24.4 C
Jakarta
15 September 2024, 7:06 AM WIB

Tekan Produksi Jutaan Botol Plastik, Wajibkan Driver Pakai Tumbler

DENPASAR – Tak hanya menjalankan bisnis, Bluebird Group juga terlibat aktif dalam upaya perbaikan lingkungan.

Hal ini diwujudkan dengan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman dengan World Wide Fund (WWF).

Seperti diketahui isu lingkungan menjadi isu yang sangat seksi khususnya terkait limbah plastik. World Economic Forum pada tahun 2016 mencatat produksi sampah plastik mencapai 150 juta ton.

Dari jumlah tersebut, 8 juta ton plastik mengalir ke laut. Tanpa tindakan signifikan, diperkirakan pada tahun  2050, keberadaan sampah plastik akan lebih banyak ketimbang ikan di samudera.

Kondisi ini tentu akan mengganggu habitat laut dan sudah pasti keindahan laut terganggu. Indonesia memiliki kontribusi yang tidak sedikit, karena menjadi penyumbang sampah plastik nomor 2 di dunia.

Seiring dengan hal itu banyak upaya yang dilakukan masyarakat, pemerintah pusat maupun daerah. Dan, Bluebird Bali berkomitmen menjadi bagian dari kegiatan positif tersebut.

Upaya ini diawali dengan membangun komitmen di dalam tim. Hampir setahun terakhir, komitmen tersebut semakin kuat yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas-aktivitas nyata dalam perlindungan lingkungan.

Selama 1 tahun terakhir, Bluebird pool Bali melakukan perhitungan produksi sampah khususnya botol plastik.

Dalam 1 tahun Bluebiird Bali diproyeksikan menghasilkan 1.286.967 sampah botol plastik. Namun dengan adanya komitmen mengurangi sampah plastik

dengan mewajibkan karyawan memakai tumbler, Bluebird Bali kini bisa mengurangi 1.286.967 sampah botol plastik dalam setahun.

“Ini angka yang tidak sedikit. Karena perusahaan lain belum tentu menyadari berapa produksi sampah mereka,” kata General Manager Bluebird Area Bali

dr. I Putu Gede Panca Wiadnyana saat ditemui di kantor Bluebird Bali, di Jalan By Pass Nusa Dua Nomor 4, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Sabtu (24/8).

Dengan mengetahui potensi sampah khususnya botol plastik, makin menguatkan komitmen Bluebird untuk lebih terlibat aktif dalam upaya menangani sampah plastik ini.

DENPASAR – Tak hanya menjalankan bisnis, Bluebird Group juga terlibat aktif dalam upaya perbaikan lingkungan.

Hal ini diwujudkan dengan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman dengan World Wide Fund (WWF).

Seperti diketahui isu lingkungan menjadi isu yang sangat seksi khususnya terkait limbah plastik. World Economic Forum pada tahun 2016 mencatat produksi sampah plastik mencapai 150 juta ton.

Dari jumlah tersebut, 8 juta ton plastik mengalir ke laut. Tanpa tindakan signifikan, diperkirakan pada tahun  2050, keberadaan sampah plastik akan lebih banyak ketimbang ikan di samudera.

Kondisi ini tentu akan mengganggu habitat laut dan sudah pasti keindahan laut terganggu. Indonesia memiliki kontribusi yang tidak sedikit, karena menjadi penyumbang sampah plastik nomor 2 di dunia.

Seiring dengan hal itu banyak upaya yang dilakukan masyarakat, pemerintah pusat maupun daerah. Dan, Bluebird Bali berkomitmen menjadi bagian dari kegiatan positif tersebut.

Upaya ini diawali dengan membangun komitmen di dalam tim. Hampir setahun terakhir, komitmen tersebut semakin kuat yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas-aktivitas nyata dalam perlindungan lingkungan.

Selama 1 tahun terakhir, Bluebird pool Bali melakukan perhitungan produksi sampah khususnya botol plastik.

Dalam 1 tahun Bluebiird Bali diproyeksikan menghasilkan 1.286.967 sampah botol plastik. Namun dengan adanya komitmen mengurangi sampah plastik

dengan mewajibkan karyawan memakai tumbler, Bluebird Bali kini bisa mengurangi 1.286.967 sampah botol plastik dalam setahun.

“Ini angka yang tidak sedikit. Karena perusahaan lain belum tentu menyadari berapa produksi sampah mereka,” kata General Manager Bluebird Area Bali

dr. I Putu Gede Panca Wiadnyana saat ditemui di kantor Bluebird Bali, di Jalan By Pass Nusa Dua Nomor 4, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Sabtu (24/8).

Dengan mengetahui potensi sampah khususnya botol plastik, makin menguatkan komitmen Bluebird untuk lebih terlibat aktif dalam upaya menangani sampah plastik ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/