DENPASAR – Fakta baru kasus tujuh anggota geng motor ABG penikam pria Sumba, NTT, Darius Taba Kababa terbuka lebar.
Berdasar pemeriksaan ulang oleh penyidik Polsek Kuta Utara di Mapolsek Denbar kemarin, para pelaku sejak awal memang berencana menjambret korban.
Namun saat korban dihentikan di depan SD Immanuel Dalung, Banjar Kwanji, justru terjadi perang mulut antara korban dengan pelaku.
Pelaku nekat merampas ponsel dan dompet korban. “Cod dan Dik awalnya hanya ingin menakut-nakuti korban dengan menggeluarkan sajam.
Namun, karena korban terkesan hendak membela diri, Cod nekat menusuk korban. Sementara Dik menebas korban,” papar sumber.
Melihat korban terkapar, seorang warga di TKP mengusir mereka. Mereka pun kabur ke rumah masing-masing. “Sementara pengakuan para pelaku seperti itu. Kami akan dalami lagi,” cetus sumber.
Kanitreskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Aan Saputra RA membenarkan terkait adanya bon tahanan untuk dimintai keterangan menyangkut begal sekaligus pengeroyokan dan pembunuhan di Dalung.
“Yang menusuk dan menebas Cod dan Dik,” katanya. Mantan Kanitreskrim Polsek Mengwi ini menyatakan, pelaku Cod dan Dik memang di bawah umur.
Kenapa sampai saat ini mereka masih di sel? Menurutnya, karena orang tuanya yang meminta agar dititip sama polisi.
“Orang tua takut kalau mereka dipulangkan lalu kembali hidup di jalan. Sosok dua bocah ini bandel dan tak mau dengar kata orang tua,” tutur Iptu Aan.