GIANYAR – Sebanyak 30 calon Kajari (Kepala Kejaksaan Negeri) yang melaksanakan Diklat Pim di seluruh Indonesia berkunjung ke Kantor Kejaksaan Negeri Gianyar kemarin.
Rombongan yang dipimpin Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Agung RI, Amran, bertujuan mengadopsi kinerja Kejari Gianyar.
Rombongan diterima Kajari Gianyar Agung Mardiwibowo beserta jajaran. Menurut Amran, kunjungan ini sebagai bagian
dari pelaksanaan Benchmarking sebagai salah satu kewajiban siswa mengikuti pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Angkatan II Kejaksaan RI Tahun 2018.
Kejari Gianyar menjadi tujuan, karena masuk nominasi wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Bebas Bersih Melayani (WBBM).
“Diharapkan peserta diklat dapat melihat, mengadopsi dan mengadaptasi program-program unggulannya sehingga
nantinya dapat diterapkan bahkan dikembangkan lagi, harapannya setelah itu bisa bersaing di level lebih tinggi,” ujar Amran.
Selain itu, dipilihnya Kejari Gianyar karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya bidang informatika yang bagus dan hubungan kemasyarakatan sehingga layak dijadikan percontohan.
“Kami ingin siswa melihat secara langsung, menilai dan mengadosi program yang ada untuk diterapkan pada unit kerja masing-masing. Ini semacam studi banding,” terang Amran.
Amran berharap, melalui kunjungan ini bisa membawa kejaksaan yang lebih maju dan memiliki kompetensi yang tinggi untuk bersaing di level nasional.
Pelatihan tahun ini dilaksanakan di Bali selama 3 hari, dari 18-21 September 2018. Keesokan harinya, rombongan berkunjung ke Puspem Badung
Sementara itu, Kajari Gianyar, Agung Mardiwibowo menjelaskan, kedatangan puluhan calon Kajari juga tidak terlepas dari Kajari Gianyar saat ini masuk nominasi sebagai Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
“Nominasi inilah yang mereka ingin pelajari dan tentunya status ini akan terus kami tingkatkan sehingga nantinya bisa menjadi percontohan ” tukasnya.