Temuan bangkai sepeda motor Yamaha Nmax yang ditemukan hangus terbakar di Pantai Siyut, Gianyar dan kematian Ida Ayu Shanty, 36, yang mengalami luka bakar cukup parah masih menyisakan misteri.
Terlebih hingga kini, suaminya, I Wayan Wira, 36 yang juga menderita luka bakar masih tergolek di RSUP Sanglah Denpasar akibat luka bakar.
ANDRE SULLA, Denpasar
Kematian Ida Ayu Shanty masih terus menjadi buah bibir warga. Terlebih kematian wanita tiga anak ini juga dinilai tak wajar.
Penasaran dengan kasus ini, tim Jawa Pos Radar Bali pun, Selasa (24/2) mencoba mendatangi tempat tinggal mendiang IA Shanty dan suaminya di di Banjar Badngandang, Jalan Kutat Lestari, Gang Uma Carik Nomor 22, Sanur Kauh, Denpasar Selatan.
Saat tiba di rumah kontrakan korban, tak ada aktivitas berarti di rumah yang disebut tetangga korban bernomor 22 itu . Bahkan boleh dibilang, rumah dalam keadaan sepi.
Agus Arik, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari tempat tinggal korban, mengatakan jika atas kejadian yang menimpa pasangan suami istri, warga sempat dibuat geger.
“Walaupun tinggal di daerah sini (Jalan Kuta Lestari) awalnya kami dan warga tidak mengenal pasutri ini. Tapi karena penasaran, kami akhirnya cari tahu,”akunya
Menurut Agus Arik, dari keterangan warga sekitar, Shanty dan Wira memiliki tiga orang anak. Tiga anak pasutri ini yakni dua cewek satu laki-laki
“Setahu aku, dua anak cewek dan seorang anak laki-laki dari pasutri itu sudah dijemput oleh dadong mereka,” beber Agus Ari.
Senada dengan cerita Agus Arik, Salah satu pedagang warung makanan yang tak jauh dari TKP bernama Fatin pun menyatakan bahwa tiga orang buah hati dari pasutri itu diambil oleh keluarga.
Mbak Fatin begitu sapaannya sebut bahwa sejak mengontrak di Kutat Lestari, keduanya dikenal ramah dengan tetangga. “Biasanya kami memanggil Bli Yan Ogoh ( I Wayan Wire) dan Geg Santi (Ida Ayu Santhy).
Bahkan, selama ini ke duanya diketahui sangat sibuk. Tak hanya itu, jauh sebelum kejadian, pasangan ini juga terlihat harmonis dan keluar selalu berboncengan mengantar pesan roti.
Mbak Fatin menyatakan bahwa ke duanya memiliki usaha catering Goshan Pizza & Cake’S yang diolah langsung oleh keduanya bersama seorang pembantu di rumahnya itu.
Sementara dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, di rumah yang kini sepi itu, masih terdapat dua kendaraan sepeda motor.
Yang satunya sebuah sepeda motor Kawasaki keluaran baru dan yang satu Honda 70 an yang dirancang sebagai motor antik atau klasik.
Ada juga beberapa mesin oven, juga kulkas dan beberapa botol bir di teras rumah nomor 22.
Usai melayani beberapa pembeli makanan, Fatin menyatakan, ia tidak mengetahui siapa pemilik kontrakan dan berapa ongkos sewa kontrakan itu.
Termasuk berapa lama rumah itu dikontarakan oleh Bli Yan Ogoh dan Geg Santi.
“Keduanya jarang bergaul dengan kami. Kalau keluar masuk gang, pasti mereka selalu menyapa saya kalau saya sedang berada di depan warung. Saya hampir setahun kontrak dekat sini. Saya tidak tahu sejak kapan mereka mengontrak disini,” akunya.
Pun kata Fatin, warga seputaran rumah Bli Yan Ogoh dan Geg Santi mendapatkan isu bahwa keduanya nekat membakar diri alias bunuh diri setelah mandi bensin.
Gek Santi akhirnya meninggal, sementara suaminya selamat dari maut dalam kondisi terluka dan sekarat di RS.
“Isu yang beredar, mereka membakar diri dengan cara mendi bensin yang diambil dari sepeda motor itu. Kami pun ikut sedih dengan peristiwa ini. Dissangkan lagi, mereka memiliki 3 anak yang masih kecil-kecil,” tutupnya.