GIANYAR – Kematian seorang perajin perak bernama Rohmad Ridwan, 33, yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Banjar Tegaltamu, Desa Batubulan, Sukawati, Jumat (18/10) malam lalu sungguh mengejutkan.
Betapa tidak, saat ditemukan tewas, tubuh korban asal Dusun Tempeh, Desa Gesang, Krajan, Lumajang, Jawa Timur, itu tampak lebam dengan tangan masih memegang charger handpone (HP).
Menurut keterangan sejumlah saksi di TKP, Kamis malam (17/10) sekitar pukul 23.00, korban Ridwan tampak baru pulang bekerja dari perusahaan perak.
Korban langsung masuk kamar kos. Namun hingga Jumat (18/10) malam sekitar pukul 21.30 korban tidak keluar kamar.
Kerabat kos pun merasa curiga dengan korban. Akhirnya saksi Yuli Astutik mengajak saksi Dino Yordani, menggedor pintu kamar kos korban.
Namun, saat itu tidak ada jawaban. Kedua saksi lantas berinisiatif membuka pintu kamar korban. Kebetulan kamar korban tidak terkunci.
Masuk ke kamar korban, saksi lantas menyalakan lampu kamar. Tapi, kedua orang saksi ini spontan kaget ketika melihat korban dalam keadaan telungkup.
Saksi lantas meraba, tapi korban dalam keadaan sudah kaku. Korban diperkirakan sudah meninggal dunia.
Atas kejadian tersebut saksi kemudian menyampaikan kepada pemilik rumah kos. Pemilik rumah kemudian meneruskan laporan ke pihak berwajib. Polisi dan petugas kesehatan lalu mendatangi lokasi kejadian.
Kanitreskrim Polsek Sukawati Iptu Gusti Jaya Winangun menyatakan, petugas mengecek kondisi korban sesaat setiba di tempat kejadian perkara (TKP).
“Kondisi korban pada saat ditemukan dalam keadaan tengkurap atau telungkup, tangan kanan menggenggam ujung charger stop kontak yang masih menyala,” ujar Iptu Jaya Winangun.
Dari hasil pemeriksaan medis, korban mengeluarkan darah dari mulut. Tangan kanan korban memar atau lebam. Pergelangan tangan kanan korban lebam dan luka lecet.
Bagian badan korban tampak lebam. Kondisi mayat kaku. “Jenazah dibawa ke ruang jenazah RSUD Sanjiwani Gianyar,” pungkas Iptu Jaya Winangun.