26.2 C
Jakarta
26 April 2024, 2:42 AM WIB

Korban Tewas Dibacok Dikenal Kalem, Tinggalkan Istri dan 2 Anak Balita

DENPASAR – Kematian I Kadek Roy Adinata, yang tewas dibacok dua orang anak baru gede (ABG) begitu memukul psikologis I Made Sujana, 45, ayah korban.

Betapa tidak, kematian warga Banjar Sigaran, Desa Sedang, Abiansemal, Badung, itu begitu cepat. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Sujana masih tergiang-ngiang saat almarhum minta izin keluar rumah untuk menghadiri acara pesta ulang tahun temannya.

“Awalnya anak saya habis nonton bola di rumah. Nonton Bali Unitef di TV. Kemudian ada temannya mengajak keluar untuk menghadiri pesta ulang tahun temannya,” kata Sujana.

Tapi, beberapa jam kemudian, justru kabar duka yang datang. Adik korban memberitahu dirinya, korban tewas dibacok.

“Saya dibangunkan tengah malam. Saya langsung ke lokasi. Tapi, sampai di TKP, ternyata sudah dibawa ke Rumah Sakit Kapal, Badung,” ujar Sujana.

Yang membuat trenyuh, kematian korban tidak hanya menyisakan duka bagi Sujana dan istrinya, tapi juga menantu dan cucunya.

Untuk diketahui, korban sudah menikah dan dikaruniai dua anak. Yang sulung berusia 1,9 tahun sementara yang bungsu baru 9 bulan.

Menurut kata Sujana, almarhum dikenal sebagai anak yang baik dan kalem sekaligus pandai bergaul. Namun sebagai ayah, Sujana tidak menduga jika anaknya malah tewas dibacok. 

Kini jasad korban sedang berada di Rumah Sakit Sanglah Denpasar untuk menunggu proses otopsi. “Surat persetujuan otopsi sudah diurus polisi. Tinggal tunggu otopsi saja,” tambahnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban I Kadek Roy Adinata,  tewas dibacok di jalan Raya Kerasan banjar Sedang Desa Sedang Abiansemal Badung. Kejadian nahas ini terjadi pada Minggu (25/8) sekitar pukul 02.30 dinihari.

Pemuda yang memiliki dua orang anak kni tewas setelah dibacok oleh dua orang pelaku bernama Dewa PEA, 15, asal Banjar Dualang,

Desa Sibanggede, Abiansemal Badung dan pelaku I Putu B WS,15, asal Banjar Tunon, Desa Singekerta, Ubud Gianyar.

Korban tewas dibacok menggunakan blakas. Kejadian tragis ini bermula pada Sabtu (24/8) sekitar pukul 21.00 korban bersama sekitar 10 orang rekannya sedang pesta miras di Cafe Madu Desa Angantaka.

Pesta miras ini berlangsung Minggu (25/8) dinihari. Saat sedang minum miras tiba tiba datang sekelompok pemuda dari Desa Sibanggede diantaranya yang dikenal bernama  Gung Krisna, Dewa Eka dan I Putu Bagus Wisnu Satria Wibawa.

“Tiba- tiba terjadi keributan hingga terjadi pemukulan. Keributan tersebut sempat terhenti dan kedua belah pihak sama sama pergi meninggalkan Cafe Madu,” terang sumber.

Namun, tidak berselang lama, keributan tersebut kembali terjadi. Hingga akhirnya kedua kelompok pemuda tersebut saling pukul di jalan raya sebelah barat Perumahan Alam Pajar Desa Angantaka.

Keributan itu kembali mereda. Selanjutnya kedua kelompok sama-sama membubarkan diri dimana pemuda kelompok desa Sibanggede pulang mengarah ke timur  Desa Kutri Gianyar.

Namun korban I Kadek Roy Adinata dengan membonceng temannya bernama Agus Gede Nurhana Putra, berusaha mengejar kedua pelaku.

Pengejaran dilakukan hingga ke Desa Tunon. Namun saat itu kedua pelaku berhasil kabur dan pulang kerumahnya dibanjar Tunon.

Rupanya kedua pelaku pulang untuk mengambil parang kemudian kembali ke jalan raya. Sesampainya di pertigaan Desa Samu, kedua pelaku melihat korban dan rekannya melintas mengendarai sepeda motor.

Kedua pelaku kemudian mengejar korban sampai di jalan kerasan desa Sedang. Kedua pelaku langsung menendang korban sampai jatuh dari sepeda motor.

Setelah korban dan rekannya terjatuh, tersangka I Putu Bagus WS langsung membacok kedua korban dengan sebilah parang (blakas) dengan membabibuta.

