27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 3:47 AM WIB

Istri Korban Syok, Kaki Gemeteran, Adik TSK Ungkap Kronologis di TKP

GEROKGAK – Kasus pembunuhan yang terjadi di Banjar Dinas Kayuputih, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, menjadi buah bibir di desa.

Hingga kini warga tak habis pikir dengan perbuatan Gede Darmika, 50, yang tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, I Wayan Purna, 72.

Pihak keluarga pun sangat berduka. Keluarga juga sama sekali tidak menduga dengan kejadian tersebut. Istri korban, Nengah Pudak, 65, bahkan disebut masih syok dengan kejadian tersebut.

“Ibu masih trauma. Saya minta istirahat saja dulu,” kata Made Darmawan, 46, anak korban saat ditemui di rumah duka siang kemarin (18/5).

Darmawan sendiri tak tahu pasti seperti apa peristiwa yang terjadi. Sebab saat kejadian ia tengah berada di Ubud, mengerjakan proyek bangunan villa.

Pada Senin (17/5) sore, Darmawan hanya menerima telepon diminta pulang. Ia sama sekali tak menduga jika ayahnya tewas dibunuh.

Berdasarkan cerita dari ibunya, Darmawan menyebut keributan itu terjadi setelah tersangka Darmika yang juga kakak kandungnya dan korban yang juga ayah kandungnya, mendatangi lokasi upacara duka warga di Dusun Kayuputih.

Di lokasi itu, keduanya sempat mengonsumsi minuman beralkohol. Selanjutnya korban pun pulang ke rumah.

Tiba-tiba saja tersangka datang dengan membawa linggis dan sabit. Nengah Pudak sempat beruaha melerai keributan itu.

“Ibu sempat berusaha merebut arit. Karena sudah tua kan nggak kuat. Akhirnya ibu lari minta tolong. Tahu-tahu sudah pingsan di pertigaan, sekitar 70 meter dari lokasi kejadian.

Akhirnya ditolong warga sekitar sini. Sampai sekarang masih syok. Kakinya masih sering gemetar,” ungkap Darmawan.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan terjadi di Desa Sanggalangit pada Senin (17/5) sore lalu.

Seorang anak bernama Gede Darmika, 50, yang tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, I Wayan Purna, 72. Saat pembunuhan terjadi, diduga tersangka dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol. 

GEROKGAK – Kasus pembunuhan yang terjadi di Banjar Dinas Kayuputih, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, menjadi buah bibir di desa.

Hingga kini warga tak habis pikir dengan perbuatan Gede Darmika, 50, yang tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, I Wayan Purna, 72.

Pihak keluarga pun sangat berduka. Keluarga juga sama sekali tidak menduga dengan kejadian tersebut. Istri korban, Nengah Pudak, 65, bahkan disebut masih syok dengan kejadian tersebut.

“Ibu masih trauma. Saya minta istirahat saja dulu,” kata Made Darmawan, 46, anak korban saat ditemui di rumah duka siang kemarin (18/5).

Darmawan sendiri tak tahu pasti seperti apa peristiwa yang terjadi. Sebab saat kejadian ia tengah berada di Ubud, mengerjakan proyek bangunan villa.

Pada Senin (17/5) sore, Darmawan hanya menerima telepon diminta pulang. Ia sama sekali tak menduga jika ayahnya tewas dibunuh.

Berdasarkan cerita dari ibunya, Darmawan menyebut keributan itu terjadi setelah tersangka Darmika yang juga kakak kandungnya dan korban yang juga ayah kandungnya, mendatangi lokasi upacara duka warga di Dusun Kayuputih.

Di lokasi itu, keduanya sempat mengonsumsi minuman beralkohol. Selanjutnya korban pun pulang ke rumah.

Tiba-tiba saja tersangka datang dengan membawa linggis dan sabit. Nengah Pudak sempat beruaha melerai keributan itu.

“Ibu sempat berusaha merebut arit. Karena sudah tua kan nggak kuat. Akhirnya ibu lari minta tolong. Tahu-tahu sudah pingsan di pertigaan, sekitar 70 meter dari lokasi kejadian.

Akhirnya ditolong warga sekitar sini. Sampai sekarang masih syok. Kakinya masih sering gemetar,” ungkap Darmawan.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan terjadi di Desa Sanggalangit pada Senin (17/5) sore lalu.

Seorang anak bernama Gede Darmika, 50, yang tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, I Wayan Purna, 72. Saat pembunuhan terjadi, diduga tersangka dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/