26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:15 AM WIB

Sendirian di Bali, Nyawa Melayang Demi Selamatkan Anjing Kesayangan

DENPASAR – Kematian Hendra atau Wiliam yang tewas tertindih mobil Honda Fred di Jalan Tukad Badung XD Nomor 8, Renon, Denpasar Selatan sungguh memilukan.  

Mahasiswa asal Dusun Niaga Karya, Malawi, Kalimantan Selatan, itu tewas tertimpa mobil justru saat sedang menyelamatkan anjingnya, Kamis (15/4) sekitar pukul 16.30 Wita.

Gede Mega Juniarta, 44, kakak kandung pemilik anjing, Ketut Mega Trisna Praniti, 32, mengatakan, korban Hendra merantau sendirian ke Bali untuk kuliah.

Di Bali, korban tinggal di rumah yang menjadi TKP. Rumah tersebut adalah milik Mega Juniarta. “Mobil milik adik Mega (Ketut Mega Trisna Praniti),” kata Mega Juniarta.

Sampai saat ini, kata Mega Juniarta, adiknya masih shock dan tidak menyangka Hendra meninggal tertindih mobil untuk mencari anjing kesayangannya.

Saat ini, pihaknya tengah menghubungi keluarga Hendra di Kalimantan. “Saat ini sedang diproses, apakah jenazah akan dibawa pulang kampung atau disemayamkan di Bali,” bebernya.

Sebelumnya, Kasubaghumas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi mengatakan, sebelum kejadian sekira pukul 12.00,

Hendra menghubungi bosnya sekaligus saksi bernama Ketut Mega Trisna Praniti, 32, via WhatsApp bahwa salah satu anjing milik Mega hilang.

Kala itu Mega berada di rumahnya di Jalan Katrangan, Denpasar. Mengetabui anjingnya hilang, Mega segera datang ke TKP untuk mengecek.

Sesampainya di TKP memang benar didapati bahwa anjingnya telah hilang. Mega berjalan keliling untuk mencari anjing yang dimaksud namun tidak ditemukan.

Mega memutuskan untuk terus keliling berjalan kaki. Melihat Mega melangkah keluar dari rumah, Hendra meminta untuk ikut dengan menggunakan mobil Honda Freed B 1647 BYD.

Ketika mobil dinyalakan, anjing yang tadinya hilang itu seketika muncul. Saat dicek, anjing itu berada di sela-sela tie rod mobil bagian kiri depan.

Selanjutnya keduanya mengambil dongkrak yang ada di dalam mobil dan mendongkrak mobil agar sedikit terangkat.

Roda depan bagian kiri mobil pun dilepas oleh Hendra agar dapat menjangkau anjing yang ada di sela-sela tie rod. Ia berusaha merayap ke kolong mobil.

Nahas, donkrak yang menyangga mobil itu malah tak sengaja tersentuh lalu bergeser sehingga badan mobil menindih kepala Hendra.

“Insiden itu mengakibatkan korban tewas seketika,” timpalnya. Hal itu diketahui oleh tetangganya bernama I Made Mayura dan I Nyoman Nuada.

Atas kejadian itu saksi kemudian menghubungi kakaknya bernama Gede Mega Juniarta, 44. Mega lalu bergegas ke TKP sambil memberitahu sang istri untuk menghubungi ambulans termasuk meneruskannya ke polisi.

Tim Identifikasi Sat Reskrim Polresta Denpasar tiba di TKP, sekitat pukul 17.45. “Ya, selanjutnya melakukan olah TKP

dengan hasil korban meninggal akibat terjepit mobil di bagian kepala yaitu dibawah telinga kiri dan kelamin tidak mengeluarkan cairan,” jelasnya .

Sekitar pukul 18.10, Ambulans BPBD Kota Denpasar kemudian mengevakuasi jenazah korban dan dibawa menuju RSUP Sanglah. 

DENPASAR – Kematian Hendra atau Wiliam yang tewas tertindih mobil Honda Fred di Jalan Tukad Badung XD Nomor 8, Renon, Denpasar Selatan sungguh memilukan.  

Mahasiswa asal Dusun Niaga Karya, Malawi, Kalimantan Selatan, itu tewas tertimpa mobil justru saat sedang menyelamatkan anjingnya, Kamis (15/4) sekitar pukul 16.30 Wita.

Gede Mega Juniarta, 44, kakak kandung pemilik anjing, Ketut Mega Trisna Praniti, 32, mengatakan, korban Hendra merantau sendirian ke Bali untuk kuliah.

Di Bali, korban tinggal di rumah yang menjadi TKP. Rumah tersebut adalah milik Mega Juniarta. “Mobil milik adik Mega (Ketut Mega Trisna Praniti),” kata Mega Juniarta.

Sampai saat ini, kata Mega Juniarta, adiknya masih shock dan tidak menyangka Hendra meninggal tertindih mobil untuk mencari anjing kesayangannya.

Saat ini, pihaknya tengah menghubungi keluarga Hendra di Kalimantan. “Saat ini sedang diproses, apakah jenazah akan dibawa pulang kampung atau disemayamkan di Bali,” bebernya.

Sebelumnya, Kasubaghumas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi mengatakan, sebelum kejadian sekira pukul 12.00,

Hendra menghubungi bosnya sekaligus saksi bernama Ketut Mega Trisna Praniti, 32, via WhatsApp bahwa salah satu anjing milik Mega hilang.

Kala itu Mega berada di rumahnya di Jalan Katrangan, Denpasar. Mengetabui anjingnya hilang, Mega segera datang ke TKP untuk mengecek.

Sesampainya di TKP memang benar didapati bahwa anjingnya telah hilang. Mega berjalan keliling untuk mencari anjing yang dimaksud namun tidak ditemukan.

Mega memutuskan untuk terus keliling berjalan kaki. Melihat Mega melangkah keluar dari rumah, Hendra meminta untuk ikut dengan menggunakan mobil Honda Freed B 1647 BYD.

Ketika mobil dinyalakan, anjing yang tadinya hilang itu seketika muncul. Saat dicek, anjing itu berada di sela-sela tie rod mobil bagian kiri depan.

Selanjutnya keduanya mengambil dongkrak yang ada di dalam mobil dan mendongkrak mobil agar sedikit terangkat.

Roda depan bagian kiri mobil pun dilepas oleh Hendra agar dapat menjangkau anjing yang ada di sela-sela tie rod. Ia berusaha merayap ke kolong mobil.

Nahas, donkrak yang menyangga mobil itu malah tak sengaja tersentuh lalu bergeser sehingga badan mobil menindih kepala Hendra.

“Insiden itu mengakibatkan korban tewas seketika,” timpalnya. Hal itu diketahui oleh tetangganya bernama I Made Mayura dan I Nyoman Nuada.

Atas kejadian itu saksi kemudian menghubungi kakaknya bernama Gede Mega Juniarta, 44. Mega lalu bergegas ke TKP sambil memberitahu sang istri untuk menghubungi ambulans termasuk meneruskannya ke polisi.

Tim Identifikasi Sat Reskrim Polresta Denpasar tiba di TKP, sekitat pukul 17.45. “Ya, selanjutnya melakukan olah TKP

dengan hasil korban meninggal akibat terjepit mobil di bagian kepala yaitu dibawah telinga kiri dan kelamin tidak mengeluarkan cairan,” jelasnya .

Sekitar pukul 18.10, Ambulans BPBD Kota Denpasar kemudian mengevakuasi jenazah korban dan dibawa menuju RSUP Sanglah. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/