33.5 C
Jakarta
21 November 2024, 14:12 PM WIB

Busyet! Minim Saksi dan CCTV, Lokasi Buang Orok Bayi Sulit Dideteksi, Ini Kata Polisi

DENPASAR – Motif dan lokasi tempat buang orok bayi yang ditemukan mengembang aliran sungai Tukat Penyampuhan (Aliran Sungai Badung), dikatakan sulit diungkap. Walaupun demikian, Kepolisian terus berupaya melakukan penyelidikan. Kendala yang ditemukan pihak kepolisian adalah minim saksi dan CCTV, dini disampaikan Kapolsek Denbar Kompol I Made Hendra Agustina, Selasa (20/9).

Hingga kini Polisi belum berhasil mengungkap sosok pelaku yang membuang orok bayi yang ditemukan pemancing itu. Walaupun demikian, Kapolsek Denbar Kompol I Made Hendra Agustina pihaknya maisi dalami kasus pembuangan orok bayi in. Polisi sudah melakukan olah TKP dan memeriksa keterangan sejumlah saksi.

“Dijelaskanya dari penyelidikan ada beberapa kendala. Diantaranya minimnya keterangan saksi-saksi dan tidak ada kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian,” ungkapnya Selasa (20/9).

Terlebih saat ditemukan sosok orok bayi yang awalnya diduga anak babi dibawa arus aliran sungai Tukat Penyampuhan (Aliran Suangai Badung), Banjar Catur Paca, Jalan Pulau Buruh, Denpasar Barat, oleh Nyoman Soma Artha, belum bisa dipastikan tempat awal dibuang. “Tempat atau lokasi pasti dibuang orok bayi prematur berusia 7 bulan dalam kandungan ini sulit diidentifikasi,” terangnya.

Diungkapkanya kendati demikian pihaknya akan terus berusaha mengungkap pelaku dengan mencari wanita yang dicurigai baru melahirkan di wilayah hukum Polsek Denbar. “Pasti kami akan berusaha mengungkapnya, tandasnya.  se0erti berita sebelumnya, sesosok mayat bayi ditemukan oleh dua pemancing di Tukad Badung dikawasan Jalan Gunung Kerinci, Pemecutan, Denpasar Barat, pada Senin (19/9), sekitar pukul 08.00.

Dua saksi penemuan adalah warga bernama Nyoman Soma Arta, 48, dan Ketut Dana, 48. Mereka sedang memancing tiba tiba melihat sosok mengapung di sungai sepanjang 30 kilometer tersebut. Sosok mayat bayi itu sempat dikira bangmai anak babi. Namun setelah mendekati ternyata bayi tewas. Kejadian itu lantas dilaporkan ke polisi.

Sementara saat dievakuasi, bayi itu tanpa ditutupi sehelai pakaian dan berjenis kelamin laki-laki. Tampak kondisi kulitnya sudah menjadi gelap, diduga akibat terlalu lama di dalam air. Bahkan ari-arinya pun masih menempel. Kini, jenazah bayi telah dibawa menuju RSUP Prof Ngoerah guna proses lebih lanjut. (andre sulla/rid)

DENPASAR – Motif dan lokasi tempat buang orok bayi yang ditemukan mengembang aliran sungai Tukat Penyampuhan (Aliran Sungai Badung), dikatakan sulit diungkap. Walaupun demikian, Kepolisian terus berupaya melakukan penyelidikan. Kendala yang ditemukan pihak kepolisian adalah minim saksi dan CCTV, dini disampaikan Kapolsek Denbar Kompol I Made Hendra Agustina, Selasa (20/9).

Hingga kini Polisi belum berhasil mengungkap sosok pelaku yang membuang orok bayi yang ditemukan pemancing itu. Walaupun demikian, Kapolsek Denbar Kompol I Made Hendra Agustina pihaknya maisi dalami kasus pembuangan orok bayi in. Polisi sudah melakukan olah TKP dan memeriksa keterangan sejumlah saksi.

“Dijelaskanya dari penyelidikan ada beberapa kendala. Diantaranya minimnya keterangan saksi-saksi dan tidak ada kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian,” ungkapnya Selasa (20/9).

Terlebih saat ditemukan sosok orok bayi yang awalnya diduga anak babi dibawa arus aliran sungai Tukat Penyampuhan (Aliran Suangai Badung), Banjar Catur Paca, Jalan Pulau Buruh, Denpasar Barat, oleh Nyoman Soma Artha, belum bisa dipastikan tempat awal dibuang. “Tempat atau lokasi pasti dibuang orok bayi prematur berusia 7 bulan dalam kandungan ini sulit diidentifikasi,” terangnya.

Diungkapkanya kendati demikian pihaknya akan terus berusaha mengungkap pelaku dengan mencari wanita yang dicurigai baru melahirkan di wilayah hukum Polsek Denbar. “Pasti kami akan berusaha mengungkapnya, tandasnya.  se0erti berita sebelumnya, sesosok mayat bayi ditemukan oleh dua pemancing di Tukad Badung dikawasan Jalan Gunung Kerinci, Pemecutan, Denpasar Barat, pada Senin (19/9), sekitar pukul 08.00.

Dua saksi penemuan adalah warga bernama Nyoman Soma Arta, 48, dan Ketut Dana, 48. Mereka sedang memancing tiba tiba melihat sosok mengapung di sungai sepanjang 30 kilometer tersebut. Sosok mayat bayi itu sempat dikira bangmai anak babi. Namun setelah mendekati ternyata bayi tewas. Kejadian itu lantas dilaporkan ke polisi.

Sementara saat dievakuasi, bayi itu tanpa ditutupi sehelai pakaian dan berjenis kelamin laki-laki. Tampak kondisi kulitnya sudah menjadi gelap, diduga akibat terlalu lama di dalam air. Bahkan ari-arinya pun masih menempel. Kini, jenazah bayi telah dibawa menuju RSUP Prof Ngoerah guna proses lebih lanjut. (andre sulla/rid)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/