SINGARAJA – Kematian I Wayan Purna, 72, yang tewas dibunuh anak kandungnya, Gede Darmika, 50, warga Banjar Dinas Kayuputih, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, masih menjadi buah bibir warga setempat.
Warga masih tidak menyangka tersangka begitu tega menghabisi ayah kandungnya sendiri. Apalagi, hubungan korban dengan tersangka selama ini baik-baik saja.
Kelian Banjar Dinas Kayuputih, Desa Sanggalangit, Nyoman Indiarta mengatakan, sesaat setelah kejadian, tersangka masih diliputi emosi.
Tersangka masih sempat bawa sajam mengacungkan di sekitar TKP. Sehingga warga tidak ada yang berani mendekat.
Belakangan tersangka terlihat lelah sehingga menuju ke bale sekepat milik warga sekitar. “Tahu-tahu dia tidur. Mungkin mabuk atau bagaimana. Akhirnya saya sama dua polisi mendekat, kemudian ditangkap di sana,” ungkap Indiarta.
Di sisi lain, istri tersangka, Kadek Darmini mengaku bahwa suaminya tergolong temperamental. Usai mengonsumsi minuman beralkohol, tersangka sering kali datang dalam kondisi emosi.
Bila begitu, Darmini memilih menyingkir ke kebun. Biasanya tersangka akan tidur sendiri, baru emosinya mereda.
Saat peristiwa terjadi pada Senin lalu, ia menyebut suaminya memang datang ke rumah dalam kondisi emosi.
“Saya lihat mukanya memang merah. Saya langsung lari ke kebun. Saya tidak menyangka sampai ada kejadian begitu. Memang suami saya pergi jam setengah 4 pagi pergi melayat. Akhirnya pulang sore itu sudah emosi,” ujar Darmini.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan terjadi di Desa Sanggalangit pada Senin (17/5) sore lalu. Seorang anak bernama Gede Darmika, 50, yang tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, I Wayan Purna, 72.
Saat pembunuhan terjadi, diduga tersangka dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol.