31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:32 AM WIB

Stres Sakit Sesak Menahun, Seorang Nenek Tewas Gantung Diri

TABANAN – Akhir hidup tragis ditempuh Ni Ketut Susun, 75. Perempuan renta yang tinggal di Banjar Angseri Kelod, Desa Angseri, Baturiti, Jumat (22/3) sekitar pukul 11.30 meninggal setelah gantung diri di kamarnya

 

Informasi Jawa Pos Radar Bali, hingga terungkapnya aksi bunuh diri yang dilakukan korban, diketahui pertama kali oleh suaminya, I Wayan Pegeg, 77.

 

Menurut Pegeg, sebelum akhirnya meninggal, korban sekitar 11.00 korban masih terlihat makan di dapur rumahnya.

 

Bahkan kata Pegeg, setelah selesai makan, korban diakui masih sempat kembali ke kamar tidurnya.

 

Selanjutnya selang beberapa lama di kamar, suami korban I Wayan Pegeg yang saat itu bersama di kamar tidur kemudian keluar kamar untuk buang air besar.

 

“Saya ke kamar mandi sekitar 30 menitan,”aku Pegeg.

 

Nah, saat kembali dari kamar mandi menuju kamar tidur istrinya itulah, Pegeg melihat korban dalam kondisi tergantung di pintu kamar dengan menggunakan kain selendang warna coklat dan oranye. 

 

Melihat istrinya gantung diri, Pegeg langsung teriak meminta bantuan kepada keluarga dan tetangga rumahnya untuk menurunkan dan menolong istrinya.

 

Saat tubuh korban diturunkan, korban masih bernafas dan tim medis pun sempat datang untuk memberikan pertolongan ke korban. Namun sayang, meski sempat bernafas dan terdapat denyut nadi, korban akhirnya meninggal dunia.

 

Terkait kasus gantung diri yang dilakukan korban, Kapolsek Baturiti Kompol I Nengah Sudiarta yang dikonfirmasi terpisah membenarkan.

 

 

Menurut Sudiarta, dari keterangan suami korban, diduga korban nekat gantung diri akibat depresi berat lantaran menderita sakit bertahun-tahun

 

“Korban semasa hidupnya sering mengeluh karena sakit sesak dan sakit dibagian kaki dan pinggang,”jelasnya.

 

Bahkan dari keterangan suami korban, sebelum akhirnya tewas, korban sempat beberapa kali meminta izin kepada suaminya untuk melakukan bunuh diri. Namun suami tak pernah memberikan izin. “Sehingga kemana pun korban terus diawasi oleh suaminya. Khawatir istri melakukan bunuh diri,” terangnya.

 

Sedangkan dari hasil pemeriksaan petugas medis, saksi dan keterangan keluarga korban, korban tewas akibat kekurangan pasokan oksigen ke otak. Selain itu pada tubuh korban bagian leher ditemukan ada bekas jeratan tali.

TABANAN – Akhir hidup tragis ditempuh Ni Ketut Susun, 75. Perempuan renta yang tinggal di Banjar Angseri Kelod, Desa Angseri, Baturiti, Jumat (22/3) sekitar pukul 11.30 meninggal setelah gantung diri di kamarnya

 

Informasi Jawa Pos Radar Bali, hingga terungkapnya aksi bunuh diri yang dilakukan korban, diketahui pertama kali oleh suaminya, I Wayan Pegeg, 77.

 

Menurut Pegeg, sebelum akhirnya meninggal, korban sekitar 11.00 korban masih terlihat makan di dapur rumahnya.

 

Bahkan kata Pegeg, setelah selesai makan, korban diakui masih sempat kembali ke kamar tidurnya.

 

Selanjutnya selang beberapa lama di kamar, suami korban I Wayan Pegeg yang saat itu bersama di kamar tidur kemudian keluar kamar untuk buang air besar.

 

“Saya ke kamar mandi sekitar 30 menitan,”aku Pegeg.

 

Nah, saat kembali dari kamar mandi menuju kamar tidur istrinya itulah, Pegeg melihat korban dalam kondisi tergantung di pintu kamar dengan menggunakan kain selendang warna coklat dan oranye. 

 

Melihat istrinya gantung diri, Pegeg langsung teriak meminta bantuan kepada keluarga dan tetangga rumahnya untuk menurunkan dan menolong istrinya.

 

Saat tubuh korban diturunkan, korban masih bernafas dan tim medis pun sempat datang untuk memberikan pertolongan ke korban. Namun sayang, meski sempat bernafas dan terdapat denyut nadi, korban akhirnya meninggal dunia.

 

Terkait kasus gantung diri yang dilakukan korban, Kapolsek Baturiti Kompol I Nengah Sudiarta yang dikonfirmasi terpisah membenarkan.

 

 

Menurut Sudiarta, dari keterangan suami korban, diduga korban nekat gantung diri akibat depresi berat lantaran menderita sakit bertahun-tahun

 

“Korban semasa hidupnya sering mengeluh karena sakit sesak dan sakit dibagian kaki dan pinggang,”jelasnya.

 

Bahkan dari keterangan suami korban, sebelum akhirnya tewas, korban sempat beberapa kali meminta izin kepada suaminya untuk melakukan bunuh diri. Namun suami tak pernah memberikan izin. “Sehingga kemana pun korban terus diawasi oleh suaminya. Khawatir istri melakukan bunuh diri,” terangnya.

 

Sedangkan dari hasil pemeriksaan petugas medis, saksi dan keterangan keluarga korban, korban tewas akibat kekurangan pasokan oksigen ke otak. Selain itu pada tubuh korban bagian leher ditemukan ada bekas jeratan tali.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/