26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 4:30 AM WIB

Siapkan Sanksi Bagi Para Karyawan Demi Jaga Bali Bersih dari Sampah

DENPASAR – Upaya menjaga lingkungan dari sampah plastik membutuhkan aksi nyata yang konsisten. Inilah yang dilakukan oleh Bluebird Bali.

Perusahaan yang bergerak di bidang transportasi ini menanamkan aksi antiplastik ini kepada seluruh karyawan, termasuk kepada para pengemudi.

Salah satu aksi nyatanya adalah Bluebird Bali mewajibkan karyawan membawa tumbler air setiap hari kerja.

Langkah ini untuk mengurangi sampah dari botol plastik minuman sekali pakai. Hal ini juga berlaku untuk seluruh sopir Bluebird, Bali.

Mulai dari sopir taksi, kendaraan sewa hingga sopir bus Bluebird Bali. “Seluruh pengemudi diwajibkan membawa tumbler setiap hari operasional.

Di kantor pagi hari, para pengemudi datang membawa tumbler dan refill di kantor. Kalau ada pengemudi yang tidak membawa tumbler maka sanksinya tidak keluar surat izin operasional

dari bagian operasional untuk si supir yang bersangkutan,” terang General Manager Bluebird Area Bali dr. I Putu Gede Panca Wiadnyana

saat ditemui RadarBali.id (Jawa Pos Radar Bali) di kantor Bluebird Bali di Jalan By Pass Nusa dua nomor 4, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung.

Tidak hanya mewajibkan membawa tumbler, para karyawan juga dilarang keras membawa plastik kresek.

Para karyawan diwajibkan membawa tas kain atau godiebag untuk semua kegiatan dan urusan apapun. Aksi nyata ini tidak hanya sampai di situ.

Sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan dari sampah plastik, perusahaan juga melarang keras para penjual di kantin kantor untuk menjual air mineral kemasan.

“Untuk di kantin kami juga tidak ada yang berani menjual air kemasan gelas ataupun botol kemasan plastik,” tambahnya.

Aksi nyata yang dilakukan oleh Bluebird Bali ini sendiri sebenarnya mulai dirancang dan disosialisasikan sejak tahun 2017 lalu.

Namun, aturan terkait pelarangan penggunaan bahan kemasan plastik sekali pakai ini baru resmi berlaku 8 Desember 2018 lalu.

Hal ini, kata Panca Wiadnyana, susah dimasukan ke dalan SOP perusahaan. Awalnya memang agak susah menerapkan hal ini kepada para karyawan yang jumlahnya banyak dengan latar beragam karakter.

Namun, untuk menjaga lingkungan, Bluebird Bali dengan tegas dan agak keras memberikan pemahaman kepada karyawan. Hingga sekarang aturan ini dijalankan sepenuhnya oleh seluruh karyawan.

Kini buah positifnya mulai menjalar. Tidak hanya kepada karyawan, para pengguna jasa Bluebird Bali juga mulai tertular.

Hal itu berkat sosialisasi baik secara langsung atau tidak, yang dilakukan oleh para pengemudi Bluebird saat bekerja. Misyalnya, ada costumer meminta disediakan mineral water kemasan plastik.

Maka para pengemudi Bluebird akan memberikan penjelasan bahwa perusahaan tidak menyediakan air kemesan karena akan menghasilkan sampah plastik.

“Biasanya ada beberapa yang minta disediakan minuman mineral water dari botol plastik, tapi kami ngotot tidak melademi. Pengemudi kami memberikan penjelasan.

Sehingga biasanya tamu-tamu itu bisa mengerti dan malah akhirnya memberi apresiasi,” imbuh Panca Wiadnyana.

Tidak hanya terkait sampah plastik, Bluebird Bali juga melarang seluruh karyawannya untuk tidak merokok dan membuang sampah sembarangan di area kantor.

