SINGARAJA – Peristiwa berdarah terjadi di Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Senin (16/11) petang.
Gede Mertayasa alias Tangkas, 38, warga Banjar Dinas Kubuanyar, tewas dibacok. Diduga Tangkas dibacok karena terlibat dendam lama dengan pelaku.
Korban ditemukan tewas di rumah pelaku Ketut Mudrayasa, 32, warga Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Buleleng.
Menyusul peristiwa tersebut, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Unit Reskrim Polsek Kubutambahan dibantu tim Inafis dari Satuan Reskrim Polres Buleleng.
Hingga pukul 21.30 malam kemarin, tim inafis masih melakukan proses olah TKP dan identifikasi di lokasi kejadian.
Kapolsek Kubutambahan AKP Ketut Wisnaya mengatakan, diduga ada dendam lama antara keluarga korban dengan keluarga pelaku.
Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, diduga ada sebuah permasalahan tertentu. Sehingga korban mendatangi rumah tersangka.
“Informasinya, sebelum kejadian itu memang sudah ada masalah. Ini informasi yang disampaikan keluarga korban ya.
Karena ada masalah itu, akhirnya korban mendatangi rumah pelaku. Kemudian terjadi peristiwa penganiayaan,” kata Wisnaya saat ditemui di lokasi kejadian, Senin malam.
Saat korban sampai di rumah pelaku, tiba-tiba pelaku langsung membacok korban dengan menggunakan sebilah badik. Korban pun tak mampu melawan hingga jatuh tersungkur.
Begitu membacok korban, pelaku sempat pergi ke arah pantai untuk membuang barang bukti. Selanjutnya pelaku menyerahkan diri ke Mapolsek Kubutambahan.
Perbekel Kubutambahan Gede Pariadnyana mengaku tak mengetahui secara pasti awal kejadian. “Saya dapat informasi dari kepala dusun, sudah dikirimi foto lokasi yang berdarah-darah itu.
Saya langsung ke RSUD cek kondisi korban. Ternyata sudah tidak tertolong. Apa masalahnya sampai ada kejadian seperti ini, kami juga belum tahu,” kata Pariadnyana saat ditemui di IGD RSUD Buleleng.