Akibatnya, korban I Kadek Roy Adinata meninggal dunia dan korban Agus Gd Nurhana Putra mengalami luka luka pada robek pada leher belakang dan kepala. 

DENPASAR – Kematian I Kadek Roy Adinata, yang tewas dibacok dua orang anak baru gede (ABG) begitu memukul psikologis I Made Sujana, 45, ayah korban.

Betapa tidak, kematian warga Banjar Sigaran, Desa Sedang, Abiansemal, Badung, itu begitu cepat. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Sujana masih tergiang-ngiang saat almarhum minta izin keluar rumah untuk menghadiri acara pesta ulang tahun temannya.

“Awalnya anak saya habis nonton bola di rumah. Nonton Bali Unitef di TV. Kemudian ada temannya mengajak keluar untuk menghadiri pesta ulang tahun temannya,” kata Sujana.

Tapi, beberapa jam kemudian, justru kabar duka yang datang. Adik korban memberitahu dirinya, korban tewas dibacok.

“Saya dibangunkan tengah malam. Saya langsung ke lokasi. Tapi, sampai di TKP, ternyata sudah dibawa ke Rumah Sakit Kapal, Badung,” ujar Sujana.

Yang membuat trenyuh, kematian korban tidak hanya menyisakan duka bagi Sujana dan istrinya, tapi juga menantu dan cucunya.

Untuk diketahui, korban sudah menikah dan dikaruniai dua anak. Yang sulung berusia 1,9 tahun sementara yang bungsu baru 9 bulan.

Menurut kata Sujana, almarhum dikenal sebagai anak yang baik dan kalem sekaligus pandai bergaul. Namun sebagai ayah, Sujana tidak menduga jika anaknya malah tewas dibacok. 

Kini jasad korban sedang berada di Rumah Sakit Sanglah Denpasar untuk menunggu proses otopsi. “Surat persetujuan otopsi sudah diurus polisi. Tinggal tunggu otopsi saja,” tambahnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban I Kadek Roy Adinata,  tewas dibacok di jalan Raya Kerasan banjar Sedang Desa Sedang Abiansemal Badung. Kejadian nahas ini terjadi pada Minggu (25/8) sekitar pukul 02.30 dinihari.

Pemuda yang memiliki dua orang anak kni tewas setelah dibacok oleh dua orang pelaku bernama Dewa PEA, 15, asal Banjar Dualang,

Desa Sibanggede, Abiansemal Badung dan pelaku I Putu B WS,15, asal Banjar Tunon, Desa Singekerta, Ubud Gianyar.

Korban tewas dibacok menggunakan blakas. Kejadian tragis ini bermula pada Sabtu (24/8) sekitar pukul 21.00 korban bersama sekitar 10 orang rekannya sedang pesta miras di Cafe Madu Desa Angantaka.

Pesta miras ini berlangsung Minggu (25/8) dinihari. Saat sedang minum miras tiba tiba datang sekelompok pemuda dari Desa Sibanggede diantaranya yang dikenal bernama  Gung Krisna, Dewa Eka dan I Putu Bagus Wisnu Satria Wibawa.

“Tiba- tiba terjadi keributan hingga terjadi pemukulan. Keributan tersebut sempat terhenti dan kedua belah pihak sama sama pergi meninggalkan Cafe Madu,” terang sumber.

Namun, tidak berselang lama, keributan tersebut kembali terjadi. Hingga akhirnya kedua kelompok pemuda tersebut saling pukul di jalan raya sebelah barat Perumahan Alam Pajar Desa Angantaka.

Keributan itu kembali mereda. Selanjutnya kedua kelompok sama-sama membubarkan diri dimana pemuda kelompok desa Sibanggede pulang mengarah ke timur  Desa Kutri Gianyar.

Namun korban I Kadek Roy Adinata dengan membonceng temannya bernama Agus Gede Nurhana Putra, berusaha mengejar kedua pelaku.

Pengejaran dilakukan hingga ke Desa Tunon. Namun saat itu kedua pelaku berhasil kabur dan pulang kerumahnya dibanjar Tunon.

Rupanya kedua pelaku pulang untuk mengambil parang kemudian kembali ke jalan raya. Sesampainya di pertigaan Desa Samu, kedua pelaku melihat korban dan rekannya melintas mengendarai sepeda motor.

Kedua pelaku kemudian mengejar korban sampai di jalan kerasan desa Sedang. Kedua pelaku langsung menendang korban sampai jatuh dari sepeda motor.

Setelah korban dan rekannya terjatuh, tersangka I Putu Bagus WS langsung membacok kedua korban dengan sebilah parang (blakas) dengan membabibuta.

Akibatnya, korban I Kadek Roy Adinata meninggal dunia dan korban Agus Gd Nurhana Putra mengalami luka luka pada robek pada leher belakang dan kepala. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/