Jika aturan itu dilanggar, maka karyawan yang bersangkutan akan dikenai denda.

DENPASAR – Upaya menjaga lingkungan dari sampah plastik membutuhkan aksi nyata yang konsisten. Inilah yang dilakukan oleh Bluebird Bali.

Perusahaan yang bergerak di bidang transportasi ini menanamkan aksi antiplastik ini kepada seluruh karyawan, termasuk kepada para pengemudi.

Salah satu aksi nyatanya adalah Bluebird Bali mewajibkan karyawan membawa tumbler air setiap hari kerja.

Langkah ini untuk mengurangi sampah dari botol plastik minuman sekali pakai. Hal ini juga berlaku untuk seluruh sopir Bluebird, Bali.

Mulai dari sopir taksi, kendaraan sewa hingga sopir bus Bluebird Bali. “Seluruh pengemudi diwajibkan membawa tumbler setiap hari operasional.

Di kantor pagi hari, para pengemudi datang membawa tumbler dan refill di kantor. Kalau ada pengemudi yang tidak membawa tumbler maka sanksinya tidak keluar surat izin operasional

dari bagian operasional untuk si supir yang bersangkutan,” terang General Manager Bluebird Area Bali dr. I Putu Gede Panca Wiadnyana

saat ditemui RadarBali.id (Jawa Pos Radar Bali) di kantor Bluebird Bali di Jalan By Pass Nusa dua nomor 4, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung.

Tidak hanya mewajibkan membawa tumbler, para karyawan juga dilarang keras membawa plastik kresek.

Para karyawan diwajibkan membawa tas kain atau godiebag untuk semua kegiatan dan urusan apapun. Aksi nyata ini tidak hanya sampai di situ.

Sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan dari sampah plastik, perusahaan juga melarang keras para penjual di kantin kantor untuk menjual air mineral kemasan.

“Untuk di kantin kami juga tidak ada yang berani menjual air kemasan gelas ataupun botol kemasan plastik,” tambahnya.

Aksi nyata yang dilakukan oleh Bluebird Bali ini sendiri sebenarnya mulai dirancang dan disosialisasikan sejak tahun 2017 lalu.

Namun, aturan terkait pelarangan penggunaan bahan kemasan plastik sekali pakai ini baru resmi berlaku 8 Desember 2018 lalu.

Hal ini, kata Panca Wiadnyana, susah dimasukan ke dalan SOP perusahaan. Awalnya memang agak susah menerapkan hal ini kepada para karyawan yang jumlahnya banyak dengan latar beragam karakter.

Namun, untuk menjaga lingkungan, Bluebird Bali dengan tegas dan agak keras memberikan pemahaman kepada karyawan. Hingga sekarang aturan ini dijalankan sepenuhnya oleh seluruh karyawan.

Kini buah positifnya mulai menjalar. Tidak hanya kepada karyawan, para pengguna jasa Bluebird Bali juga mulai tertular.

Hal itu berkat sosialisasi baik secara langsung atau tidak, yang dilakukan oleh para pengemudi Bluebird saat bekerja. Misyalnya, ada costumer meminta disediakan mineral water kemasan plastik.

Maka para pengemudi Bluebird akan memberikan penjelasan bahwa perusahaan tidak menyediakan air kemesan karena akan menghasilkan sampah plastik.

“Biasanya ada beberapa yang minta disediakan minuman mineral water dari botol plastik, tapi kami ngotot tidak melademi. Pengemudi kami memberikan penjelasan.

Sehingga biasanya tamu-tamu itu bisa mengerti dan malah akhirnya memberi apresiasi,” imbuh Panca Wiadnyana.

Tidak hanya terkait sampah plastik, Bluebird Bali juga melarang seluruh karyawannya untuk tidak merokok dan membuang sampah sembarangan di area kantor.

Jika aturan itu dilanggar, maka karyawan yang bersangkutan akan dikenai denda.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/