29.6 C
Jakarta
11 Desember 2024, 20:32 PM WIB

Tragis, Aipda (Purn) Suanda Dibunuh Karena Tagih Uang Hasil Jual Mobil

DENPASAR – Empat pelaku pembunuhan purnawirawan Aiptu Made Suanda, 58, diperiksa intensif Senin (25/12) kemarin.

Selain otak pembunuhan Gede Ngurah Astika alias Sandi alias Gede Alit, penyidik memeriksa Dewa Made Budianta, Dewa Made Sudiana, dan Putu Very Permadi.

Terkait pemeriksaan perdana Sandi Senin (25/12) kemarin, sumber terpercaya Jawa Pos Radar Bali menyebut sebelum dihabisi korban sempat menanyakan uang pembayaran Honda Jazz DK 1985 CN yang dijanjikan Sandi.

“Karena nunggu uang pembayaran nggak datang-datang, korban bicara dengan nada agak marah,” ujar sumber yang meminta namanya tak dimediakan.

Imbuhnya, hal itulah yang akhirnya membuat Sandi, Dewa Made Budianta, Dewa Made Sudiana, dan Putu Very Permadi mengeroyok korban hingga tewas.

Sandi disebut membenturkan kepala korban ke tembok saat korban duduk dalam posisi kaki berselojor atau lurus ke depan.

Kepala korban juga berkali-kali dibenturkan ke lantai berbarengan dengan upaya melumpuhkan korban dengan hujaman helm milik salah satu pelaku.

Usai beraksi korban ditinggalkan dalam posisi tengadah. Mobil milik korban dikendarai Sandi dan tiga pelaku lainnya melarikan diri dengan dua unit motor. 

DENPASAR – Empat pelaku pembunuhan purnawirawan Aiptu Made Suanda, 58, diperiksa intensif Senin (25/12) kemarin.

Selain otak pembunuhan Gede Ngurah Astika alias Sandi alias Gede Alit, penyidik memeriksa Dewa Made Budianta, Dewa Made Sudiana, dan Putu Very Permadi.

Terkait pemeriksaan perdana Sandi Senin (25/12) kemarin, sumber terpercaya Jawa Pos Radar Bali menyebut sebelum dihabisi korban sempat menanyakan uang pembayaran Honda Jazz DK 1985 CN yang dijanjikan Sandi.

“Karena nunggu uang pembayaran nggak datang-datang, korban bicara dengan nada agak marah,” ujar sumber yang meminta namanya tak dimediakan.

Imbuhnya, hal itulah yang akhirnya membuat Sandi, Dewa Made Budianta, Dewa Made Sudiana, dan Putu Very Permadi mengeroyok korban hingga tewas.

Sandi disebut membenturkan kepala korban ke tembok saat korban duduk dalam posisi kaki berselojor atau lurus ke depan.

Kepala korban juga berkali-kali dibenturkan ke lantai berbarengan dengan upaya melumpuhkan korban dengan hujaman helm milik salah satu pelaku.

Usai beraksi korban ditinggalkan dalam posisi tengadah. Mobil milik korban dikendarai Sandi dan tiga pelaku lainnya melarikan diri dengan dua unit motor. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/