26.2 C
Jakarta
26 April 2024, 1:56 AM WIB

Usai Ngecat Kayu, Penyandang Disabilitas Ditemukan Tewas Gantung Diri

SEMARAPURA – Kasus bunuh diri kembali terjadi di Bali. Kali ini, seorang penyandang disabilitas asal Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, I Wayan Sumantara, 38 nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi rumahnya, Selasa (25/2) sekitar pukul 13.00.

Belum jelas penyebab ayah dari dua orang anak itu nekat mengakhiri hidupnya. Sebab sebelumnya korban tidak menunjukkan gelagat aneh, bahkan sempat mengecat kayu di rumahnya.

Kasubag Humas Polres Klungkung AKP I Putu Gede Ardana membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Sebelum korban ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri, korban sempat mengecat kayu di rumahnya.

Kemudian sekitar pukul 10.30, korban pun disuruh beristirahat oleh pamannya I Nengah Kowat, 60.

Oleh karena itu, korban masuk ke dalam kamar. “Anak korban kemudian memanggil-manggil korban dari luar untuk meminjam HP kepada korban. Dipanggil sebanyak dua kali, korban tidak juga muncul. Sehingga anak korban mencari korban ke dalam kamar,” katanya.

Hanya saja setelah tiba di kamar, korban ternyata tidak ada. Sehingga anak korban terus memanggil-manggil korban. Namun korban tidak juga menyaut. Sehingga akhirnya ibu korban mencari korban di kamar mandi.

“Ternyata korban sudah dalam keadaan tergantung di kamar mandi. Korban menggantung diri dengan menggunakan selendang berwarna merah,” ujarnya.

Melihat hal itu, ibu korban pun berteriak meminta tolong. Kerabat pun berdatangan dan bersama-sama menurunkan korban dengan cara memotong kain selendang. Korban kemudian direbahkan di dalam kamar dan selanjutnya dilarikan ke RS Bintang.

“Menurut keterangan dokter, korban dinyatakan mati dengan cara gantung diri dengan bukti-bukti yang menunjukkan kematian korban secara murni. Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan menerima kematian korban dengan ikhlas tanpa ada permasalahan lainnya,” terangnya.

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan hingga saat ini belum diketahui penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya.

 

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban selama ini tidak menunjukkan kondisi memiliki masalah pelik.

Meski korban adalah penyandang disabilitas lantaran pertumbuhan kakinya tidak normal sejak berusia 5 tahun, kehidupan korban terbilang normal dengan menikah dan sudah dikaruniai dua orang anak. 

SEMARAPURA – Kasus bunuh diri kembali terjadi di Bali. Kali ini, seorang penyandang disabilitas asal Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, I Wayan Sumantara, 38 nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi rumahnya, Selasa (25/2) sekitar pukul 13.00.

Belum jelas penyebab ayah dari dua orang anak itu nekat mengakhiri hidupnya. Sebab sebelumnya korban tidak menunjukkan gelagat aneh, bahkan sempat mengecat kayu di rumahnya.

Kasubag Humas Polres Klungkung AKP I Putu Gede Ardana membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Sebelum korban ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri, korban sempat mengecat kayu di rumahnya.

Kemudian sekitar pukul 10.30, korban pun disuruh beristirahat oleh pamannya I Nengah Kowat, 60.

Oleh karena itu, korban masuk ke dalam kamar. “Anak korban kemudian memanggil-manggil korban dari luar untuk meminjam HP kepada korban. Dipanggil sebanyak dua kali, korban tidak juga muncul. Sehingga anak korban mencari korban ke dalam kamar,” katanya.

Hanya saja setelah tiba di kamar, korban ternyata tidak ada. Sehingga anak korban terus memanggil-manggil korban. Namun korban tidak juga menyaut. Sehingga akhirnya ibu korban mencari korban di kamar mandi.

“Ternyata korban sudah dalam keadaan tergantung di kamar mandi. Korban menggantung diri dengan menggunakan selendang berwarna merah,” ujarnya.

Melihat hal itu, ibu korban pun berteriak meminta tolong. Kerabat pun berdatangan dan bersama-sama menurunkan korban dengan cara memotong kain selendang. Korban kemudian direbahkan di dalam kamar dan selanjutnya dilarikan ke RS Bintang.

“Menurut keterangan dokter, korban dinyatakan mati dengan cara gantung diri dengan bukti-bukti yang menunjukkan kematian korban secara murni. Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan menerima kematian korban dengan ikhlas tanpa ada permasalahan lainnya,” terangnya.

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan hingga saat ini belum diketahui penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya.

 

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban selama ini tidak menunjukkan kondisi memiliki masalah pelik.

Meski korban adalah penyandang disabilitas lantaran pertumbuhan kakinya tidak normal sejak berusia 5 tahun, kehidupan korban terbilang normal dengan menikah dan sudah dikaruniai dua orang anak. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/