DENPASAR – Slamet, 23, dan Agus, 20, harus merasakan pengapnya jeruji besi Polsek Denpasar Barat.
Kedua pemuda asal Karangasem ini ditangkap lantaran melakukan pencurian di swalayan Ayu Nadi di Jalan Gunung Soputan Nomor 12, Denpasar Barat.
Keduanya ditangkap setelah beraksi Kamis (23/8) pukul 02.00 dini hari. Menurut informasi, keduanya masuk ke dalam swalayan tersebut dengan cara menjebol tembok bangunan.
Usai berhasil melobangi tembok, Slamet langsung masuk, sedangkan Agus menunggu di luar, sambil memantau suasana.
Pembagian tugas keduanya dilakukan karena Slamet adalah karyawan Ayu Nadi dan bekerja setiap harinya di tempat tersebut.
“Karena Slamet ini yang tahu persis suasana di dalam. Makanya dia yang masuk,” kata Kapolsek Denpasar Barat Kompol Adnan Pandibu, Jumat (24/8) siang.
Usai masuk, Slamet langsung mencongkel salah satu brankas dengan menggunakan linggis. Sayangnya, brankas tersebut ternyata kosong.
Karena kosong, Slamet kemudian mencoba kembali menjebol tembok salah satu ruangan untuk mencongkel brankas yang ada di dalam ruangan tersebut
Rupanya keberuntungan tidak berpihak kepada kedua pelaku ini. Kondisi brankas yang kokoh membuat mereka tidak bisa membuka brankas tersebut lalu pergi meninggalkan TKP dengan tangan hampa.
Karena berstatus sebagai karyawan di Ayu Nadi tersebut, pagi harinya, Slamet pura-pura tidak mengetahui saat karyawan lainnya menemukan tembok super market dijebol dan brankas juga sudah rusak.
“Pagi hari saat kembali kerja, Slamet ini bekerja seperti biasanya seperti tidak ada apa-apa,” kata Kompol Adnan.
Pihak supermarket yang mendapati tembok dan brankas jebol langsung melaporkan kejadian ini kepada polisi.
Di hari yang sama, berkat CCTV di TKP, polisi pun akhirnya berhasil mengidentifikasi kedua pelaku. Slamet pun langsung ditangkap di TKP saat tengah bekerja.
Karena berusaha kabur dan melawan, kakinya pun didor dengan timah panas. Tidak berlangsung lama, rekan aksi Slamet, Agus juga ditangkap di hari yang sama di kosannya di Jalan Teuku Umar, Denpasar.
Polisi mengamankan barang bukti satu buah linggis, satu pasang sarung tangan, dua helai baju yang dipakai keduanya saat beraksi, helm, pecahan kaca, pecahan beton, dan pecahan asbes.