25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:05 AM WIB

Terbakar, Petunjuk Sulinggih Wantilan Pura Penataran Bakal Diratakan

SEMARAPURA – Terbakarnya wantilan Pura Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Senin (19/8) malam lalu langsung disikapi panitia dan pengempon pura.

Mereka langsung meminta petunjuk sulinggih, kemarin (20/8). Tidak hanya itu, pengempon dan panitia pura juga berencana untuk menanyakan kepada paranormal berkaitan dengan penyebab kebakaran secara niskala.

Sekretaris Panitia Pura Penataran Ped I Nengah Dharmawan mengungkapkan, berdasar petunjuk Sulinggih Ida Rsi Agung Wicaksana

dari Griya Kutampi, Nusa Penida, bangunan wantilan yang terbakar itu diminta diratakan dan dibersihkan.

Puing-puing bangunan wantilan tidak diperkenakan dimanfaatkan untuk membangun wantilan yang baru.

“Karena terbakar, jadi diminta wantilan itu untuk diratakan dan tidak dimanfaatkan. Rencananya diratakan setelah penyelidikan selesai. Dan, setelah itu akan digelar upacara mecaru,” ujarnya.

Selain meminta petunjuk Sulinggih, diungkapkannya, pengempon dan panitia pura juga berencana untuk menanyakan kepada paranormal berkaitan dengan penyebab kebakaran secara niskala.

“Tidak ada tanda-tanda karena pada saat itu kondisi pura sepi,” ujarnya. Pihaknya mengungkapkan kerugian akibat peristiwa kebakaran itu mencapai Rp 1 miliar.

Sebab tidak hanya bangunan yang hangus terbakar dan akhirnya harus diratakan, namun sejumlah sarana upacara yang disimpan di wantilan tersebut juga hangus.

Seperti dulang, sokasi dan lainnya. “Wantilan ini bisanya dimanfaatkan untuk membuat sarana upakara. 13 Oktober nanti ada Ngusaba Alit di pura ini.

Karena wantilan ini terbakar, rencananya untuk pembuatan sarana prasarana upacara akan dibuat di wantilan lain yang ada di pura ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolsek Nusa Penida, Kompol Komang Reka Sanjaya mengatakan, sampai saat ini penyebab pasti kebakaran itu terjadi belum diketahui dan sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan.

Tim Labfor Cabang Denpasar telah tiba untuk melakukan olah TKP dan hasilnya masih dalam proses pemeriksaan Labfor. “Jumlah tim sebanyak 3 orang olah TKP mulai pukul 11.45-13.30,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Terbakarnya wantilan Pura Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Senin (19/8) malam lalu langsung disikapi panitia dan pengempon pura.

Mereka langsung meminta petunjuk sulinggih, kemarin (20/8). Tidak hanya itu, pengempon dan panitia pura juga berencana untuk menanyakan kepada paranormal berkaitan dengan penyebab kebakaran secara niskala.

Sekretaris Panitia Pura Penataran Ped I Nengah Dharmawan mengungkapkan, berdasar petunjuk Sulinggih Ida Rsi Agung Wicaksana

dari Griya Kutampi, Nusa Penida, bangunan wantilan yang terbakar itu diminta diratakan dan dibersihkan.

Puing-puing bangunan wantilan tidak diperkenakan dimanfaatkan untuk membangun wantilan yang baru.

“Karena terbakar, jadi diminta wantilan itu untuk diratakan dan tidak dimanfaatkan. Rencananya diratakan setelah penyelidikan selesai. Dan, setelah itu akan digelar upacara mecaru,” ujarnya.

Selain meminta petunjuk Sulinggih, diungkapkannya, pengempon dan panitia pura juga berencana untuk menanyakan kepada paranormal berkaitan dengan penyebab kebakaran secara niskala.

“Tidak ada tanda-tanda karena pada saat itu kondisi pura sepi,” ujarnya. Pihaknya mengungkapkan kerugian akibat peristiwa kebakaran itu mencapai Rp 1 miliar.

Sebab tidak hanya bangunan yang hangus terbakar dan akhirnya harus diratakan, namun sejumlah sarana upacara yang disimpan di wantilan tersebut juga hangus.

Seperti dulang, sokasi dan lainnya. “Wantilan ini bisanya dimanfaatkan untuk membuat sarana upakara. 13 Oktober nanti ada Ngusaba Alit di pura ini.

Karena wantilan ini terbakar, rencananya untuk pembuatan sarana prasarana upacara akan dibuat di wantilan lain yang ada di pura ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolsek Nusa Penida, Kompol Komang Reka Sanjaya mengatakan, sampai saat ini penyebab pasti kebakaran itu terjadi belum diketahui dan sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan.

Tim Labfor Cabang Denpasar telah tiba untuk melakukan olah TKP dan hasilnya masih dalam proses pemeriksaan Labfor. “Jumlah tim sebanyak 3 orang olah TKP mulai pukul 11.45-13.30,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/