26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:21 AM WIB

Sebabkan Sopir Pikap Tewas Tergencet, Sopir Bus Pariwisata Tersangka

NEGARA-Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol AA 1632 DA dengan pikap bermuatan cabai bernopol P 9924 QB terjadi di jalur tengkorak Jalan Denpasar Gilimanuk, tepatnya KM 106-107 di Dusun Puseh, Desa Tuwed, Melaya, Jembrana, Selasa (24/12) pukul 23.00.

 

Akibat kecelakaan yang terjadi tepat saat malam perayaan Natal 2019 itu, sopir pikap bernama Abdullah, 41, asal Situbondo, Jatim tewas mengenaskan dengan kondisi tergencet bodi mobil.

 

Kasatlantas Polres Jembrana Iptu Shinta Ayu Pramesti, Rabu (25/12) menjelaskan, pascakecelakaan, selain mengevakuasi korban tewas, pihaknya juga langsung mengamankan sopir bus pariwisata, Giyono, asal Surakarta, Jawa Tengah.

 

Menurutnya, kecelakaan yang terjadi pada malam perayaan Natal itu, diduga karena kurang hati-hati pengemudi bus.

Pasalnya, saat mendahului, bus pariwisata tidak memiliki ruang gerak yang cukup sehingga terlibat kecelakaan dengan pikap.

Berdasarkan laporan dan olah TKP, kecelakaan dipicu dari bus pariwisata yang keluar dari jalur saat menyalip kendaraan di depannya.

 “Setelah menjalani pemeriksaan, kami tetapkan sopir bus sebagai tersangka,” tegasnya.

Bahkan akibat kecelakaan antara bus pariwisata dengan pikap pengangkut cabai, sempat membuat jalur Denpasar-Gilimanuk tersendat

 

 

Sementara itu, sesuai catatan selama pelaksanaan operasi Lilin Agung 2019 sejak Senin (23/12) lalu, menurut Sintha, tercatat ada dua kasus kecelakaan yang dilaporkan.

 

Adapun akibat kecelakaan yang terjadi, satu orang meninggal dunia dan satu korban luka ringan.

 

“Kami imbau pada masyarakat untuk hati-hati, karena saat libur Natal dan tahun baru ini lalu lintas kendaraan padat,” pintanya.

 

Sedangkan masih terkait tabrakan maut antara bus pariwisata dengan pikap pengangkut cabai, Giyono, 41, sopir bus pariwisata asal Solo, Jawa Tengah tersebut, mengaku sebelum terjadi kecelakaan sempat mendahului kendaraan yang ada di depannya.

Namun tiba-tiba, dari arah berlawanan datang pikap dengan kecepatan tinggi sehingga tidak bisa menghindari kecelakaan. “Sudah banting setir kiri tapi tidak bisa, kejadian cepat sekali,” aku sopir bus.

 

NEGARA-Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol AA 1632 DA dengan pikap bermuatan cabai bernopol P 9924 QB terjadi di jalur tengkorak Jalan Denpasar Gilimanuk, tepatnya KM 106-107 di Dusun Puseh, Desa Tuwed, Melaya, Jembrana, Selasa (24/12) pukul 23.00.

 

Akibat kecelakaan yang terjadi tepat saat malam perayaan Natal 2019 itu, sopir pikap bernama Abdullah, 41, asal Situbondo, Jatim tewas mengenaskan dengan kondisi tergencet bodi mobil.

 

Kasatlantas Polres Jembrana Iptu Shinta Ayu Pramesti, Rabu (25/12) menjelaskan, pascakecelakaan, selain mengevakuasi korban tewas, pihaknya juga langsung mengamankan sopir bus pariwisata, Giyono, asal Surakarta, Jawa Tengah.

 

Menurutnya, kecelakaan yang terjadi pada malam perayaan Natal itu, diduga karena kurang hati-hati pengemudi bus.

Pasalnya, saat mendahului, bus pariwisata tidak memiliki ruang gerak yang cukup sehingga terlibat kecelakaan dengan pikap.

Berdasarkan laporan dan olah TKP, kecelakaan dipicu dari bus pariwisata yang keluar dari jalur saat menyalip kendaraan di depannya.

 “Setelah menjalani pemeriksaan, kami tetapkan sopir bus sebagai tersangka,” tegasnya.

Bahkan akibat kecelakaan antara bus pariwisata dengan pikap pengangkut cabai, sempat membuat jalur Denpasar-Gilimanuk tersendat

 

 

Sementara itu, sesuai catatan selama pelaksanaan operasi Lilin Agung 2019 sejak Senin (23/12) lalu, menurut Sintha, tercatat ada dua kasus kecelakaan yang dilaporkan.

 

Adapun akibat kecelakaan yang terjadi, satu orang meninggal dunia dan satu korban luka ringan.

 

“Kami imbau pada masyarakat untuk hati-hati, karena saat libur Natal dan tahun baru ini lalu lintas kendaraan padat,” pintanya.

 

Sedangkan masih terkait tabrakan maut antara bus pariwisata dengan pikap pengangkut cabai, Giyono, 41, sopir bus pariwisata asal Solo, Jawa Tengah tersebut, mengaku sebelum terjadi kecelakaan sempat mendahului kendaraan yang ada di depannya.

Namun tiba-tiba, dari arah berlawanan datang pikap dengan kecepatan tinggi sehingga tidak bisa menghindari kecelakaan. “Sudah banting setir kiri tapi tidak bisa, kejadian cepat sekali,” aku sopir bus.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/