29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:07 AM WIB

Terlentang di Pantai Diduga Hendak Bunuh Diri, Fakta Korban Terkuak

GIANYAR – Pengunjung pantai Lebih, I Dewa Gede Adi Putra Adnyana, 43, ditemukan dalam kondisi lemas dan menggigil di sebelah timur bangunan padmasana, Rabu malam (18/9) pukul 22.00.

Tubuh korban terkena deburan ombak dan pasir pantai. Korban asal Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar itu diduga hendak bunuh diri.

Menurut Anggota Balawista Gianyar I Ketut Mardiana, awalnya memperoleh informasi dari warga yang berkunjung ke pantai Lebih.

“Kejadiannya sekitar jam 10-an malam. Awalnya ada pengunjung melihat orang terlentang tidak sadarkan diri, dia berpakaian adat di pesisir pantai,” ujar Mardiana kemarin.

Petugas Balawista yang menerima informasi itu langsung mendekati korban. Saat diangkat, korban dalam kondisi lemas. Tubuhnya juga berlumuran pasir.

Namun, korban tampak masih bernafas. Selanjutnya korban dibawa ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar menggunakan mobil pikap.

Korban diduga melakukan percobaan bunuh diri itu, namun gagal. “Setelah mendapatkan perawatan korban sudah sadar tetapi belum bisa dimintai keterangan,” terangnya.

Sedangkan, di lokasi kejadian ditemukan sepasang sepatu, helm hitam, tas gendong hitam, dompet berisikan SIM C uang tunai sebesar Rp 356 ribu.

“Dia (korban, red) bawa sepeda motor Yamaha Xion DK 6737 LX,” jelasnya. Menurut keterangan sumber, korban sempat melakukan aksi serupa pada 2014 lalu.

Kala itu aksinya lebih ekstrim, yakni menyayat urat nadi tangannya menggunakan pisau. “Dulu juga pernah minum Braso (cairan pembersih logam, red). Tapi masih bisa ditolong,” jelas sumber.

Kapolsek Kota Gianyar Kompol I Ketut Suastika mengaku belum berhasil berkomunikasi dengan korban.

“Kondisinya sudah sadarkan diri, namum belum bisa ditanya dan belum mau ngomong,” ujarnya.

Di bagian lain, Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Bagus Punarbhawa menyatakan korban sudah mendapat penanganan.

Dijelaskan, pihak RS Sanjiwani Gianyar menerima pasien tersebut sekitar pukul 23.20. “Datang dalam kondisi tubuh basah dan berpasir. Dalam keadaan sadar dan bisa buka mata,” jelasnya.

Setelah mendapatkan penanganan di IGD, pasien selanjutnya dipindahkan ke ruang perawatan. “Sekarang pasien di rawat inap di ruang Sahadewa dan pasien dalam keadaan sadar namun saat ini sedang tertidur dalam pengaruh obat,” jelasnya.

Ditambahkan, kondisi pasien masih dalam pengaruh obat penenang. “Pasiennya masih agak mengantuk karena tadi malam dapat disuntik penenang.

Sudah mau makan minum. Bisa berkomunikasi dengan suara pelan karena masih mengantuk. Pasien juga sudah diberikan terapi oral lanjutan dan psikoterapi,” pungkasnya.

GIANYAR – Pengunjung pantai Lebih, I Dewa Gede Adi Putra Adnyana, 43, ditemukan dalam kondisi lemas dan menggigil di sebelah timur bangunan padmasana, Rabu malam (18/9) pukul 22.00.

Tubuh korban terkena deburan ombak dan pasir pantai. Korban asal Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar itu diduga hendak bunuh diri.

Menurut Anggota Balawista Gianyar I Ketut Mardiana, awalnya memperoleh informasi dari warga yang berkunjung ke pantai Lebih.

“Kejadiannya sekitar jam 10-an malam. Awalnya ada pengunjung melihat orang terlentang tidak sadarkan diri, dia berpakaian adat di pesisir pantai,” ujar Mardiana kemarin.

Petugas Balawista yang menerima informasi itu langsung mendekati korban. Saat diangkat, korban dalam kondisi lemas. Tubuhnya juga berlumuran pasir.

Namun, korban tampak masih bernafas. Selanjutnya korban dibawa ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar menggunakan mobil pikap.

Korban diduga melakukan percobaan bunuh diri itu, namun gagal. “Setelah mendapatkan perawatan korban sudah sadar tetapi belum bisa dimintai keterangan,” terangnya.

Sedangkan, di lokasi kejadian ditemukan sepasang sepatu, helm hitam, tas gendong hitam, dompet berisikan SIM C uang tunai sebesar Rp 356 ribu.

“Dia (korban, red) bawa sepeda motor Yamaha Xion DK 6737 LX,” jelasnya. Menurut keterangan sumber, korban sempat melakukan aksi serupa pada 2014 lalu.

Kala itu aksinya lebih ekstrim, yakni menyayat urat nadi tangannya menggunakan pisau. “Dulu juga pernah minum Braso (cairan pembersih logam, red). Tapi masih bisa ditolong,” jelas sumber.

Kapolsek Kota Gianyar Kompol I Ketut Suastika mengaku belum berhasil berkomunikasi dengan korban.

“Kondisinya sudah sadarkan diri, namum belum bisa ditanya dan belum mau ngomong,” ujarnya.

Di bagian lain, Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Bagus Punarbhawa menyatakan korban sudah mendapat penanganan.

Dijelaskan, pihak RS Sanjiwani Gianyar menerima pasien tersebut sekitar pukul 23.20. “Datang dalam kondisi tubuh basah dan berpasir. Dalam keadaan sadar dan bisa buka mata,” jelasnya.

Setelah mendapatkan penanganan di IGD, pasien selanjutnya dipindahkan ke ruang perawatan. “Sekarang pasien di rawat inap di ruang Sahadewa dan pasien dalam keadaan sadar namun saat ini sedang tertidur dalam pengaruh obat,” jelasnya.

Ditambahkan, kondisi pasien masih dalam pengaruh obat penenang. “Pasiennya masih agak mengantuk karena tadi malam dapat disuntik penenang.

Sudah mau makan minum. Bisa berkomunikasi dengan suara pelan karena masih mengantuk. Pasien juga sudah diberikan terapi oral lanjutan dan psikoterapi,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/