RadarBali.com – Diduga kecewa dengan keputusan sang istri yang ingin bercerai, Rudy Kurniawan Wijaya, 32, nekat gantung diri di kamar mandi blok Wisma Sanur, kamar Nomor 5, Lapas Kelas IIA Kerobokan, Badung, kemarin siang.
Kematian pria asal Karawang, Jawa Barat, yang terbelit kasus penggelapan ini spontan membuat geger lapas terbesar di Bali ini. Napi 2,5 tahun ini ditemukan tewas dalam keadaan tergantung.
Menurut informasi, terungkapnya kematian korban bermuka ketika warga binaan melaksanakan apel. Usai apel, korban ternyata tidak ada.
Selanjutnya saksi Made Sutama melakukan pencarian ke dalam beberapa kamar lantaran beberapa kali diteriaki korban sama sekali tidak respons.
Karena di kamar mandi Nomor 5 Wisma Sanur terdengar suara air belum dimatikan, saksi lalu membuka pintu kamar mandi untuk mematikan air.
Saat itulah korban terlihat dalam keadaan tergantung. “Dia bunuh diri menggunakan sarung warna kotak-kotak, yang diikat di jaro di atas kamar mandi yang terbuat dari besi,” beber sumber.
Saksi yang mengetahui temuan ini langsung melapor ke pengurus blok dan akhirnya dilaporkan ke Kalapas.
Kabidhumas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja membenarkan peristiwa tersebut. Setelah mendapatkan laporan anggota langsung dikerahkan untuk datangi TKP.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban pun tewas bak korban gantung diri lainnya yakni ada cairan dari kemaluan korban, lidahnya pun menjulur ke luar,” bebernya.
Lantas apa motif korban nekat menghabisi dirinya? Menurut Kombes Hengky, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, diduga ia kecewa lalu frustrasi karena dua minggu yang lalu istri membesuk ke Lapas dengan membawa surat nikah yang sudah sobek beserta baju-bajunya.
Saat itu, sang istri menuntut ingin bercerai. “Dugaan awal kecewa atau frustrasi lantaran istri minta cerai,” pungkasnya.