28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:30 AM WIB

Periksa Pemilik Bus Maut, Polisi Bilang Kendaraan Laik Jalan

DENPASAR – Meski sopir bus maut berinisial AA dan kernet bus masih kabur, kepolisian terus melakukan penyelidikan kasus tabrakan maut

yang menyebabkan tewaskan IB Putu Adnyana alias Ajik Genjing, 47, di depan pintu masuk objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Menurut Kasatlantas Polresta Denpasar Kompol Rahmawati Ismail, pihaknya juga sudah memeriksa saksi-saksi secara intensif.

Salah satunya yaitu memeriksa guide yang menjadi pemandu perjalanan. Berbeda dengan sopir dan kernet, guide tour tidak ikut melarikan diri.

Saksi lain yang sudah diperiksa adalah perusahaan pemilik bus bernomor polisi AB 2773 BA.  Dari pihak perusahaan pemilik bus mengklaim setiap bus yang keluar dari garase pasti dicek oleh mekanik.

Setelah bus dinyatakan laik baru boleh jalan. “Tapi kami juga tetap melakukang pengembangan. Apakah cocok keterangan perusahaan dengan fakta di lapangan dan keterangan saksi lain,” imbuh Kompol Rahmawati.

Agar kejadian serupa tak terulang, Rahmawati mengimbau seluruh pengendara memeriksa kendaraan sebelum berpergian. Kendaraan dan pengendara harus dalam kondisi prima.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat siang (13/4) pukul 14.00 bus menabrak enam mobil dan dua sepeda motor.

Tabrakan karambol itu bermula ketika bus datang dari arah atas Uluwatu menuju Denpasar (selatan ke utara). Diduga rem bus blong sehingga melaju sangat kencang dan kehilangan kontrol.

Apalagi kondisi jalan menurun. Bus pertama kali menabrak sebuah sepeda motor di depan Pepito, Ungasan.

Selanjutnya menghantam enam mobil secara berturut-turut. Diawali mobil Avanza DK 502 FS lalu mobil Innova DK 1506 OP. Korban tewas bernama Ida Bagus Putu Adnyana, 47 alias Ajik Genjing.

Saat kejadian, bapak enam anak ini disambar bus dalam perjalanan pulang ke Buleleng. Ajik Genjing saat kejadian memarkir mobil pikap Daihatsu Grand Max di pinggir jalan.

Selang beberapa saat, ada bus melaju kencang dari arah selatan menghantam mobil pikap hingga bergeser beberapa meter dari posisi semula.

Nahas, Ajik Genjing yang saat itu membuka pintu dan hendak turun dari mobil tersambar bus yang tak terkontrol. Sedangkan empat orang lainnya yang duduk di belakang pikap selamat.

DENPASAR – Meski sopir bus maut berinisial AA dan kernet bus masih kabur, kepolisian terus melakukan penyelidikan kasus tabrakan maut

yang menyebabkan tewaskan IB Putu Adnyana alias Ajik Genjing, 47, di depan pintu masuk objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Menurut Kasatlantas Polresta Denpasar Kompol Rahmawati Ismail, pihaknya juga sudah memeriksa saksi-saksi secara intensif.

Salah satunya yaitu memeriksa guide yang menjadi pemandu perjalanan. Berbeda dengan sopir dan kernet, guide tour tidak ikut melarikan diri.

Saksi lain yang sudah diperiksa adalah perusahaan pemilik bus bernomor polisi AB 2773 BA.  Dari pihak perusahaan pemilik bus mengklaim setiap bus yang keluar dari garase pasti dicek oleh mekanik.

Setelah bus dinyatakan laik baru boleh jalan. “Tapi kami juga tetap melakukang pengembangan. Apakah cocok keterangan perusahaan dengan fakta di lapangan dan keterangan saksi lain,” imbuh Kompol Rahmawati.

Agar kejadian serupa tak terulang, Rahmawati mengimbau seluruh pengendara memeriksa kendaraan sebelum berpergian. Kendaraan dan pengendara harus dalam kondisi prima.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat siang (13/4) pukul 14.00 bus menabrak enam mobil dan dua sepeda motor.

Tabrakan karambol itu bermula ketika bus datang dari arah atas Uluwatu menuju Denpasar (selatan ke utara). Diduga rem bus blong sehingga melaju sangat kencang dan kehilangan kontrol.

Apalagi kondisi jalan menurun. Bus pertama kali menabrak sebuah sepeda motor di depan Pepito, Ungasan.

Selanjutnya menghantam enam mobil secara berturut-turut. Diawali mobil Avanza DK 502 FS lalu mobil Innova DK 1506 OP. Korban tewas bernama Ida Bagus Putu Adnyana, 47 alias Ajik Genjing.

Saat kejadian, bapak enam anak ini disambar bus dalam perjalanan pulang ke Buleleng. Ajik Genjing saat kejadian memarkir mobil pikap Daihatsu Grand Max di pinggir jalan.

Selang beberapa saat, ada bus melaju kencang dari arah selatan menghantam mobil pikap hingga bergeser beberapa meter dari posisi semula.

Nahas, Ajik Genjing yang saat itu membuka pintu dan hendak turun dari mobil tersambar bus yang tak terkontrol. Sedangkan empat orang lainnya yang duduk di belakang pikap selamat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/