UBUD – Makin banyak saja wisatawan asing yang membuat ulah selama berlibur di Bali. Kali ini dilakukan turis asal British Citizen, Gatrad Abdul Raazik, 33.
Gatrad berulah dengan membawa pisau. Dia juga berteriak-teriak di areal vila di Banjar Penestanan Kelod, Desa Sayan, Minggu (25/8) pukul 13.00 Wita.
Akhirnya, dia diamankan oleh bhabinkambtibmas Sayan dan Pecalang. Menurut Perbekel Sayan I Made Andika, pemilik vila melapor jika ada turis yang teriak-teriak tidak jelas.
Dia masuk ke vila tentangganya sambil membawa pisau. Selanjutnya baru dikerahkan pecalang untuk mengamankan turis itu.
“Turisnya itu diduga depresi. Sejauh ini saya tidak tahu penyebab dia depresi,” ujarnya. Saat diamankan, turis itu sempat berontak.
Pria yang mengamuk tanpa baju itu langsung diikat pada kaki dan tangannya. “Selanjutnya kami serahkan yang bersangkutan ke pihak kepolisian,” ujarnya.
Sebagai desa yang banyak terdapat penginapan, dari home stay hingga hotel, kejadian itu akan menjadi pengalaman.
“Dengan kejadian yang ada saat ini, akan dijadikan sebagai pengalaman agar pihak pengelola maupun pemilik hotel lebih selektif kembali
menerima turis yang akan menginap. Apalagi jika ada kejadian seperti saat ini sudah pasti akan menyangkut nama desanya sendiri,” pintanya.
Sementara itu, Kapolsek Ubud, Kompol I Nyoman Nuryana menjelaskan saat ini turis tersebut telah diserahkan ke Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Gianyar.
Selanjutnya agar dikoordikasikan dengan pihak terkait untuk penanganan maupun diserahkan ke konsulat neraga asalnya.
“Tadi anggota kami yang mengamankan bersama pecalang desa setempat. Dan sudah langsung diserahkan ke Satpol PP,” pungkasnya singkat.
Berdasar informasi, turis tersebut tidak terlihat keluar dari tempatnya menginap sejak dua hari lalu. Sehingga saat keluar pada Minggu siang, langsung ia berteriak tidak jelas dan masuk ke vila tetangga sambil membawa pisau.
Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun situasi di sekitar kejadian sempat membuat warga panik dan ketakutan.
Di bagian lain, Kasatpol PP dan Damkar Gianyar, Made Watha, mengakui menerima turis depresi.
“Kami langsung bawa ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli,” ujarnya. Watha menduga, turis itu depresi lantaran masalah ekonomi. “Karena kehabisan uang,” pungkasnya.