapatkan, orang yang dulu menjadi korban ini hingga saat ini dalam kondisi ketakutan,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/