29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:53 AM WIB

Batal Dibekukan, Netizen Minta Ormas di Bali Bersatu Usung Satu Nama

DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster merespons surat rekomendasi Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose untuk membekukan sementara tiga ormas besar di Bali.

Gubernur Koster secara terbuka di depan publik memberikan Surat Peringatan (SP) kepada tiga ormas, yaitu DPP Laskar Bali (LB), DPD Keluarga Suka Duka Baladika Bali dan Pemuda Bali Bersatu (PBB).

Surat peringatan tersebut diterima langsung Ketua Laskar Bali AA Ketut Suma Wedanta alias Gung Alit,  Ketua Baladika Bali Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota, dan Sekretaris PBB, I Gede Putu Mahardika. 

Kebijakan Gubernur Koster yang menerbitkan SP tanpa membekukan tiga ormas seperti permintaan Kapolda Bali mendapat dukungan luas netizen Bali.

Sejak beberapa hari terakhir, netizen Bali berkicau merespons kebijakan sang gubernur. Redaksi RadarBali.id merangkum beberapa pernyataan netizen.

“Tiang setuju kalo di bali cukup satu ormas saja kecuali pecalang, seperti 3ormas besar dibali sebaiknya menjadi satu untuk memperkuat keajegan bali misalkan namanya pemuda putra dewata

dlm arti semua angotanya putra bali. Apabila ada anggota dari luar itu sering memicu gesekan antar ormas, sebab bila ada masalah kalo

tak di backup dia anggotanya, akhirnya kita sama sama orang bali jadi saling berantem terima kasih kurang langkung ampure,” kata akun @ I wayan nadi.

Postingan ini mendapat dukungan akun @edy ketut. ”I Wayan Nadi setuju. Contoh Militan spt warga dayak yg sedia selalu menjga tanahnya dan budayanya”.

Netizen sendiri berpendapat tak perlu ormas dibubarkan, cukup dibina agar anggotanya tidak melakukan tindakan dekstruktif.

“Diperbaiki jika ada yg kurang dan dibina, ormas jg perlu didalam kita berdemokrasi. Kalau dibubarkan tentu tdk adil,” kata akun@dewa yudistira.

Hal senada dilontarkan akun @cokliet sing demen ruwet. “Ketiga hormas ini harus bersatu …mungkin itu maksud dari bapak gubnur,, rubah nama . Yaitu nama yg cocok adalah KEBO IWO yg menjaga BALI untuk aman untuk selamanya.#KembalinyaKeboiwo????????????.

Yang menarik ada juga yang menyentil kebijakan ambigu Gubernur Koster hanya menerbitkan SP kepada ketiga ormas karena kepentingan.

“Bagaimana pun dedengkot atau bos bos preman itu kan juga kawan2 baik Pak Gubernur…..ya wajarlah Beliau sedikit mellowww,” ujar akun @kadek bagiada jiwanatha.

Atau pernyataan akun @radityaig yang sedikit berbau sarkas. “ORMAS INI PENINGGALAN PENGUASA YG DULU.!!?STELAH ITU DI TINGGAL.SY JUGA SEBAGAI..PENASEHAT…MIRIS..!!?TERNYATA KITA DI MANFAATKAN STLAH ITU…KAAAALIN…???!

Apapun kebijakan yang diambil gubernur adalah untuk kepentingan bersama. Mari bersatu. Jaga Bali agar tetap kondusif.

 

DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster merespons surat rekomendasi Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose untuk membekukan sementara tiga ormas besar di Bali.

Gubernur Koster secara terbuka di depan publik memberikan Surat Peringatan (SP) kepada tiga ormas, yaitu DPP Laskar Bali (LB), DPD Keluarga Suka Duka Baladika Bali dan Pemuda Bali Bersatu (PBB).

Surat peringatan tersebut diterima langsung Ketua Laskar Bali AA Ketut Suma Wedanta alias Gung Alit,  Ketua Baladika Bali Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota, dan Sekretaris PBB, I Gede Putu Mahardika. 

Kebijakan Gubernur Koster yang menerbitkan SP tanpa membekukan tiga ormas seperti permintaan Kapolda Bali mendapat dukungan luas netizen Bali.

Sejak beberapa hari terakhir, netizen Bali berkicau merespons kebijakan sang gubernur. Redaksi RadarBali.id merangkum beberapa pernyataan netizen.

“Tiang setuju kalo di bali cukup satu ormas saja kecuali pecalang, seperti 3ormas besar dibali sebaiknya menjadi satu untuk memperkuat keajegan bali misalkan namanya pemuda putra dewata

dlm arti semua angotanya putra bali. Apabila ada anggota dari luar itu sering memicu gesekan antar ormas, sebab bila ada masalah kalo

tak di backup dia anggotanya, akhirnya kita sama sama orang bali jadi saling berantem terima kasih kurang langkung ampure,” kata akun @ I wayan nadi.

Postingan ini mendapat dukungan akun @edy ketut. ”I Wayan Nadi setuju. Contoh Militan spt warga dayak yg sedia selalu menjga tanahnya dan budayanya”.

Netizen sendiri berpendapat tak perlu ormas dibubarkan, cukup dibina agar anggotanya tidak melakukan tindakan dekstruktif.

“Diperbaiki jika ada yg kurang dan dibina, ormas jg perlu didalam kita berdemokrasi. Kalau dibubarkan tentu tdk adil,” kata akun@dewa yudistira.

Hal senada dilontarkan akun @cokliet sing demen ruwet. “Ketiga hormas ini harus bersatu …mungkin itu maksud dari bapak gubnur,, rubah nama . Yaitu nama yg cocok adalah KEBO IWO yg menjaga BALI untuk aman untuk selamanya.#KembalinyaKeboiwo????????????.

Yang menarik ada juga yang menyentil kebijakan ambigu Gubernur Koster hanya menerbitkan SP kepada ketiga ormas karena kepentingan.

“Bagaimana pun dedengkot atau bos bos preman itu kan juga kawan2 baik Pak Gubernur…..ya wajarlah Beliau sedikit mellowww,” ujar akun @kadek bagiada jiwanatha.

Atau pernyataan akun @radityaig yang sedikit berbau sarkas. “ORMAS INI PENINGGALAN PENGUASA YG DULU.!!?STELAH ITU DI TINGGAL.SY JUGA SEBAGAI..PENASEHAT…MIRIS..!!?TERNYATA KITA DI MANFAATKAN STLAH ITU…KAAAALIN…???!

Apapun kebijakan yang diambil gubernur adalah untuk kepentingan bersama. Mari bersatu. Jaga Bali agar tetap kondusif.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/