27.8 C
Jakarta
12 Desember 2024, 1:40 AM WIB

Nyabit Rumput, Jatuh ke Jurang, Kakek Warga Tegallalang Gianyar Tewas

GIANYAR – Nahas dialami I Made Tekes. Kakek 70 tahun asal Banjar Gunaksa, Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, itu dilaporkan terjatuh ke jurang sedalam kurang lebih 20 meter, Sabtu (13/6).

Gara-gara jatuh ke jurang, nyawa pekak Tekes tak terselamatkan. Jasad sang pekak (kakek) langsung dievakuasi dan dikuburkan ke setra desa setempat kemarin.

Kapolsek Tegallalang AKP Ketut Sudita membenarkan nasib nahas yang dialami almarhum.

Dia menjelaskan, berdasar keterangan anak kandung korban, I Wayan Suteja, sebelum musibah datang, ayahnya pamit untuk pergi menyabit rumput.

Rumput itu rencananya untuk keperluan pakan sapi. “Korban pergi ke sawah miliknya, dan kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap pagi,” ujar AKP Sudita kemarin.

Berdasar keterangan saksi I Made Langkih, dia sempat berada di seberang jurang. Saat kejadian, saksi sempat mendengar suara benda jatuh ke jurang.

Saksi Langkih lantas melihat ke jurang untuk memastikan benda apa sebenarnya yang jatuh. Saat dilihat, ternyata seseorang tergeletak di dasar jurang dan diketahui bernama I Made Tekes.

“Selanjutnya saksi bergegas untuk menyampaikan ke keluarganya dan kepala dusun setempat,” imbuh AKP Sudita.

Kejadian itu langsung mengundang masyarakat dan petugas ke lokasi kejadian. Dibantu warga sekitar, jasad diangkat dari dasar jurang.

Jasad langsung dibawa ke kuburan Desa Adat Manuaba untuk dimakamkan. Sebab sesuai adat setempat, korban yang meninggal tidak wajar, sesuai awig-awig desa adat korban tidak dibawa pulang ke rumah.

Tapi, langsung dibawa ke kuburan untuk dikuburkan. “Diperkirakan korban meninggal dunia setelah terpeleset dan jatuh ke jurang pada saat menyabit rumput.

Diperkirakan korban meninggal dunia karena terbentur batu padas pada bagian kepala korban,” jelasnya.

Kepolisian juga telah melakukan tindaklanjut dengan mencari keterangan  para saksi, termasuk keluarga korban.

“Pihak keluarga menyatakan tidak akan menuntut siapapun dan menerima kematian korban sebagai musibah,” pungkasnya. 

GIANYAR – Nahas dialami I Made Tekes. Kakek 70 tahun asal Banjar Gunaksa, Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, itu dilaporkan terjatuh ke jurang sedalam kurang lebih 20 meter, Sabtu (13/6).

Gara-gara jatuh ke jurang, nyawa pekak Tekes tak terselamatkan. Jasad sang pekak (kakek) langsung dievakuasi dan dikuburkan ke setra desa setempat kemarin.

Kapolsek Tegallalang AKP Ketut Sudita membenarkan nasib nahas yang dialami almarhum.

Dia menjelaskan, berdasar keterangan anak kandung korban, I Wayan Suteja, sebelum musibah datang, ayahnya pamit untuk pergi menyabit rumput.

Rumput itu rencananya untuk keperluan pakan sapi. “Korban pergi ke sawah miliknya, dan kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap pagi,” ujar AKP Sudita kemarin.

Berdasar keterangan saksi I Made Langkih, dia sempat berada di seberang jurang. Saat kejadian, saksi sempat mendengar suara benda jatuh ke jurang.

Saksi Langkih lantas melihat ke jurang untuk memastikan benda apa sebenarnya yang jatuh. Saat dilihat, ternyata seseorang tergeletak di dasar jurang dan diketahui bernama I Made Tekes.

“Selanjutnya saksi bergegas untuk menyampaikan ke keluarganya dan kepala dusun setempat,” imbuh AKP Sudita.

Kejadian itu langsung mengundang masyarakat dan petugas ke lokasi kejadian. Dibantu warga sekitar, jasad diangkat dari dasar jurang.

Jasad langsung dibawa ke kuburan Desa Adat Manuaba untuk dimakamkan. Sebab sesuai adat setempat, korban yang meninggal tidak wajar, sesuai awig-awig desa adat korban tidak dibawa pulang ke rumah.

Tapi, langsung dibawa ke kuburan untuk dikuburkan. “Diperkirakan korban meninggal dunia setelah terpeleset dan jatuh ke jurang pada saat menyabit rumput.

Diperkirakan korban meninggal dunia karena terbentur batu padas pada bagian kepala korban,” jelasnya.

Kepolisian juga telah melakukan tindaklanjut dengan mencari keterangan  para saksi, termasuk keluarga korban.

“Pihak keluarga menyatakan tidak akan menuntut siapapun dan menerima kematian korban sebagai musibah,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/