DENPASAR – Gubernur Pastika mengaku salut terhadap kepolisian yang berhasil mengungkap kasus pabrik tembakau gorilla yang beroperasi di sebuah rumah mewah di Padangsambian.
Gubernur Pastika berharap penangkapan tidak berhenti pada pengedar sabu 2 kilo gram saja. Jaringan narkoba lain harus ditangkap juga.
Menurut Pastika, terungkapnya sabu hampir 2 kilo gram menunjukkan konsumsi narkoba di Bali cukup banyak.
Bisa saja yang tidak terungkap masuk lebih besar dari yang tertangkap. “Ini barang (narkoba) bisa laku karena mahal.
Modalnya sedikit untungnya banyak, jadi bisnis itu menggiurkan meski dengan segala risiko,” urai mantan Kapolda Bali itu.
Pria yang pernah menjadi Kalakhar BNN itu memiliki dua solusi untuk membuat narkoba tidak laku. Cara pertama, jelas Pastika, semua anggota keluarga jangan sekali-kali memakai drugs atau obat terlarang.
Semua orang harus kompak membuat narkoba tidak laku. Bila semua tidak ada yang memakai maka barang tidak laku.
Cara yang kedua yaitu menerapkan hukuman tembak mati. “Dihukum nekat pun kadang masih hukuman kucing-kucingan. Kecuali ditembak mati, buat mereka takut,” tukasnya.