TUBAN – Kecelakaan maut yang melibatkan 2 sepeda motor dan 1 mobil yang terjadi di underpass Tuban Jalan Bypass Ngurah Rai, Selasa (23/4) subuh, tepatnya pukul 03.50, akhirnya terungkap.
Ternyata salah satu pengendara sepeda motor tersebut merupakan petugas anggota KPPS 11 Banjar Temacun, Kuta, Badung, atas nama I Putu Rudiartawan.
Yang bersangkutan menurut data yang diterima KPUD Bali, meninggal akibat kecelakaan, Rabu (23/4) pukul 04.00 dini hari.
“Ada yang meninggal Rabu (23/4) karena kecelakaan, kami mau pastikan lagi yang di Badung. Apakah beliau meninggal saat bertugas atau karena kelelahan kami mau cek itu.
Tapi, kami sudah kirimkan ucapan belasungkawa,” ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bali Gede John Darmawan.
Saat kecelakaan tersebut, Jawa Pos Radar Bali saat itu sedang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pantauan di lokasi kejadian, identitas korban I Putu Rudiartawan yang menggunakan motor beat putih saat itu memang belum diketahui.
“Bapak itu (I Putu Rudiartawan) kondisinya kritis. Saya lihat darah mengucur dari kepalanya. Sekarang sudah dilarikan ke Rumah Sakit Kasih Ibu yang di Kedonganan,” ungkap saksi yang melihat kejadian tersebut.
Saksi juga mengungkapkan, korban I Putu Rudiartawan menjadi korban tabrakan kedua setelah pengendara mobil Innova menabrak seorang ibu berkebaya.
“Si bapak itu (I Putu Rudiartawan) terseret di mobil. Ini motornya,” ujarnya sembari menuding motor beat yang kondisi hancur.
Berdasar pemberitaan sebelumnya, awalnya sebuah mobil Innova melaju kencang dari arah utara ke selatan.
Lepas dari pintu keluar Underpass Tuban, mobil yang berkecepatan tinggi tersebut menabrak motor N Max yang dikendarai seorang perempuan berkebaya adat Bali dari belakang.
Lanjutnya, mobil tersebut tidak hanya menabrak perempuan berkebaya tersebut, tetapi juga menabrak seorang laki-laki (I Putu Rudiartawan ) mengendarai motor beat yang saat itu berada di depan motor perempuan berkebaya tersebut.
Kedua korban kemudian dilarikan ke RS Kasih Ibu Kedonganan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sayangnya, nyawa I Putu Rudiartawan tak bisa diselamatkan.
