29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:45 AM WIB

Otopsi Jenazah Korban Pembunuhan Anak Tiri Direncanakan Besok

DENPASAR-Pascadievakuasi ke Instalasi kamar jenazah RSPU Sanglah Denpasar, jenazah Ni Wayan Gunami, 60, yang tewas dibunuh anak tirinya, Ketut Budi Astawa alias Paros, 24, di Pasar Tamblang, Buleleng rencananya baru akan diotopsi, Selasa (21/8) besok.

 

Salah satu anggota tim Forensik RSUP Sanglah Denpasar, Dr Hengky dikonfirmasi, Senin sore (20/8) membenarkan.

 

Menurut Hengky, alasan belum diotopsinya jenazah dari korban pembunuhan, ini karena sesuai catatan di Instalasi Forensik RSUP Sanglah, korban baru tiba pukul 07.30, Senin (20/1).

“Jenazah baru tiba tadi pagi pukul 07.30 dari RSUD Singaraja,” terang Hengky.

 

Dijelaskan, untuk rencana otopsi jenazah korban, pihak RS memerlukan waktu kurang lebih 24 jam.

“Setelah dikeluarkan dari freezer. Itu paling cepat 24 jam sampe cair baru bisa diotopsi,” tambahnya.

 

Sementara itu, dari hasil visum et repertum (VER) atau pemeriksaan luar sementara, kedalaman luka di perut korban mencapai kurang lebih 17 cm.

“Di perut kemungkinan kena organ dalamnya,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, pria berkacamata ini menerangkan, saat ini sudah ada beberapa barang yang telah dikirim ke polisi agar diteruskan ke laboratorium forensik untuk kepentingan penyelidikan. 

 

Termasuk pisau bermata satu yang panjangnya kira-kira 17 cm dan menancap di perut korban.

“Pisau yang menancap sudah dicabut. Bekas usapan di pipi, juga pakaiannya juga kami kirim ke laboratorium forensik,” tandasnya.

 

DENPASAR-Pascadievakuasi ke Instalasi kamar jenazah RSPU Sanglah Denpasar, jenazah Ni Wayan Gunami, 60, yang tewas dibunuh anak tirinya, Ketut Budi Astawa alias Paros, 24, di Pasar Tamblang, Buleleng rencananya baru akan diotopsi, Selasa (21/8) besok.

 

Salah satu anggota tim Forensik RSUP Sanglah Denpasar, Dr Hengky dikonfirmasi, Senin sore (20/8) membenarkan.

 

Menurut Hengky, alasan belum diotopsinya jenazah dari korban pembunuhan, ini karena sesuai catatan di Instalasi Forensik RSUP Sanglah, korban baru tiba pukul 07.30, Senin (20/1).

“Jenazah baru tiba tadi pagi pukul 07.30 dari RSUD Singaraja,” terang Hengky.

 

Dijelaskan, untuk rencana otopsi jenazah korban, pihak RS memerlukan waktu kurang lebih 24 jam.

“Setelah dikeluarkan dari freezer. Itu paling cepat 24 jam sampe cair baru bisa diotopsi,” tambahnya.

 

Sementara itu, dari hasil visum et repertum (VER) atau pemeriksaan luar sementara, kedalaman luka di perut korban mencapai kurang lebih 17 cm.

“Di perut kemungkinan kena organ dalamnya,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, pria berkacamata ini menerangkan, saat ini sudah ada beberapa barang yang telah dikirim ke polisi agar diteruskan ke laboratorium forensik untuk kepentingan penyelidikan. 

 

Termasuk pisau bermata satu yang panjangnya kira-kira 17 cm dan menancap di perut korban.

“Pisau yang menancap sudah dicabut. Bekas usapan di pipi, juga pakaiannya juga kami kirim ke laboratorium forensik,” tandasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/