KUTA – Berakhir sudah aksi kejahatan yang dilakukan dua buruh kasar bernama I Ketut Buda Aryana, 29, dan Suhariono, 41.
Mereka terpaksa diamankan dan ditembak pada bagian kaki lantaran melakukan aksi pencurian dengan modus rayap di pantai lalu mengambil tas milik wisatawan mancanegara yang lagi asyik pacaran.
Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku dilaporkan telah beraksi di delapan tempat kejadian perkara (TKP) berbeda.
Kapolsek Kuta AKP T Ricki Fadlianshah melalaui Kanitreskrim Iptu I Putu Ika Prabawa, mengatakan penangkapan kedua pelaku berdasar laporan wisatawan Rusia.
Korban Vladimir Zhovnerchik, 33, saat itu lagi pacaran di Pantai Kuta, Badung, bersama kekasihnya. Tepatnya di depan Mc Donald, Pantai Kuta, Senin (17/9) dini hari.
Puas bercengkerama, mereka kemudian berniat pulang ke penginapan di sebuah homestay di kawasan Uluwatu, Kuta Selatan, Badung.
Sebelum pulang, mereka mencuci kaki menggunakan air laut. “Pasangan kekasih ini bergeser ke tepi pantai meninggalkan tas miliknya yang berjarak 10 meter,” kata Iptu Ika.
Beberapa menit kemudian setelah kembali ke tempat semula ternyata tas milik keduanya tidak ada. Mereka sempat berupaya mencari di sekeliling, namun tidak ada.
Barang yang hilang berupa sebuah tas pinggang warna abu-abu berisi Iphone 7 hitam, Bank Card, Kunci Sepeda Motor Nmax beserta STNK, uang Rp 250.000, dan dua buah cincin perak.
Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kuta. Berdasar laporan tersebut, tim Opsnal Reskrim Polsek Kuta kemudian bergerak memburu pelaku.
Petunjuk akhirnya datang. Polisi mencurigai kedua pelaku terlibat pencurian barang milik korban. Akhirnya kedua pelaku pun diamankan.
I Ketut Buda Aryana diamankan di kosan Jalan Raya Pemogan Gang Pelangi, Pemogan, Densel, dan Suhariono diamankan di Jalan Tukad Banyusari Gang XI Nomor.17, Panjer, Densel.
“Dua pelaku ini langsung di amankan dua hari setelah menerima laporan. Ya kaki mereka ditembak lantaran berusaha kabur sehingga diambil tindakan tegas dan terukur,” beber Iptu Budi.
Para pelaku langsung diamankan beserta barang bukti. Dari hasil pengembangan, keduanya ternyata spesialis dan sudah beraksi di 8 TKP berbeda.
“Para pelaku mayoritas menyasar para bule yang berpacaran di antai Kuta, dan hasilnya di bagi sama rata, dan dipakai untuk kehidupan sehari-hari. Kami masih dalami keterangan pelaku diduga masih ada TKP lain,” pungkasnya.