33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:33 PM WIB

Ancam Ditembak, Penebas Tangan Staf PT SJS Diminta Menyerahkan Diri

DENPASAR – Polisi meminta chief security PT. SJS  bernama Hairudin, 37, bersikap gentlemen dengan cara menyerahkan diri kepada aparat kepolisian setelah menebas tangan staf operasional PT. SJS Suwandi alias Ahan hingga putus.

Pasalnya, jika tak kunjung menyerahkan diri, aparat kepolisian bakal terus mengejar warga Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga ke lubang semut sekalipun.

Bahkan, aparat kepolisian tak segan melepaskan timah panas andai saja pada saat ditangkap melakukan perlawanan.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Kanitreskrim Polsek KP3 Pelabuhan Benoa Iptu I Nyoman Edi Suwarya mengatakan, cepat atau lambat tersangka pasti akan tertangkap.

Oleh sebab itu dan jauh lebih baik, tersangka yang telah bekerja 9 tahun sebagai sekuriti di perusahaan pengelolaan ikan itu berperilaku sebagai lelaki pemberani.

“Ya, dia berani menebas, sebaiknya dia menyerahkan diri, gentleman lah,” beber Iptu Edi Suwarya kemarin.

“Kalau tidak mau menyerah, kepolisian akan terus melakukan pengejaran sampai yang bersangkutan tertangkap,” bebernya.

Berdasar penyelidikan, ada indikasi tersangka masih berada di Bali. Disebut-sebut tersangka Hairudin sembunyi di rumah kerabatnya di Bali.

Meski demikian, kepolisian juga mengerahkan anggotanya untuk menelusuri keberadaan tersangka di kampung halamannya di Dompu, Bima, NTB.

“Dugaan sememtara dia masih di Bali. Kalau sudah berhasil diungkap, pasti kami akan kabari teman-teman. Kami berharap, tersangka segera menyerahkan diri,” katanya.

Sementara terkait motif penebasan, Iptu Edi Suwarya enggan berspekulasi lantaran masih perlu pendalaman lagi.

Berdasar penelusuran, kasus penebasan dipicu tunggakan pembayaran fee oleh korban kepada tersangka.

Disebut-sebut, selain sebagai security, tersangka ikut mencari anak buah kapal yang akan diberangkatkan mencari ikan.

Dari sana, tersangka mendapat fee tambahan dari korban. “Korban sudah mintai keterangan korban, dugaan sementara murni karena dendam. Untuk motif lain, masih ditelusuri,” bebernya.

Menurutnya, semuanya akan terungkap secara terang benderang setelah pelaku penebasan ditangkap. “Semoga dalam waktu dekat segera bisa ditangkap,” bebernya.

DENPASAR – Polisi meminta chief security PT. SJS  bernama Hairudin, 37, bersikap gentlemen dengan cara menyerahkan diri kepada aparat kepolisian setelah menebas tangan staf operasional PT. SJS Suwandi alias Ahan hingga putus.

Pasalnya, jika tak kunjung menyerahkan diri, aparat kepolisian bakal terus mengejar warga Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga ke lubang semut sekalipun.

Bahkan, aparat kepolisian tak segan melepaskan timah panas andai saja pada saat ditangkap melakukan perlawanan.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Kanitreskrim Polsek KP3 Pelabuhan Benoa Iptu I Nyoman Edi Suwarya mengatakan, cepat atau lambat tersangka pasti akan tertangkap.

Oleh sebab itu dan jauh lebih baik, tersangka yang telah bekerja 9 tahun sebagai sekuriti di perusahaan pengelolaan ikan itu berperilaku sebagai lelaki pemberani.

“Ya, dia berani menebas, sebaiknya dia menyerahkan diri, gentleman lah,” beber Iptu Edi Suwarya kemarin.

“Kalau tidak mau menyerah, kepolisian akan terus melakukan pengejaran sampai yang bersangkutan tertangkap,” bebernya.

Berdasar penyelidikan, ada indikasi tersangka masih berada di Bali. Disebut-sebut tersangka Hairudin sembunyi di rumah kerabatnya di Bali.

Meski demikian, kepolisian juga mengerahkan anggotanya untuk menelusuri keberadaan tersangka di kampung halamannya di Dompu, Bima, NTB.

“Dugaan sememtara dia masih di Bali. Kalau sudah berhasil diungkap, pasti kami akan kabari teman-teman. Kami berharap, tersangka segera menyerahkan diri,” katanya.

Sementara terkait motif penebasan, Iptu Edi Suwarya enggan berspekulasi lantaran masih perlu pendalaman lagi.

Berdasar penelusuran, kasus penebasan dipicu tunggakan pembayaran fee oleh korban kepada tersangka.

Disebut-sebut, selain sebagai security, tersangka ikut mencari anak buah kapal yang akan diberangkatkan mencari ikan.

Dari sana, tersangka mendapat fee tambahan dari korban. “Korban sudah mintai keterangan korban, dugaan sementara murni karena dendam. Untuk motif lain, masih ditelusuri,” bebernya.

Menurutnya, semuanya akan terungkap secara terang benderang setelah pelaku penebasan ditangkap. “Semoga dalam waktu dekat segera bisa ditangkap,” bebernya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/